Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara memiliki potensi sumberdaya air dengan kuantitas yang cukup memadai. Berdasarkan pemantauaan saat melakukan survey awal pada awal bulan februari 2020, dari segi kualitas, kondisi air yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan belum memenuhi kaidah standart sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas lahan budidaya ikan di Desa Bayan dengan cara melakukan perbaikan kualitas air, yaitu meningkatkan kandungan oksigen terlarut, melalui aplikasi teknologi microbubble. Kegiatan ini dileksanakan melalaui beberapa kegiatan, antara lain dengan melakukan sosialisai tentang sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang meliputi semua aspek kompleks yang menjadi permasalahan pada kelompok pembudidaya, yaitu manajemen kualitas air, tata kelola letak pembangunan kolam budidaya, SDM pengelola kolam budidaya, pemberian pakan dan obat ikan, panen, transportasi ikan, dll. Pada kelompok tersebut juga diujicobakan teknologi mikrobubble untuk meningkatkan kadar oksigen pada kolam budidaya masyarakat. Micro bubble pada media budidaya ikan dapat dihasilkan dengan beberapa metoda dengan karakteristik yang berbeda-beda. Metoda tersebut antara lain dengan elektrolityc microbubble generator, porous plate (PP), ventury tube type bubble generator, dan spherical body in a flowing water tube. Mikrobubble yang diujicobakan pada kegiatan ini adalah mikrobubble bertipe ventury tube. Aplikasi tekhnologi ini dapat menghasilkan produktifitas ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemeliharaan ikan yang tidak menerapkan tekhnologi ini
Ikan merupakan bahan pangan yang berkualitas tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berbagai manfaat dari daging ikan hanya akan diperoleh apabila ikan yang dikonsumsi berada dalam keadaan segar. Dalam kondisi yang tidak segar (busuk), kandungan gizi yang ada pada daging ikan menjadi rusak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar konsumsi ikan segar dapat dilakukan secara kontinyue adalah dengan melakukan kegiatan urban farming, yaitu budidaya ikan dalam ember (budikdamber). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan bimbingan tekhnis kepada mitra yang terlibat dalam hal aplikasi tekhnologi budidaya ikan dalam ember. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui berbagai metode kegiatan yang tersusun secara terstruktur yaitu survei lokasi, penyusunan materi sosialisasi dan bimbingan tekhnis kegiatan, pembentukan model teknologi, pendampingan pelaksanaan tekhnis, dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan pada kelompok pemuda Jangkar Ampenan yang berlokasi di Lingkungan Tangsi, Kecamatan Ampenan Selatan, Kota Mataram. Materi yang disampaikan saat kegiatan berlangsung meliputi persiapan (alat, bahan, metode kerja), tekhnis perakitan perangkat budidaya ikan, manajemen pemberian pakan, manajemen kualitas air, dan manajemen panen. Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini meliputi ember berkapasitas 150 liter, ikan lele berukuran 5-7 g/ekor, pakan ikan lele komersil, bibit kangkung, pipa, kawat, gelas plastik berukuran 200 ml, bor dan grinda, seser, dan aerator. Berdasarakan kegiatan yang telah dilakukan, kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah telah disampaikannya informasi, pengetahuan, dan bimbingan tekhnis kepada mitra tentang tekhnologi budidaya ikan dalam ember (budikdamber).
This study was conducted on 17 th October -27 th November 2016 at Gili Asahan, Gili Layar, and Gili Gede in West Sekotong, Lombok, West Nusa Tenggara. The purpose of this study was to analyze a suitable area for sea cucumber (Holothuria scabra) cultivation. Data collection had been done by survey method, acquiring primer and secondary data directly related to sea cucumber's life and analyzed by using ArcGIS software. A biological parameter for completing data of West Lombok Waters consisted of sandy mud, rocks, sand and rubble, chlorophyll-a 0.15-0.27 mg.m -3 , and biomass cucumbers of 1-7 individuals. Land suitability classes were determined by the class interval, namely, S1 (27-33), S2 (20-26) and N (13-19). Based on the results of scoring that has been adapted to the class interval, this project obtained sample points with a very suitable category (S1), namely, A1, A2, A3, B3, C1, C2, C3. For the corresponding category (S2), there were C4 and C5.Finally, unreliable categories have been found in sample points B1 and B2.
Teripang merupakan kelompok hewan invertebrata dari filum Echinodermata kelas Holothurioidea. Teripang termasuk komponen penting dalam rantai makanan karena peranannya sebagai pemakan endapan (deposit feeder) dan pemakan materi tersuspensi (suspension feeder). Oleh karena itu diperlukan informasi yang memadai yang bisa dipakai untuk pengelolaan teripang secara berkelanjutan. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Metode ini dapat digunakan untuk memudahkan dalam mengetahui lokasi penyebarannya, sehingga pengembangan dalam kegiatan budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) dapat tercapai dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk peta kesesuaian kawasan budidaya teripang pasir (H. scabra) di Perairan Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2016 – 27 November 2016 di Gili Asahan, Gili Layar dan Gili Gede Kecamatan Sekotong Barat Kabupaten Sekotong Barat Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, berupa data primer dan sekunder yang berkaitan langsung dengan hidup teripang. Berdasarkan parameter kimia hasil penelitian di Perairan Lombok Barat adalah: pH 6,82 – 7,50, salinitas 32 – 34 ppt dan DO 6,19 – 6,52 mg/L, lokasi kesesuaian lahan untuk kategori sangat sesuai terdapat di Gili Gede, kategori sesuai di Gili Asahan dan kategori tidak sesuai di Gili Layar.
The waters south of the island of Lombok, Nusa Tenggara Province, are the location for lobster seed production. To maintain the sustainability of lobster seed resources, research is needed to know the distribution of Sea Surface Temperature (SST), chlorophyll-a and lobster seed catch and analyze the relationship between SST and chlorophyll-a on lobster seed catches. The research method used is a descriptive method that describes the state of SST and chlorophyll-a associated with the catch of seeds. Lobster seed catch data was obtained from the 2009-2013 lobster seed census, SST data and chlorophyll-a concentrations from 2009 -2013 from the Aqua Modis satellite. The results showed that the distribution of sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a in the Southern Waters of Lombok Island varied every season, with SST and high chlorophyll-a concentrations generally found in coastal waters and the concentration was decreasing towards the offshore direction. SPL and chlorophyll-a variables simultaneously had a significant effect on the CPUE of lobster seeds and partially SPL had no significant effect on the CPUE of lobster seeds, while chlorophyll-a had a significant effect.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.