AbstrakToksoplasmosis pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi yang dilahirkan, hal ini dikarenakan terjadinya infeksi pada saat bayi dalam kandungan. Berdasarkan SDKI tahun 2007, tercatat 35% ibu hamil mengalami toksoplasma. Tahun 2008 kejadian toksoplasma pada ibu hamil meningkat menjadi 47%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Toksoplasma pada ibu hamil di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami infeksi toksoplasma yaitu sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai subjek yaitu 30 orang (kelompok kasus) dan 30 orang kelompok (kontrol). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian toksoplasmosis yaitu variabel pendidikan. Hasil analisis multivariat, didapatkan OR dari variabel pendidikan adalah 4.344 (CI 95% : 1.804-16.427) artinya ibu hamil dengan pendidikan rendah beresiko 4 kali mengalami toksoplasmosis daripada ibu hamil yang berpendidikan tinggi. Kata kunci: faktor risiko, ibu hamil, toxoplasma AbstractToxoplasmosis in pregnant women, can lead to miscarriage and death in babies born due to infection by the time the baby in the womb. SDKI 2007, there were 35% of pregnant women experience toxoplasma and in 2008 the incidence of toxoplasmosis in pregnant women increased to 47%. The objective of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of toxoplasma in pregnant women at Arifin Achmad Pekanbaru in 2013.Population in this study were all pregnant women who become infected with Toxoplasma as many as 30 people. The entire population of this study serve as a subjects in this study, in the number of samples of 30 persons (cases) and 30 person group (control). This research used quantitative analytical research with case control design. The data were analyzed using univariate, bivariate with chi-square test and multivariate. The results showed that the variables significantly associated with the incidence of toxoplasmosis is the variable of education. Multivariate analysis of variables obtained OR education is 4.344 (95% CI: 1804-16427) means that pregnant women with low education are at risk 4 times suffered from toxoplasmosis in pregnant women with high education.
Konstipasi adalah hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan yang berkaitan dengan kesulitan buang air besar, ditandai dengan buang air besar kurang dari 3x seminggu akibat tinja yang keras disertai dengan nyeri pada perut. Sekitar 11% sampai 38% ibu hamil mengalami konstipasi, yang diakibatkan karena penurunan dari peristaltik usus akibat dari peningkatan hormon progesterone. Selain itu kurangnya asupan serat, dan asupan cairan juga dapat menyebabkan konstipasi. Tujuan studi kasusu ini untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan konstipasi secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan menggunakan metode SOAP. Metode yang dilakukan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan Continuity of care diberikan pada ibu hamil Ny. S di BPM Hasna Dewi, Amd.Keb, SKM dari 01-06 September 2020. Subyeknya Ny. S umur 26 tahun G1P0A0. Jenis data primer. Cara pengumpulan data anamnesa, observasi, pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data dengan membandingkan antara data yang diperoleh dengan teori yang ada. Hasil dari asuhan yang dilakukan adalah setelah dilakukan asuhan selama 6 hari didapatkan dari 2 kali kunjungan ibu hamil yang mengalami konstipasi dengan mengkonsumsi buah pepaya dan asupan cairan menghasilkan ketidaknyamanan ibu hamil dengan konstipasi teratasi. Dari penatalaksanaan yang diberikan yaitu mengatasi konstipasi dengan cara mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi serat seperti buah pepaya, pisang, apel, sayur bayam, kembang kol, dan wortel serta minum air putih minimal 8-10 gelas perhari. Setelah itu, melakukan evaluasi dan hasil yang didapat adalah Ny. S berhasil mengatasi konstipasi dan telah BAB satu hari sekali. Untuk saran diharapkan kepada penyedia layanan kebidanan untuk selalu memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil terutama trimester III yang mengalami konstipasi.
