Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan masalah dari Programme for International Student Assessment (PISA) terkait topik geometri. Subjek penelitian dipilih dengan memperhatikan hasil tes awal kemampuan matematika dari 53 siswa kelas X. Kemudian siswa dikelompokkan dalam kategori kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Dari setiap kategori dipilih satu siswa sebagai subjek penelitian dengan memperhatikan kemampuan komunikasinya agar memudahkan peneliti mengetahui detail proses siswa dalam menyelesaikan masalah. Penelitian dilakukan dengan memberi subjek suatu masalah dari PISA terkait topik geometri, dan dilanjutkan dengan mewawancarai setiap subjek. Hasil pekerjaan subjek dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek berkemampuan matematika tinggi mampu memahami masalah, merencanakan, dan melaksanakan strategi dengan baik, serta melakukan pengoreksian kembali pada bagian perhitungannya. Subjek berkemampuan matematika sedang membuat kesalahan dalam memahami masalah dan dalam perencanaan, sehingga subjek melaksanakan strategi yang salah, selain itu subjek melakukan pengoreksian pada konsepnya saja. Subjek berkemampuan rendah membuat kesalahan dalam memahami masalah dan dalam merencanakan strategi pemecahan masalah, sehingga subjek menerapkan strategi yang salah. Selain itu subjek berkemampuan matematika rendah tidak melakukan pengoreksian kembali. Kata kunci: geometri, kemampuan pemecahan masalah, PISA
<p>One of the benchmarks of individual quality is seen in numeracy literacy skills. The purpose of this study was to identify the numeracy literacy skills of grade 11 students at Warta Bakti Kefamenanu High School, Nusa Tenggara Timur, in solving numeracy literacy problems with the minimum competency assessment (MCA) instrument in integral and domain algebra. This research was descriptive qualitative. This research technique was carried out with a test in the form of MCA, identifying the variations of errors made, identifying them in the types of errors, and mapping them to numeracy literacy indicators. Instrument items were taken from previous research and modified and content validity was done. The result of data analysis shows that participants who had principal errors met the numeracy literacy indicators item 1 and item 2, participants who had operating errors met the numeracy literacy indicator item 1, and participants who had conceptual errors did not meet all numeracy literacy indicators.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Salah satu tolak ukur kualitas individu dilihat dari kemampuan literasi numerasi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan literasi numerasi siswa SMA Kelas XI SMAS Warta Bakti Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi model instrumen asesmen kompetensi minimum (AKM) pada domain aljabar topik integral. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik penelitian ini dilakukan dengan tes berbentuk AKM, mengidentifikasi variasi kesalahan yang dilakukan, mengidentifikasinya ke dalam jenis/tipe kesalahan, dan memetakan pada indikator literasi numerasi. Untuk butir instrumen, diambil dari penelitian sebelumnya dan dimodifikasi kemudian dilakukan proses validitas isi. Hasil dari penelitian ini adalah partisipan yang memiliki kesalahan prinsip memenuhi indikator literasi numerasi butir 1 dan butir 2, partisipan yang memiliki kesalahan operasi memenuhi indikator literasi numerasi butir 1, dan partisipan yang memiliki kesalahan konsep tidak memenuhi semua indikator literasi numerasi.</p>
Representasi matematis dibutuhkan untuk menyajikan ide-ide matematika. Kemampuan matematika siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa merepresentasikan gagasannya atas suatu masalah matematis. Representasi yang digunakan siswa akan berbeda dengan siswa lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat representasi matematis dan kemampuan matematika siswa ditinjau dari Taksonomi Bloom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan Representasi Matematis dan Kemampuan Matematika Siswa SMP ditinjau dari Taksonomi Bloom. Instrumen dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung yaitu lembar tes representasi matematis, lembar tes taksonomi Bloom, dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa secara keseluruhan kemampuan subjek dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel berbeda-beda. Hal ini terlihat dari masih terdapatnya proses penyelesaian yang belum terjawab dengan benar, meskipun representasi yang digunakan sudah tepat tetapi terdapat beberapa soal yang belum terjawab dengan benar. Sedangkan untuk kemampuan matematika yang ditinjau dari level Taksonomi Bloom, belum ada subjek yang mampu menyelesaikan soal level satu sampai enam secara berturut-turut dengan benar.
Abstrak: Matematika masih dianggap menjadi mata pelajaran yang sulit, yang mengakibatkan menjadi momok menakutkan bagi sebagian siswa. Anggapan ini dapat mengakibatkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Jika terus dibiarkan maka akan berdampak pada kemampuan matematika siswa. Di sisi lain pentingnya mempelajari matematika sehingga sangat disayangkan jika mata pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul di sekolah, berbagai solusi ditawarkan salah satunya dengan menerapkan berbagai macam metode belajar. Metode belajar yang dapat digunakan sebagai salah satu solusi yaitu metode Gasing. Untuk dapat menerapkan metode belajar tersebut maka dilakukan Pelatihan Matematika Gasing. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan matematika siswa serta meningkatkan minat belajar matematika siswa dengan mengajarkan matematika secara gampang, asik, dan menyenangkan. Adapun hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kemampuan matematika siswa berdasarkan hasil posttest dengan rata-rata nilai sebesar 86,5 serta meningkatnya minat belajar matematika siswa terlihat pada respons positif yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner peserta pelatihan matematika Gasing.Abstract: Mathematics is still considered a difficult subject, which results in a frightening specter for some students. This assumption can lead to a lack of students’ interest in learning mathematics. If it continues, it will have an impact on students' mathematical ability. On the other hand, learning mathematics is important thing to learn at school, so it is very unfortunate that mathematics is still a subject that is less attractive to students. Therefore, to overcome various problems that arise in school, various solutions are offered, one of which is by applying various learning methods. We can be use one of the learning methods as a solution is the Gasing method. To be able to apply this learning method, Gasing Mathematics Training is carried out. Community service activity aims to improve students' understanding and mathematical abilities and to increase students' interest in learning mathematics by teaching mathematics in an easy (Gmpang), fun (Asik), and fun way (Menyenangkan). The results of the training showed an increase in students' understanding and mathematical abilities based on the results of the posttest with an average score of 86.5 and students' interest in learning mathematics was seen in the positive responses obtained from the results of filling out the questionnaires for the Gasing mathematics training participants.
The research aims to depict students’ ability in solving mathematical problems based on Polya’s heuristic. Descriptive qualitative was used as a method in this research. Data were collected by observation, test, and interview. Based on the result of analysis obtained that the students with low level prior knowledge think heuristically in solving the problem solving test. For the students with medium level prior knowledge, the students think algorithmically and couldn’t solve the problem solving test imperfectly. Furthermore, the students with high level prior knowledge think algorithmically in solving the problem solving mathematics test and the other words, the students could solve the problem solving test well and fluently.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.