Rumput laut dan ekstraknya mengandung banyak senyawa kimia protektif yang berfungsi sebagai antioksidan, di antaranya senyawa fenol, dietary fiber, PUFA dan fotosintetik pigmen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan pigmen dan aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut <em>Gracilaria salicornia, Turbinaria decurens</em> dan <em>Halimeda macroloba</em> yang diambil dari perairan Sulawesi Utara. Rumput laut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut aseton dan etanol. Analisis pada penelitian ini terdiri dari: klorofil a, klorofil b, total klorofil, klorofi C1+C2, fukoxantin, karotenoid, fikosianin dan fikoeritrin; kadar total fenol, aktivitas peredam radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydracyl) dan daya reduksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan pigmen tertinggi adalah klorofil C1+C2 yang<br />terdapat pada ekstrak etanol <em>H. macroloba</em> (6,23016±0,12457 mg/g). Kadar total fenol tertinggi terdapat pada ekstrak aseton <em>G. salicornia</em> (72,224±6,01 µg GAE (Galic acid equivalent)/g. Aktivitas aktioksidan peredam radikal DPPH tertinggi adalah ekstrak etanol <em>T. decurens</em> (IC50 0,3033±0,023 mg/mL). Nilai daya reduksi tertinggi terdapat pada ekstrak aseton dan atanol H. macroloba dengan nilai masing-masing 0,248±0,014 dan 0,214±0,013 µM Fe2+/mg. Hal ini disimpulkan bahwa <em>G. salicornia</em>, <em>T. decurens</em> dekstrak dan H. macroloba dapat berfungsi sebagai pangan fungsional sumber pigmen dan antioksidan alami. <br /><br />
Seaweeds have bioactive compounds with enormous health prospective which interests the pharmaceutical industries. The isolated bioactive compounds of seaweeds have been utilized as drug and food in the world. Phytochemical constituents of seaweeds have an assortment of prospective biological activity, such as antidiabetes. In worldwide the appearance of type two diabetes mellitus (T2DM) as the greatest non-transmittable disease has motivated search for new antidiabetic approaches. The purpose of the research was to determine the phytochemical properties and antidiabetic effect using α-glukosidase on methanol extract, n-hexane, chloroform, and water fraction of marine red algae Halymenia durvilae. The result of this study showed the phyto-constituent of H.durvilae includes steroids, flavonoids and triterpenoids are present in all extracts. Saponins and hyquinones showed their presence only in methanol extract. Alkaloid and tannin were not present in methanol extract and its fractions. H.durvilae on the extract and its fractions had antidiabetic activity. Water fraction had the highest activity to inhibit α-glukosidase (IC50 4.34±0.32 mg mL) followed by chloroform, hexane and methanol extract. Therefore, it can be concluded that H.durvilae could be used as a dietary food source of bioactive compound especially natural antidiabetic compounds.
