This study aims to analyze and examine the implementation of the independence of judges in the process of administering justice in Indonesia and to understand and examine the implementation of the independence of judges in the administration of justice from an Islamic perspective. This study uses library research methods or library research that is "juridical-normative". The data sources used are secondary data, namely ethical standards as judges with "Islamic character". The data will be analyzed using descriptive analysis method and the theoretical basis used is the principles of qadhi in Islam and the code of ethics for the behavior of Indonesian judges. Based on the data analysis carried out, it is concluded that a judge should maintain his integrity, his honor who has morals and is a mandate from the Most Wise, namely ensuring the establishment of a sense of justice, guaranteeing legal certainty and seeking the benefit of legal values to all Indonesian people.

Pelaksanaan demokrasi secara utuh dan menyeluruh pasca reformasi telah menciptakan asmofir baru bagi penguatan kembali gagasan puritanisme absolut dalam konteks Indonesia. Kini segmen garapan mereka tidak hanya meliputi wilayah kultural saja, tapi sudah masuk ke wilayah struktural yang lebih luas dan sistematis. Situasi ini mengakibatkan dinamika keberagamaan di Indonesia semakin “rumit” dan mengalami “komplikasi”. Sebagai salah satu cara untuk mengimbangi derasnya “arus” Islam kanan yang dalam batas-batas tertentu “mengkhawatirkan” itu, perlu diwariskan kembali suatu model keagamaan yang moderat dan toleran yang terbukti telah mampu membangun suatu tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia

This paper aims to analyze the rehabilitation process in Banda Aceh after the tsunami, focusing on the housing supply as of August 2005. The paper also reveals a community-based approach in a settlement named Deah Glumpang. The main findings are outlined as follows.The basic process of the rehabilitation of urban settlements consists of the following four steps. i) confirmation of the survivors, ii) confirmation of the boundary between plots and making of maps (PS), iii) land consolidation (LC) and iv) supply of permanent houses. There were two organizations active in the rehabilitation process. UN-Habitat adopted a community-based approach. ADB adopted a comprehensive approach to rehabilitate the settlement by drawing up a master plan to reconstruct the infrastructure and surrounding environment prior to housing supply. The initial permanent housing model led to a mismatch between the proposal and the actual needs, especially in the inner-city situations where people were hoping to obtain houses with better conditions.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran di PAUD sangat ditentukan oleh pengelolaan berbagai kegiatan main oleh pendidik. Kegiatan tersebut diupayakan seoptimal mungkin harus dapat dan mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini. Maka dari itu sebagai calon pendidik PAUD harus berusaha untuk membuat dan atau mengembangkan alat permainan edukatif dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekitar. Dengan adanya alat permainan edukatif (APE) ini bisa membantu pendidik untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas dengan lebih efektif dan menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih guru dalam pembuatan alat permainan edukatif (APE) berbasis bahan bekas. Metode yang digunakan adalah partisipatif. Hasilnya semua guru antusias dalam mengikuti pelatihan serta bisa menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak.