Raden Ajeng Kartini atau biasa disebut Raden Ayu (R.A.) Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia dan beliau juga dikenal sebagai Pelopor Kebangkitan Perempuan Pribumi. Beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Jawa tengah 17 September 1904. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemikiran dan perjuangan R.A. Kartini tentang pendidikan perempuan pribumi, karena untuk menjadi perempuan yang berpendidikan sebelum tahun 1900-an adalah hal yang sangat sulit dicapai oleh kaum perempuan. Perempuan tidak diperbolehkan untuk mendapatkan pendidikan, berawal dari masalah tersebut timbulah pemikiran-pemikiran R.A. Kartini. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa R.A. Kartini memandang bahwa Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting, dengan pendidikan mampu mengangkat derajat dan mampu mengangkat martabat bangsa Indonesia baik itu pendidikan untuk laki-laki maupun untuk perempuan dan cita-cita yang diinginkan R.A. Kartini adalah membangun sekolah wanita.
Kabupaten yang berkembang dan semakin maju ditentukan oleh Sumber Daya Manusia yaitu staf yang mengelola. Tetapi sering kali dihadapkan oleh permasalahan bagaimana menilai kinerja staf yang baik. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat suatu Sistem penilaian kinerja staf dengan mudah, cepat dan efektif. Metode Simple Additive Weighting dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang alternatif terbaik dari sejumlah alternatif dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah Kinerja Stafberdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu kesetian, prestasi kerja,tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, kepemimpinan. hasil dari penelitian ini berbentuk sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mengolah data untuk penilaian kinerja staf terbaik menjadi pertimbangan yang valid. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan terhadap hasil dari penelitian yang telah dilakukan terhadap empat alternatif yang di uji mewakili 5 karyawan di kantor Bupati pringsewu di peroleh hasil Karyawan1 V1= 85 Karyawan2 V2=75 Karyawan3 V3=38,5 Karyawan4 V4=51 Karyawan5 V5=57,75, nilai terbesar dari penjumlahan matriks diatas adalah V1= 85 dengan demikian alternatif V1 dapat disebut Staf yang bersangkutan dinyatakan memiliki kinerja yang memuaskan dan terbaik dalam proses kerja pada Kantor Bupati Pringsewu.Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Staf, Kinerja, Simple Additive Weighting
Background.We present an empirical economic cost analysis of the April 2016 switch from trivalent (tOPV) to bivalent (bOPV) oral polio vaccine at the national-level and 3 provinces (Bali, West Sumatera and Nusa Tenggara) for Indonesia’s Expanded Program on Immunization.Methods.Data on the quantity and prices of resources used in the 4 World Health Organization guideline phases of the switch were collected at the national-level and in each of the sampled provinces, cities/districts, and health facilities. Costs were calculated as the sum of the value of resources reportedly used in each sampled unit by switch phase.Results.Estimated national-level costs were $46 791. Costs by health system level varied from $9062 to $34 256 at the province-level, from $4576 to $11 936 at the district-level , and from $3488 to $29 175 at the city-level. Estimated national costs ranged from $4 076 446 (Bali, minimum cost scenario) to $28 120 700 (West Sumatera, maximum cost scenario).Conclusions.Our findings suggest that the majority of tPOV to bOPV switch costs were borne at the subnational level. Considerable variation in reported costs among health system levels surveyed indicates a need for flexibility in budgeting for globally synchronized public health activities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.