AbstrakDistribusi merupakan suatu penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut menciptakan waktu, tempat, dan pengalihan hak milik ( Vitasari imam 2010).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui efisiensi saluran pemasaran ikan cakalang asap di Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan untuk menghitung dan menjelaskan besaran margin pada setiap rantai produk ikan cakalang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua produsen ikan cakalang asap, pedagang pengecer dan konsumen cakalang asap yang berada di Keluarahan Girian Atas Kota Bitung . Pengambilan sample yaitu dengan cara purpossive sampling dilanjutkan ke snowball sampling. Jadi, purpossive sampling dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu kriteria-kriteria yang melekat pada sampel tersebut yaitu kriteria sebagai produsen, pedagang pengecer dan sebagai konsumen.Hasil penelitian diketahui bahwa di Kelurahan Girian Atas terdapat 40 tempat usaha ikan cakalang asap , Setiap usaha mempunyai saluran pemasaran sendiri-sendiri tetapi hanya ada dua macam saluran pemasaran ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas. Pertama dari produsen langsung ke konsumen kedua dari produsen melalui pedagang pengecer di pasar tradisional kemudian ke konsumen akhir. Adapun yang paling bagus yaitu saluran I karena mempunyai margin sama dengan nol, sebab produsen mejual langsung kepada konsumen sehingga yang diterima produsen sama dengan yang dibayarkan oleh konsumen. Adapun saluran II produsen menjual ke pedagang pengecer dengan ukuran 500 gram Rp.35.000/jepit dan ukuran 900 gram Rp 70.000/jepit sedangkan pedagang pengecer menjual kembali ke konsumen akhir dengan ukuran 500 gram Rp. Rp.50.000/jepit dan Rp. 80.000/jepit Dari kedua saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Girian Atas yang terbaik pemasarannya yaitu saluran 1, karena produsen memasarkannya langsung ke konsumen sehingga marginnya sama dengan nol, Walaupun pedagang pengecer menetapkan harga jual yang lebih tinggi di bandingkan dengan harga di tingkat produsen.Kata kunci: ikan asap, pemasaran, pengecer, konsumen
The target of this program is located in Tateli Tiga Village, Mandolang District, Minahasa Regency, which is geographically very strategic for developing seaweed beverage processing industries. This village is a culinary tourism area, where there are many food and beverage entrepreneurs. North Sulawesi, is a large producer of seaweed, thus the availability of raw materials is easy to obtain and adequate for industrial processing. Processing of seaweed drinks consisting of syrup, juice and instant powder, is very easy and the marketing is not difficult, can be reached by the upper and lower economic class communities. The aim of this program is to develop new business fields to improve the economy of the community and increase the selling value and economy of seaweed. The specific target of this PKM program is 1. producing seaweed drinks to meet sanitary and hygienic requirements, packaged and labeled well / attractively 2. Developing seaweed syrup beverage industry business. The implementation methods agreed with partners are: 1. Problems in the production of seaweed syrup drinks, product marketing and finance 2. Methods for solving problems with counseling, training, mentoring and evaluation. 3 Work procedures for solving problems through surveys, counseling, training, mentoring, evaluation, reporting and journals.Keywords: Euchema cootonii, syrup, processing industry Abstrak Sasaran program ini berlokasi di Desa Tateli Tiga Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, yang secara geografi sangat strategis untuk dikembangkan industri pengolahan minuman rumput laut. Desa ini merupakan daerah wisata kuliner, dimana terdapat banyak pengusaha makanan dan minuman. Sulawesi utara, merupakan penghasil rumput laut yang besar, dengan demikian ketersediaan bahan baku mudah diperoleh dan memadai untuk pengolahan secara industri. Pengolahan minuman rumput laut yang terdiri dari sirup, sari dan serbuk instant, sangat mudah serta pemasarannya tidak sukar, dapat dijangkau oleh masyarakat kelas ekonomi atas maupun bawah. Tujuan program ini yaitu pengembangan lapangan usaha baru untuk meningkatkatkan ekonomi masyarakat serta meningkatkan nilai jual dan ekonomi rumput laut. Target khusus program PKM ini yaitu 1. memproduksi minuman rumput laut memenuhi syarat sanitasi dan higienis, dikemas dan dilabel dengan baik/menarik 2. Mengembangkan usaha industri minuman sirup rumput laut . Adapun metoda pelaksanaan yang disepakati dengan mitra yaitu: 1. Masalah produksi minuman sirup rumput laut, pemasaran produk dan keuangan 2. Metoda untuk menyelesaikan masalah dengan penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. 3 Prosedur kerja untuk menyelesaikan masalah melalui survey, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, evalusi, pelaporan dan jurnal.Kata kunci: Euchema cootonii, sirup, industri pengolahan
This study aimed at providing information on freshwater fish living in Digoel River, Boven Digoel Regency, Papua, edible for local people and some management options. Data were collected from observing the fishing activities and Tanah Merah market, and through personal interviews as well. Results showed that there were about 23 species of native and introduced fish living in the Digoel River. Native fish population is decreasing as a result of forest clear cut, pollution, irrational fishing and predation. Therefore, management actions should be taken.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.