This study intended to observe which appropriate methods to be implemented in writing class seen from the students' cognitive style; field-independent and field-dependent. This study used quasi experimental research. The population of the research was the first-year students of English Language and Literature Department of Universitas Negeri Padang. These students were taught using two different strategies: collaborative writing strategy (CWS) and metacognitive writing strategy (MWS) or individual writing. The study revealed three findings. First, learning achievement of the students taught using CWS was higher than the students taught using MWS. Second, the writing ability of the students having field-Independent (FI) learning style was higher than the writing ability of the students with fielddependent (FD) learning style. Third, there was a significant interaction between the different writing strategies with the students' learning style towards writing score. Thus, these findings signifies that it is better for the teachers to apply CWS in teaching and learning process of writing, to improve the students' writing ability.

Karakter merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. Namun pada saat pembelajaran dari rumah dimasa pandemi covid 19 mengakibatkan proses pendidikan karakter tidak dapat dioptimalkan. Maka diperlukan sebuah upaya yang dapat digunakan untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa sekolah dasar. salah satunya dengan mengembangkan buku cerita elektronik. Pengembangan buku cerita elektronik berbasis karakter ini memerlukan pengetahuan dan keetrampilan guru sekolah dasar dalam mengembangkanya. Namun berdasarkan penyebaran angket dinyatakan bahwa rendahnya kemampuan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran berbasis karakter yang tepat dilaksanakan disekolah dasar pada masa pandemi covid-19. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis karakter untuk siswa sekolah dasar dan mengembangkan kemampuan guru dalam membuat buku cerita elektronik berbasis etno-sosial yang dapat digunakan pada pembelajaran dimasa pandemi covid-19. Peserta pelaksanaan kegiatan ini adalah guru SD gugus VII Koto Laweh Kabupaten Tanah Datar sebanyak 40 guru sekolah dasar. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan memberikan pelatihan kepada guru sekolah dasar. Adapun pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan pengembangan pembelajaran karakter untuk siswa sekolah dasar dan pelatihan pengembangan bahan cerita elektronik berbasis etno-sosial yang dapat mengembangkan nilai karakter siswa sekolah dasar. Hasil kegiatan menyatakan bahwa guru telah mampu merancang, menerapkan dan melakukan penilaian pembelajaran berbasis karakter. Guru juga dinyatakan telah mampu mengembangkan bahan ajar elekronik berbasis etno-sosial. Implikasi kegiatan ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan pembelajaran berbasis karakter untuk siswa sekolah dasar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya data valid tentang kemandirian belajar mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar selama proses pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar selama proses pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitaitif deskriptif dengan metode survei yang melibatkan 100 orang mahasiswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 10% mahasiswa memiliki kemandirian belajar sangat tinggi, 47% memiliki kemandirian belajar tinggi, 19% memiliki kemandirian belajar sedang, 15% memiliki kemandirian belajar rendah, dan sebanyak 9% memiliki kemandirian belajar sangat rendah.  Hal ini membuktikan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki kemandirian belajar tinggi.  Implikasi penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam proses pengembangan pembelajaran daring untuk meningkatkan kualitas kemandirian belajar mahasiswa

No abstract

This study aimed to investigate the effectiveness of Reading to Tell the Story Strategy to students' reading comprehension reviewed from students' autonomy level. This was a quasi-experiment research. The population of this study is the students of Intermediate Reading course academic year 2019/2020. Two classes selected to be the samples were the experimental class with an extra treatment called Reading to Tell the Story, and the control class with the conventional strategy only. The data were attained through a questionnaire to determine the level of students' autonomy, and a reading comprehension test in forms of spoken and written reports. The data were analyzed by using statistical formula. The results revealed three findings. First, reading comprehension of students taught by using Reading to tell the story strategy was higher than that of students taught by using conventional strategy. Second, reading comprehension of students with high autonomy level was higher than that of students with low autonomy level. Third, there was a significant interaction between the different reading strategies with students' autonomy level toward students' reading comprehension. Therefore, Reading to tell the story strategy is suggested to use in Reading class in order to enhance students' ability to comprehend the text.