Seringkali didapati mahasiswa menunjukkan perilaku empati yang rendah. Hal tersebut terlihat dari perilaku yang dilakukan sehari-hari di kampus. Perilaku tersebut seperti acuh terhadap dosen, acuh dengan masalah yang sedang dialami oleh temannya, dan menganggap tugas kelompok tidak penting. Empati menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh calon guru BK, mengingat nantinya akan berhubungan dengan beragam siswa yang memiliki latar belakang budaya dan masalah yang dimiliki. Calon guru BK yang memiliki empati rendah dikhawatirkan akan melanggar norma sosial dan agama. Oleh karena itu sangat dibutuhkan bantuan bagi calon guru BK yang memiliki empati rendah. Salah satu bantuan yang dapat ditawarkan adalah pendekatan SFBC (Solution Focused Brief Counseling). Pendekatan ini dipandang baru dan diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk meningkatkan empati mahasiswa BK UNP Kediri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menujukkan keefektifan SFBC untuk meningkatkan empati mahasiswa BK UNP Kediri. Metode yang digunakan adalah pre-experiment dengan jenis one group pretest-posttest design. Berdasarkan hasil data menunjukkan nilai sig. 0,303 yang artinya > 0,05. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima, sehingga Solution Focused Brief Counseling tidak efektif untuk meningkatkan empati mahasiswa BK tingkat II UNP Kediri.
Salah satu bentuk profesionalisme guru BK dalam praktik konseling yaitu melakukan konseling dengan tahapan yang sesuai dengan pendekatan yang dilakukan. Berbagai pendekatan dalam konseling cukup beragam, dan salah satunya adalah SFBC (Solution Focused Brief Counseling) atau sering dikenal dengan konseling ringkas berfokus solusi. Konseling ini memfokuskan pada solusi yang dibangun oleh konseli, bukan pada masalahnya. Konseli diajak untuk membangun solusinya sendiri dengan berpegang pada kemampuan yang dimiliki konseli. Akan tetapi kenyataan yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa para guru BK di sekolah belum mengenal pendekatan SFBC ini. Sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan panduan SFBC untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tujuan agar guru BK memiliki tambahan pengetahuan seputar pendekatan konseling. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian research and development. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan tujuh tahap yaitu 1) tahap pengumpulan data; 2) tahap perencanaan; 3) mengembangkan produk awal; 4) uji coba terhadap ahli materi BK dan media; 5) revisi media; 6) uji calon pengguna produk; dan 7) revisi tahap akhir. Berdasarkan hasil penilaian uji ahli materi BK, ahli media, dan calon pengguna produk, maka diperoleh deskripsi penerimaan pemakai atas bentuk dan isi dari panduan konseling SFBC untuk guru BK SMPN 1 Kota Kediri. Beberapa aspek yang menujukkan keberterimaan panduan Solution Focused Brief Counseling dari ahli materi BK, ahli media, dan calon pengguna produk meliputi aspek ketepatan, kesesuaian, kejelasan, dan kemenarikan. Tiap aspek tersebut dinilai oleh para ahli dan calon pengguna produk yang secara keseluruhan menunjukkan kategori sangat baik.
Kampung kota merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kota dan seringkali digambarkan dengan permukiman yang kumuh, berkepadatan tinggi dan tidak teratur. Kampung Kreatif Cibunut merupakan kampung kota yang berhasil direvitalisasi dengan konsep kampung kreatif berwawasan lingkungan. Kesadaran masyarakat kampung baik dari kalangan pemuda dan tokoh masyarakat merupakan bentuk gebrakan akan pentingnya memperhatikan dan menjaga lingkungan. Sehingga dalam penelitian ini mencoba mengkaji bagaimana pengembangan Kampung Cibunut menuju kampung kreatif. Untuk mencapai tujuan perlunya sasaran yakni, mengidentifikasi karakteristik masyarakat, permasalahan sebelum adanya inisiasi kampung kreatif, proses pengembangan menuju kampung kreatif menggunakan tahapan The Cycle of Urban Creativity serta mengidentifikasi peran stakeholder dalam pengembangan Kampung Cibunut sebagai kampung kreatif di Kota Bandung. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan case study. Metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis isi, analisis stakeholder dan analisis pelayanan umum berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik masyarakat Kampung Cibunut ditinjuai berdasarkan aspek ekonomi dan aspek sosial yang meliputi kondisi sarana dan prasarana. Berdasarkan analisis pelayanan umum jumlah sarana yang sudah memenuhi SNI adalah sarana peribadatan, dengan jumlah 2 masjid dan 1 gereja dengan nilai SNI >1 yaitu 4.025764896. Selanjutnya proses pengembangan kampung kreatif Cibunut ditinjau berdasarkan tahapan The Cycle of Urban Creativity, konsep tersebut dilakukan dengan 5 tahapan yaitu pengembangan ide kreatif, realisasi ide kreatif, penguatan sistem pendukung, penyediaan ruang basis aktivitas kreatif serta evaluasi penerapan ide kreatif. Dalam prosesnya pengembangan kampung kreatif telah memenuhi setiap tahapan The Cycle of Urban Creativity. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa aktor yang dapat diperhatikan dalam pengembangan kampung kreatif yang dapat diterapkan di wilayah lain diantaranya: kesiapan dari masyarakat kampung, keterlibatan seluruh pihak seperti komunitas, pemuda kampung, tokoh masyarakat kampung, dan pemerintah baik dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan maupun pemerintah kota serta diperlukan pendampingan dari pihak inisiator, edukator dan fasilitator untuk mengembangkan ide-ide kreatif sampai kampung tersebut siap untuk mengembangkan kampungnya sendiri. Kata Kunci: Kampung kota, Kampung kreatif, Cibunut, Proses, The Cycle of Urban Creativity
Low of self-discipline is flare phenomenon in schools. The self-instruction technique guide is one of the media that can be used to improve self-discipline by targeting individual self-talk. This study aims to determine the acceptance of the selfinstruction technical guidelines to improve high school students' self-discipline theoretically and practically as one type of guidance and counseling media. The research method used is Research and Development which adapts the development model of Borg and Gall. The results showed that the self-instruction technical guidelines to improve high school students' selfdiscipline could be accepted theoretically and practically as a type of guidance and counseling media, which means there are differences in the level of student self-discipline before and after technical guidance is given self-instruction.
Menurunnya sopan santun yang ditunjukkan generasi muda merupakan indikasi menurunnya karakter. Kecerdasan akademis tidak akan bermakna jika tidak dibarengi dengan karakter yang baik pada diri individu. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan rancangan media untuk meningkatkan sopan santun siswa melalui pemanfaatan modifikasi permainan tradisional ular tangga. Metode pengembangan yang digunakan adalah model Borg & Gall yang dimodifikasi. Media permainan simulasi ular kaktun adalah media yang dimodifikasi dari permainan ular tangga dengan memasukkan sentuhan teknologi didalmnya. Selain memanfaatkan teknologi dalam modernisasi permainan ular tangga, permainan ular kaktun juga memuat konten-konten penanaman sopan santun sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku sopan santun di kalangan siswa. Kata Kunci: karakter, sopan santun, ular kaktun
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.