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting. Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan. Cuci tangan merupakan cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit menular. Namun hingga saat ini kebiasaaan tersebut seringkali dianggap remeh. Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit melalui tangan dengan mencuci bersih tangan. Makanan dan minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan penyakit, cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada saat anda akan mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah berak. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kepedulian kepada masyarakat arti pentingnya mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir agar tetap kesehatan tetap terjaga. Metode kegiatan ynng dilaksanakan adalah melakukan penyuluhan kesehatan dan mempraktikkan kepada seluruh peserta kegiatan bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar. Hasil pelaksanaan kegiatan: para peserta kegiatan mengetahui, mengerti dan memahami akan pentingnya mencuci tangan pakai sabun bagi kesehatan diri. Disarankan kepada tenaga kesehatan dan pihak sekolah untuk dapat selalu mengingatkan masyarakat dan peserta didik tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun agar perilaku masyarakat yang jarang mencuci tangan setelah melakukan berbagai kegiatan tidak terulang lagi demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Makanan Pendamping ASI (MP–ASI) adalah makanan atau minuman tambahan selain ASI yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang diberikan setelah bayi berumur 6 bulan hingga 24 bulan. Menurut SDKI (2012), penyebab utama kematian pada Balita adalah diare sebesar 25,2%, dan kematian akibat ISPA sebesar 15,5%. Salah satu faktor risikonya adalah karena pemberian MP–ASI secara dini. Posyandu Permata Hati merupakan salah satu layanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru dengan jumlah bayi terbanyak. Tujuan pengabdian masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kebisaan ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan dalam membuat dan memberikan MP-ASI sesuai usia. Metode kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan tentang MP-ASI, demonstrasi pembuatan MP-ASI, dan evaluasi. Hasil Pelaksanaan, para ibu memahami dengan benar manfaat dan cara membuat MP-ASI, menyadari bahwa pemberian MP–ASI disesuaikan dengan tahapan usianya dan mau membuat MP-ASI tersebut sesuai dengan kebutuhan bayinya. Perlu upaya kreatif untuk dapat menstimulus perilaku masyarakat sehingga diharapkan tercapainya program pemerintah. Bukan hanya penyuluhan yang disajikan kepada mereka dalam upaya merubah perilaku mereka, namun melakukan demonstrasi dan memberikan cendera mata yang bermanfaat bagi mereka merupakan salah satu upaya memberikan stimulus. Kesimpulannya, pengetahuan ibu tentang MP-ASI meningkat, mereka memahami pentingnya memperhatikan pemenuhan gizi dalam setiap tahapan usia bayi dan mengerti cara membuat MP–ASI yang benar, beragam dan sesuai tahapan usia. Disarankan kepada pihak puskesmas dan posyandu untuk dapat melaksanakan pelatihan ini pada kegiatan posyandu minimal 2 kali dalam setahun dan melaksanakan kegiatan yang serupa di tempat yang berbeda.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangas dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berprilaku sehat utuk meningkatkan kualitas hidup. GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada 3 kegiatan yaitu melakukan aktifitas fisik selama 30 menit perhari, mengkonsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secra rutin. Senam aerobik adalah senam untuk meningkatkan kesegaran jasmani yang bukan untuk dijadikan suatu ajang perlombaan ataupun prestasi. Aerobik juga termasuk ke dalam olahraga preventif yang bisa dilakukan secara massal. Kegiatan sosialisasi dan praktik senam kesegaran jasmani yang telah diselenggarakan pada tanggal 28 november 2019 pukul 10.00 WIB dilapangan voli di kelurahan Maharani kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, yang dihadiri oleh seluruh warga RW 002 RT 002 tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk menjaga kesehatan jantung dan kebugaran badan. kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas fisik dimana aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupannya. Banyak orang membutuhkan yang namanya olahraga, karena jasmani seseorang perlu dijaga agar tubuh tetap sehat, bugar dan tidak kaku. Banyak orang membutuhkan yang namanya olahraga, karena jasmani seseorang perlu dijaga agar tubuh tetap sehat, bugar dan tidak kaku.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.