Fruit juice is one of the favorite soft drink products in Indonesia. PT. Amanah Prima Indonesia is an agroindustry company that produces the fruit juice RTD for the HORECA market. In the company's activities, the company will not be separated from a plan. One of the planning activities is forecast demand. The results of product demand forecast can assist in the decisions making to determine the amount of raw material inventory needs. The purpose of the research are: 1) to find out the forecast method used by the company, 2) to analyze the best demand forecast method, and 3) to analyze the optimal amount of the raw material inventory requirements based on the best forecast method results. This research used product sales data in the period of May 2016-April 2018. Demand forecast analysis used the ARIMA method and Exponential Smoothing method. Then inventory analysis used the Min-max Stock method. The result of this research shows that the forecasting system used by the company is currently unrealistic because it has big significant of difference with the actual data. The best time series model of forecast analysis acquires ARIMA model with value of MSE was smaller than DES (Holt) model. Analysis of the raw material inventory requirements with Min-Max Stock results obtain supplies the raw material of strawberry puree is 1688 kilograms, with safety stock of 106 kilograms puree, minimum stock of 830 kilograms puree, maximum stock of 1447 kilograms puree, and reorder point for the next purchase of strawberry as much as 562 kilograms.
<p><span>Industri rumahan selama ini kurang memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar, disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kapabilitas terhadap penguasaan<span> </span>tekonologi serta akses permodalan, padahal keberadaannya memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran modal sosial mikro dan meso serta permasalahannya terhadap kemandirian perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo.<span> </span>Penelitian dilakukan di Provinsi Banten,<span> </span>dengan sampel sebanyak 453 orang, <span> </span>terdiri dari; 154 orang di zona industri, 147 orang di zona pertanian dan 152 orang di zona pariwisata dari 6.857 orang perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo.<span> </span>Analisis data menggunakan statistik deskriptif, one way anova, dan Struktural Equation Modeling (SEM).<span> </span>Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemandirian, tingkat kapasitas, modal sosial meso dan modal sosial mikro perempuan persdesaan berada pada kategori sedang.<span> </span>Model hibryd menunjukkan bahwa kemandirian perempuan perdesaan 43,0 % dipengaruhi secara langsung maupun oleh modal sosial meso, dan tingkat kapasitas, sedangkan modal sosial mikro berpengaruh melalui bekerjanya tingkat kapasitas. Tingkat kemandirian perempuan perdesaan ditentukan melalaui aspek <span> </span>pengambilan keputusan, kerjasama, kedinamisan usaha dan akses permodalan.<span> </span>Strategi peningkatan kemandirian dilakukan melalui penguatan modal sosial meso, terutama dukungan infrastruktur dan materi penyuluhan, yang memiliki pengaruh tidak langsung <span> </span>pada penguatan modal sosial mikro dan<span> </span>tingkat kapasitas perempuan perdesaan.</span></p><p><strong><em><span>Kata kunci</span></em></strong><em><span> :<span> </span>Industri rumahan emping melinjo, Modal sosial mikro, Modal sosial meso, tingkat kapasitas dan tingkat kemandirian perempuan perdesaan</span></em></p>
Seiring dengan perkembangan transportasi yang semakin pesat, persaingan yang semakin ketat juga mendorong para pelaku bisnis untuk terus berinovasi dalam membuat strategi pemasaran guna menarik perhatian pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan. Pelanggan tidak hanya menilai produk dan layanan berdasarkan kualitasnya, tetapi juga melalui strategi pemasaran. Strategi pemasaran dapat dilakukan secara agresif melalui pendekatan experiential dan pendekatan emosional kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh experiential marketing dan emotional marketing terhadap loyalitas pelanggan showroom LGS. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan tipe purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 230 pelanggan showroom LGS dalam tiga tahun terakhir. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 70 pelanggan showroom LGS yang pernah melakukan pembelian berulang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini menggunakan pengolahan data regresi linier berganda yang telah memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis parsial uji-t, dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 24). Hasil penelitian ini menemukan bahwa experiential marketing dan emotional marketing berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan di showroom LGS.
Besides having a high economic value, Pumpkin honey also has good nutritional content, technically honey pumpkin cultivation is no different from other plants, but in pumpkin, honey cultivation requires a higher investment, especially at variable costs, this study was conducted in Pandeglang district, in general, it is suitable for pumpkin honey cultivation. The objectives of this study include to: (1) Financial feasibility of pumpkin honey farming. (2) The rate of sensitivity (sensitivity) to the decline in selling prices, increase in production costs and decrease in the amount of production (3) The feasibility of the aspects of cultivation, social environment, economics and marketing of Pumpkin Honey. tabulation and computational methods to facilitate analysis. Data analysis uses quantitative analysis and qualitative descriptive analysis. Quantitative analysis analyzes financial feasibility (B/C Ratio, NPV, IRR and PBP) and sensitivity analysis using applicable interest rates, qualitative descriptive analysis is used to determine the feasibility of cultivation, social environmental, economic and marketing aspects. The results showed that (1) Honey Pumpkin Cultivation in Cipeucang and Cimanuk Subdistricts of Pandeglang Regency was feasible to be cultivated with Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, NPV.IRR and Payback Period (PBP) feasible. (2) The possibility of a decrease in production, a decrease in output prices, and an increase in production costs, according to investment criteria and in a proper condition, and have a good level of sensitivity. (3) The technical aspects of cultivation from climate and rainfall following the Pumpkin Honey plant, the social and environmental aspects are feasible, the marketing aspects are feasible and very promising.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat Kapasitas Petani Padi Sawah di Kabupaten Tangerang dan faktor-faktor penentu yang dapat mempengaruhi peningkatan kapasitas Petani padi sawah dalam mendukung ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Tangerang. Populasi dalam penelitian ini adalah Petani padi sawah dan berada di lokasi penelitian. Lokasi penelitian di tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yakni BPP Kronjo, BPP Tegalkunir dan BPP Sukatani. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan melibatkan 150 responden yang mewakili tiga BPP, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data skunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuseioner, wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Data tersebut terdiri atas karakteristik responden (ξ1); Inovasi teknologi (ξ2); Kegiatan Penyuluhan (ξ3); Dukungan Kelembagaan Lokal (ξ4); Kapasitas (η1); dan Keahana pangan Berkelanjutan (η2). Pemilihan responden dilakukan secara proporsional random sampling (proportionally random sampling) berdasarkan kriteria penelitian. Analsis data menggunakan statistik deskriptif, one way ANOVA dan Struktural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas Petani Padi sawah berada pada kategori sedang. Unsur yang paling besar memepengaruhi tingkat kapasitas adalah Dukungan Kelembagaan Lokal sebesar 0,44 (65,25 persen) Kegiatan Penyuluhan sebesar 0.24 (45,55 persen) dan karakteristik responden sebesar 0.18 (30.75 persen) melalui lama pendidikan formal. Pendidikan non formal dan penguasaan lahan usahataninya. Sedangkan ketahanan pangan berkelanjutan depengaruhi oleh Inovasi Teknologi sebesar 0,29 (47,25 perses) serta tingkat Kapasitas petani sebesar 0.18 (30.75 persen).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.