Usahatani buah jeruk di Desa Manusasi saat ini terkendala akibat dampak COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui; 1) dampak COVID-19 terhadap tingkat pertumbuhan pasar; dan 2) daya saing usahatani buah jeruk. Metode analisis yang digunakan adalah matriks Boston Consulting Group (BCG) dan Policy Analysis Matriks (PAM). Populasi penelitian ini sebanyak 150 petani buah jeruk. Sampel penelitian sebanyak 60 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahun 2019 sebelum terjadinya COVID-19 usahatani buah jeruk berada pada kuadran IV (dog). Kuadran tersebut mengindikasikan bahwa buah jeruk memiliki tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar rendah. Sedangkan tahun 2020 usahatani buah jeruk mengalami perubahan pada kuadran I (Question Mark). Artinya usahatani buah jeruk memiliki tingkat pertumbuhan pasar tinggi dan pangsa pasar rendah. Hasil analisis PAM menunjukan pada saat pandemi COVID-19 sedang berlangsung, usahatani buah jeruk memiliki daya saing dikarena nilai RBP sebesar 0.12 dan RBSD sebesar 0.18. Kebijakan pemerintah dapat dilihat pada rasio analisis PAM yaitu nilai koefisien proteksi input nominal (KPIN) sebesar 0.47, koefisien proteksi output nominal (KPON) sebesar 0.17, koefisien proteksi efektif (KPE) sebesar 1.57, koefisien keuntungan (KK) sebesar 1.69, dan rasio subsidi produsen (RSP) sebesar 0.36. Selain itu, terdapat enam strategi pengembangan yakni; 1) memperluas arel usahatani; 2) memanfaatkan tenaga kera; 3) mempertahankan kualitas buah jeruk; 4) menjalin kerja sama; 5) memperluas pasar; dan 6) melakukan promosi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut petani di Desa Manusasi harus terus mengembangkan buah jeruk terutama jeruk manis dan pemerintah perlu mengkaji Kembali kebijakan yang berlaku selama ini dan belum melindungi komoditas jeruk lainnya.
Lamuru corn is one of the certified superior seeds cultivated by the Tarus Food Crops Center (BBI) of Kupang Regency. Apart from producing Lamuru corn seeds, BBI has also carried out marketing activities since its establishment in the 1990s until now. This study aims to determine the position of Lamuru corn seed farming through the Boston Consulting Group matrix approach. Data collection techniques used the Focus Group Discussion method. The types of data in this study are primary and secondary data. The research population was all farmers who worked at the Tarus Food Crops Main Seed Center, consisting of 14 farmers. Sampling uses a census or saturated sample method in which the entire population is used as a sample. The results showed that Lamuru corn seed farming at the Tarus Food Crops Main Seed Center was in a star position. This position indicates that lamuru corn seed farming has a high market growth rate of 94.77% and a market share of 0.8 times. The policy implies empowering farmers/breeders/KSO (Operational Cooperation) by increasing the area of land that is the responsibility of BBI Tarus of 7 Hectares.
Sopi Timor dikenal sebagai simbol keakraban, kebersamaan, dan kekeluargaan. Selain itu, sopi juga dikenal dengan peradaban masyarakat Timor Barat dalam realita sosial kemasyarakatan dan sebagai salah satu usaha rumah tangga yang sudah dilakukan kurang lebih 300 tahun lalu. Tujuan penelitian untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan sopi lokal. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa sopi lokal berada pada kuadran I yang artinya menyerang dengan cara mempromosikan sopi lokal secara besar-besaran karena produk yang dihasilkan sangat bagus dan konsumen menyukainya. Penelitian ini juga terdapat 9 alternatif strategi dengan 4 prioritas strategi pengembangan sopi lokal yakni: 1) memanfaatkan ketersediaan bahan baku dan pengelaman usaha untuk menjawab permintaan pasar; 2) kemudahan menjual hasil produksi dengan memanfaatkan lokasi yang menunjang dan kebijakan pemerintah yang mendukung; 3) memanfaatkan tenaga kerja dan teknologi yang ada untuk menangkap peluang pasar; 4) mempertahankan pelanggan dengan memanfaatkan inovasi baru dan kemudahan menjual hasil produksi dapat mematenkan produk sopi lokal yang dihasilkan oleh produsen.
Kabupaten Timor Tengah Utara didiami oleh suku Atoni yang di mana memiliki beragam corak tenun ikat. Tenun ikat yang berada di Kabupaten Timor Tengah Utara saat ini mulai memudar, disebabkan oleh proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama. Tujuan Penelitian untuk mengetahui tentang kondisi pengrajin kain tenun dan cara memasarkan kain tenun agar dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat di Desa Maubesi Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kain tenun ikat memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kebutuhan rumah tangga dengan motif buna memiliki harga jual beli Rp. 1.000.000-6.000.000. Motif sotis kuib tenu Rp. 200.000-550.000, dan motif sotis mateta Rp. 200.000-550.000. Bahan baku pembuat kain tenun didapat dari toko, pasar, dan kios-kios terdekat. Kemudahan mendapatkan bahan baku pembuat kain tenun ikat ini menjadi salah satu keuntungan bagi produsen. Proses pembuatan kain tenun saat ini memakan waktu lebih singkat yaitu emam bulan untuk motif buna. Sedangkan untuk motif sotis kuib tenu, dan motif sotis mateta memakan waktu selama 2-4 minggu. Inovasi pemasaran yang dilakukan sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen adalah mengunggah hasil kain tenun tersebut dengan menaruh caption “ BISA COD“. Para penjual online mengatakan COD dengan kata lain “bisa di bayar di rumah dengan mencoba terlebih dahulu jika menyukainya boleh diambil, dan jika tidak menyukainya tidak mengapa”. Kata Kunci: Buna, Inovasi, Kuib Tenu, Mate, dan Pemasaran
Kakao merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang memiliki potensi dan mampu berdaya saing di pasar internasional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis posisi ekspor kakao Indonesia menurut sembilan negara tujuan di pasar internasional. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah matriks Boston Consulting Group (BCG). Ekspor kakao Indonesia menurut sembilan negara tujuan yang berada pada posisi Star adalah: Filipina, Jerman, Australia, India, dan Spayol. Sedangkan negara yang berada pada posisi Cash Cow adalah; Malaysia, Amerika Serikat, China, dan Belanda. Cash Cow merupakan posisi ke III dari matriks BCG di mana menunjukan tinggkat pertumbuhan pasar rendah dan pangsa pasarnya tinggi. Strategi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan sehingga memperoleh keuntungan yang besar dan dapat membayar utang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.