Perubahan yang terjadi pada wilayah pesisir dan laut tidak hanya sekedar gejala alam semata, tetapi kondisi ini sangat besar dipengaruhi oleh aktifitas manusia yang ada di sekitarnya. Wilayah pesisir merupakan wilayah penerima tekanan lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain, karena wilayah pesisir mempunyai fungsi sebagai penyedia sumberdaya alam, penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, penyedia jasa kenyamanan dan sebagai penerima limbah dari aktivitas pembangunan yang terdapat di lahan atas (lahan daratan) seperti kegiatan permukiman aktivitas perdagangan, perikanan dan kegiatan industri. Semua dari kegiatan tersebut memberikan dampak terhadap wilayah pesisir yang dapat mempengaruhi pada kualitas lingkungan wilayah pesisir terutama pada penurunan kualitas ekosistem pesisir.Wilayah Pesisir Muaragembong dimanfaatkan sebagai multiuse, mengakibatkan ketidakteraturan dalam pemanfaatan kawasan sehingga menimbulkan perubahan fungsi dari ekosistem pesisir yang mengakibatkan penurunan terhadap kualitas ekosistem dan lingkungan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong. Berdasarkan kondisi yang ada, maka artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak perubahan fungsi ekosistem pesisir terhadap lingkungan di wilayah pesisir khusnya yang menjadi lokus kajian di wilayah pesisir Kecamatan muaragembong. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang identifikasi dampak yang ditimbulkan dari perubahan fungsi ekosistem pesisir di Wilayah Pesisir Muaragembong, sehingga dapat memberikan masukan untuk merencanakan wilayah secara berkelanjutan.
Desa merupakan salah satu level terkecil dari pemerintahan di Indonesia. Dalam program digitalisasi yang sedang digalakan oleh pemerintah Indonesia, desa merupakan ujung tombak dalam penerapannya. Dalam penerapannya, banyak desa yang tidak terlebih dahulu melakukan kajian kesiapan desa dalam penerapan desa digital. Tujuan dari pengabdian ini adalah menilai kesiapan pemerintah desa dalam penerapan desa digital dan membangun system informasi desa yang berisikan pendataan dan pemetaan pembangunan yang dilakukan oleh desa. Aktivitas yang dilakukan adalah (1) wawancara mendalam dengan pihak perangkat desa, (2) FGD, (3) survey lapangan dan (4) pelatihan system informasi desa. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah (1) penilaian terhadap kesiapan pemerintah desa menerapkan desa digital dilai cukup baik yaitu mendapatkan nilai 3.16 dan (2) system informasi yang berisikan data pembangunan desa. Dari kegiatan ini juga dihasilkan sebuah sistem informasi desa yang menyimpan dan menampilkan kegiatan-kegiatan pembangunan di Desa Cikole.
Ciletuh Geopark Tourism Area (UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu) is now one of the main tourist attractions in the Sukabumi Regency, West Java province of Indonesia. The geopark area is in the Ciemas District. Based on the Regional Spatial Planning of the Sukabumi Regency, the Ciemas District is designated as the center of the agricultural sector activities for paddy rice plants in the Sukabumi District. Through the development of tourism activities, Ciletuh Palabuhanratu Geopark will undoubtedly threaten the rice farming sector in the area. In the disruption era, as technology changes, information and knowledge become more accessible. The development of these tourism activities will grow faster in Ciemas District, causing many changes, especially in physical space and regional economics. One change would be in the rice fields in this area, which has been transformed into built-in land in villas, inns, and homestays. If this is allowed, then the function of the sustainability of agricultural activities in the Ciemas District will be threatened. For this reason, control efforts are needed so that paddy fields that must be maintained do not change function quickly. This study analyzes the land use and land cover for paddy fields in Ciemas District. The method of this study is the quantitative method. The analytical methods include population projection, ArcGIS analysis, and Land Potential Index. The findings contribute to supporting the development of tourism while maintaining food security. The results indicate that there are protected areas from being prioritized, which are not prioritized for paddy fields, can be used for the development of tourism activities. Thus, this can be used as a source for the government to make policies for fulfilling food requirements and developing tourism activities in the region.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.