This study intended to test the effect of the quick ratio on manufacturing firms’ profitability in Indonesia. To measure the profitability, three dependent variables were used: Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) and Return On Equity (ROE). Several variable controls were used: firm size, variability in net operating income, sales growth, gross domestic product growth, and leverage. A total of 158 manufacturing firms with published financial statements from 2012 to 2016 were analyzed using a regression method. It is found that quick ratio has positive effects on manufacturing firms’ NPM and ROA. However, the same effect is not found on ROE.

Pengendalian diri atau kontrol diri punya peran yang penting dalam kehidupan masyarakat sehingga menarik untuk diteliti terkait hubungannya dengan perilaku konsumtif. Untuk itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui tingkat kontrol diri, tingkat perilaku konsumtif, serta hubungan antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif khususnya pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di salah satu universitas swasta yang ada di Sulawesi Utara. Metode penelitian kuantitatif dan korelatif digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah responden sebanyak 200 mahasiswa. Selanjutnya, nilai rerata digunakan untuk mencari tahu tingkat kontrol diri dan perilaku konsumtif. Sementara untuk mencari tahu hubungan kontrol diri dengan perilaku konsumtif maka digunakan uji korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh adalah (1) kontrol diri mahasiswa berada pada kategori tinggi atau mahasiswa setuju dapat mengontrol diri dalam berbelanja dengan nilai rerata 4.10; (2) perilaku konsumtif mahasiswa berada pada kategori rendah atau mahasiswa tidak setuju bahwa mereka berperilaku konsumtif atau mengonsumsi barang secara berlebihan dalam berbelanja dengan nilai rerata 2.35, serta (3) hasil analisis data menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan signifikan secara negatif antara sikap kontrol diri dengan perilaku konsumtif dengan nilai rxy=  -0.360 dan nilai signifikansi p 0.000<0.05. Dengan demikian, semakin tinggi kontrol diri pada mahasiswa, semakin rendah perilaku konsumtifnya.

Perkembangan marketplace yang semakin pesat ditambah meningkatnya transaksi di marketplace karena pandemi COVID-19 serta proyeksi bahwa generasi Z (gen Z) akan berperan penting dalam perkembangan transaksi secara online membuat topik ini menarik untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apa yang menjadi daya tarik dari marketplace bagi gen Z terlebih di masa pandemi COVID-19. Penyusunan instrumen penelitian berdasarkan tinjauan literatur terkait dan wawancara intensif ke beberapa mahasiswa dari gen Z. Kuesioner dengan 34 butir pertanyaan disebarkan secara online kepada 374 gen Z. Data kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan exploratory factor analysis. Hasil pemfaktoran diperoleh ada empat faktor daya tarik marketplace bagi gen Z pada masa pandemi ini, yaitu: faktor pengiriman dan jaminan keamanan, faktor ketersediaan barang dan popularitas, faktor kemudahan bertransaksi, dan faktor aksesibilitas. Beberapa saran dan rekomendasi diberikan sehubungan dengan hasil yang diperoleh kepada penyedia marketplace maupun gen Z dan juga untuk penelitian selanjutnya.Kata kunci— marketplace, gen Z, daya tarik, pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic has made people start to move to non-cash transactions. This study aimed to find out the attractiveness of e-wallet for gen Z during this pandemic. The research questionnaire was constructed based on literature reviews, previous research as well as in-depth interview with several people from gen Z. After the validity and reliability tests were carried out, the final questionnaire containing 34 question items was distributed to 328 respondents online using convenience and snowball sampling methods. Factor analysis technique was carried out and obtained five factors that make e-wallet attractive according to gen Z: functionality, reputation, accessibility, promotion, and money management.