Legumes and grasses are widely grown in mixtures throughout the United States and Canada. This study was conducted to determine the changes in chemical composition of herbage that occur as proportion of legume and grass change in the mixture. Composition of mixtures of alfalfa (Medicago sativa L.) and orchardgrass (Dactylis glomerata L.) were studied after their herbage had been mixed by weight into seven different proportions: 100% alfalfa -0% orchardgrass, 80% -20%, 65% -35%, 50% -50%, 35% -65%, 20% -80%, and 0% -100%, respectively.The forages were grown in rows of pure alfalfa or pure orchard-565
Stimulan merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi lateks pada tanaman karet. Penggunaan stimulan tanpa memperhatikan karakteristik klon menyebabkan kelelahan fisiologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks pada beberapa klon. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih di areal plot promosi (PP/07/03) Tahun Tanam 2004. Rancangan Petak Tersarang digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan pertama adalah jenis klon (IRR 412, IRR 417, IRR 420, IRR 406, PB 260 dan BPM 24). Perlakuan kedua adalah konsentrasi stimulan terdiri dari tiga taraf yaitu S0 (tanpa stimulan), S1 (ethepon 2,5%), dan S2 (ethepon 5%). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi stimulan dapat meningkatkan produksi, kadar thiol dan kadar fosfat anorganik, tetapi menurunkan kadar karet kering, dan kadar sukrosa. Indeks penyumbatan sangat nyata dipengaruhi oleh konsentrasi stimulan dan interaksi antara klon dan stimulan. Dari keenam klon yang diuji, klon IRR 412, IRR 406, dan BPM 24 tergolong responsif terhadap stimulan, sementara klon IRR 417, IRR 420 dan PB 260 kurang responsif. Diterima : 23 Desember 2015 / Direvisi : 3 Maret 2016 / Disetujui : 4 April 2016 How to Cite : Atminingsih, A., Napitupulu, J., & Siregar, T. (2016). Pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks beberapa klon tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 13-24. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/219
Penelitian ini bertujuan mempelajari fisiologi tanaman karet klon PB260 untuk mendapatkan system exploitasi yang tepat untuk meningkatkan produksi sesuai dengan karakter klon. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan karet klon PB260 umur 15 tahun kebun PTPN Nusantara III Sei Putih mulai April 2014 sampai April 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan sistem eksploitasi sebagai perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Sistem ekploitasi yang digunakan, yaitu sistem sadap (P) dengan empat taraf : P1 : S/2 d3 BI-1, P2 : S/4 d3 BI-1, P3 : S/2U d3 H0-1, P4 : S/4U d3 H0-1, dan jenis stimulan (S) dengan empat taraf : S0 : Etepon 2.5%, S1 : Stimulan gas 3 x sadap per aplikasi, S2 : Stimulan gas 6 x sadap per aplikasi, S3 : Stimulan gas 9 x sadap per aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem eksploitasi yang relative aman untuk klon PB260 adalah perlakuan sistem eksploitasi S/2 U d3 ETG /27d dan S/4U d3 ET /30d yang menghasilkan produksi (g p-1s-1) 19.27g p-1s-1 dan 18.90 g p-1s-1, dengan kadar tiol relative aman yaitu 0.4 mM.
Stimulan merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi lateks pada tanaman karet. Penggunaan stimulan tanpa memperhatikan karakteristik klon menyebabkan kelelahan fisiologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks pada beberapa klon. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih di areal plot promosi (PP/07/03) Tahun Tanam 2004. Rancangan Petak Tersarang digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan pertama adalah jenis klon (IRR 412, IRR 417, IRR 420, IRR 406, PB 260 dan BPM 24). Perlakuan kedua adalah konsentrasi stimulan terdiri dari tiga taraf yaitu S0 (tanpa stimulan), S1 (ethepon 2,5%), dan S2 (ethepon 5%). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi stimulan dapat meningkatkan produksi, kadar thiol dan kadar fosfat anorganik, tetapi menurunkan kadar karet kering, dan kadar sukrosa. Indeks penyumbatan sangat nyata dipengaruhi oleh konsentrasi stimulan dan interaksi antara klon dan stimulan. Dari keenam klon yang diuji, klon IRR 412, IRR 406, dan BPM 24 tergolong responsif terhadap stimulan, sementara klon IRR 417, IRR 420 dan PB 260 kurang responsif. Diterima : 23 Desember 2015 / Direvisi : 3 Maret 2016 / Disetujui : 4 April 2016 How to Cite : Atminingsih, A., Napitupulu, J., & Siregar, T. (2016). Pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks beberapa klon tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 13-24. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/219
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.