Honey is a natural liquid that generally has a sweet taste produced by honey bee (Apis sp.) from plant flower extract (flora nectar) or other parts of the plant (extra floral) (SNI 01-3545-2013). Bees sucked a variety of flowers and fruit juice, collected in the body, then taken to the nest and formed into honey. Honey can be used to a drug because it contains antioxidants and antimicrobials. Sweet and bitter honey were mostly produced by Apis dorsata forest bee species in the forest of Battang which now can not be cultivated properly. Characteristics of physical and chemical quality of honey vary depending on internal and external factors. Internal factors include the type of interest. External factors are like seasons, soil conditions and geographical location as well as processing and storage. Diastase enzymes, hydroxymethylfurfural (HMF), reducing sugars and moisture content, have important parameters for the quality of honey. This study aims to determine the quality of honey based on diastase enzyme activity test, HMF test, reducing sugar content and moisture content in two samples of Battang forest honey. The results showed that diastase enzyme activity 5,06 DN and hydroxymethylfurfural were not detected in honey sweet sample of Battang forest and have fulfilled honey quality requirement based on SNI 01-3545-2013. The result of moisture content analysis 22,96% and reducing sugar level 64, 91% almost reach the standard quality requirement of honey. The bitter honey sample of Battang forest, only hydroxymethylfurfural (not detected) analysis has fulfilled the quality requirement of honey based on SNI 01-3545-2013, but diastase enzyme activity <1 DN, moisture content 31,11% , and the reducing sugar content of 54,75% don't qualified based on SNI 01-3545-2013 standard.

Penelitian ini  merupakan penelitian tindakan kelas  (classroom Action research) dengan menerapkan model  Pembelajaran Practice Rehearsal Pair- PRP yang bertujuan  untuk  meningkatkan  keaktifan dan  hasil  belajar pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Subjek penelitian merupakan mahasiswa STKIP-PI Prodi Pendidikan  Ekonomi semester II kelas D tahun akademik 2020/2021  yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklusnya terdapat empat tahap yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.   Hasil penelitian  menunjukkan terdapat peningkatan signifikan pada aktifitas dan hasil belajar siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Practice Rehersal Pair-PRP. Pada  siklus  I  persentase   mahasiswa  yang  mengerjakan  soal  latihan  dengan  benar  41,1%  sedangkan  pada  siklus  II  73,3%,  jumlah  siswa  yang  bersemangat  dalam  membentuk  kelompok  diskusi  77,8%  sedangkan  pada  siklus  II  93,3%.  Semetara untuk perolehan nilai tertinggi pada  siklus  I  yaitu  80,  sedangkan  pada  siklus  II  yaitu  85,  nilai  terendah  pada  siklus  I  adalah  50,  sedangkan  pada  siklus  II  adalah  65,  nilai  rata-  rata  pada  siklus  I  yaitu  67,83,  sedangkan  pada  siklus  II  adalah  84,03,  mahasiswa  yang  tuntas  belajar  pada  siklus  I  yaitu  17  orang,  sedangkan  pada  siklus  II  adalah  27  orang.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktifitas belajar dan hasil belajar mahasiswa dengan adanya penerapan model pembelajaran  Practice Rehersal Pair.

Pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai materi public speaking dalam meningkatkan keterampilan dan softskill siswa, selain itu menerapkan secara langsung kepada siswa untuk melakukan public speaking di depan umum secara mandiri untuk melihat tingkat pemahaman siswa. Metode penyajian pelatihan yaitu dengan metode ceramah, Tanya jawab, pemecahan masalah, dan praktik. Adapun hasil yang dicapai yaitu semua siswa SMK yang tergabung dalam sanggar Uhhai Tammatti, telah mengetahui tentang materi-materi terkait public speaking melalui presentasi materi yang dipaparkan selain itu semua peserta kegiatan telah mengetahui pentingnya public speaking untuk dipelajari dan diterapkan, melalui kegiatan ini keterampilan dan softskill siswa lebih meningkat untuk tampil berbicara di depan umum. Pelatihan ini memberikan pengetahuan, teknik, pengalaman, dan keterampilan kepada siswa dalam mendukung aktivitasnya dalam melakukan kegiatan di sekolah dan maupun masyarakat. Selain pengetahuan dan pengalaman, siswa juga mendapatkan manfaat dari kegiatan ini, yakni kemampuan public speaking yang dimiliki dapat menjadi alternatif profesi di masa yang akan datang.

Trichoderma viride is a potential biological agent to control main estate crop diseases. One of the disadvantages of this fungus is susceptible to ultraviolet (UV) from sunlight. This study aimed to evaluate the effectiveness of yam juice (YJ) in protecting T. viride spores against UV exposure. The research was conducted from March to July 2019 at the Plant Protection Laboratory of IIBCRI, Sukabumi. The suitability as a growth medium was performed by incorporating 0%, 1%, 5% 10%, and 20% concentration of YJ into potato dextrose agar (PDA) medium. The spore viability test used a 20% concentration of YJ in the talc carrier medium compared to control (without YJ) and exposing treatment for 0, 60, 120, and 180 minutes. The results showed that YJ was suitable for T. viride. The original viability remaining (OVR) were 77.9%, 32.62%, and 13.67% after exposing 60, 120, and 180 minutes under sunlight, and 40.01%, 35.78%, and 32.62% respectively under UV lamp. The relative efficiency (RE) value of YJ treatment after exposure 60, 120, and 180 minutes under sunlight were 4.72, 3.52, and 4.42 respectively, and under UV lamp were 1.69, 1.65, and 1.73 respectively. YJ effectively protects T. viride spores from UV exposure.

No abstract