AbstrakDistribusi merupakan suatu penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut menciptakan waktu, tempat, dan pengalihan hak milik ( Vitasari imam 2010).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui efisiensi saluran pemasaran ikan cakalang asap di Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan untuk menghitung dan menjelaskan besaran margin pada setiap rantai produk ikan cakalang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua produsen ikan cakalang asap, pedagang pengecer dan konsumen cakalang asap yang berada di Keluarahan Girian Atas Kota Bitung . Pengambilan sample yaitu dengan cara purpossive sampling dilanjutkan ke snowball sampling. Jadi, purpossive sampling dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu kriteria-kriteria yang melekat pada sampel tersebut yaitu kriteria sebagai produsen, pedagang pengecer dan sebagai konsumen.Hasil penelitian diketahui bahwa di Kelurahan Girian Atas terdapat 40 tempat usaha ikan cakalang asap , Setiap usaha mempunyai saluran pemasaran sendiri-sendiri tetapi hanya ada dua macam saluran pemasaran ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas. Pertama dari produsen langsung ke konsumen kedua dari produsen melalui pedagang pengecer di pasar tradisional kemudian ke konsumen akhir. Adapun yang paling bagus yaitu saluran I karena mempunyai margin sama dengan nol, sebab produsen mejual langsung kepada konsumen sehingga yang diterima produsen sama dengan yang dibayarkan oleh konsumen. Adapun saluran II produsen menjual ke pedagang pengecer dengan ukuran 500 gram Rp.35.000/jepit dan ukuran 900 gram Rp 70.000/jepit sedangkan pedagang pengecer menjual kembali ke konsumen akhir dengan ukuran 500 gram Rp. Rp.50.000/jepit dan Rp. 80.000/jepit Dari kedua saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Girian Atas yang terbaik pemasarannya yaitu saluran 1, karena produsen memasarkannya langsung ke konsumen sehingga marginnya sama dengan nol, Walaupun pedagang pengecer menetapkan harga jual yang lebih tinggi di bandingkan dengan harga di tingkat produsen.Kata kunci: ikan asap, pemasaran, pengecer, konsumen
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keadaan sosial ekonomi keluarga nelayan di Desa Bulawan Induk terhadap tingkat pendidikan anak. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari keluarga nelayan yang memiliki anak sedang sekolah. Pengambilan sampel menggunakan teknik puroposive sampling, yaitu mengambil 25 orang atau 20% dari 121 populasi yang ada di lokasi penelitian. Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1.167 jiwa, laki-laki 613 jiwa dan perempuan 554 jiwa dengan 309 Kepala Keluarga. Desa Bulawan Induk terdapat beragam suku antara lain: suku Mongondow, Gorontalo, Sanger dan Minahasa. Kondisi sosial nelayan di Desa Bulawan Induk sangat berpengaruh dilihat dari segi pendidikan paling banyak berpendidikan SD, terdapat 2 agama responden yaitu Islam dan Kristen Protestan, umur nelayan berada pada kisaran umur produktif sebanyak 8 orang, sebagian besar responden tanggungan keluarga rata – rata 1 – 5 orang per kepala keluarga dan kodisi rumah sebagian besar (44%) responden memiliki jenis rumah dari papan/triplex.
The study examines the social economics characters of fisherman in Lopana southern of Minahasa north Sulawesi province. This study aims to identify and assess fisherman lifes that includes economics and social, the fisherman society in Lopana, fish distribution, education, etc. The result of the study, people in Lopana mostly works as fisherman for their life, the catch is classified as pelagic fish. Marketing system of fishermen, wholesaler, fish traider and consumers. But if it catches a bit of a marketing system directly to consumers. Sharing system 50% for owners and 50% for fishermen workers. Keywords: Social economics character of fisherman, Lopana Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang karakteristik sosial ekonomi masyarakat nelayan di Desa Lopana Kecamatan Amurang Timur Propinsi Sulawesi Utara. Penelitian bertujuan untuk mempelajari aspek sosial dan ekonomi masyarakat nelayan yang mencakup masyarakat nelayan, pendidikan, dll. Kebanyakan masyarakat di Lopana bekerja sebagai nelayan untuk kehidupan mereka, hasil tangkapan yang diperoleh kebanyakan ikan pelagis.Sistem pemasaran dari nelayan, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen. Tetapi jika hasil tangkapan sedikit, sistem pemasaran yang dilakukan dari nelayan langsung kepada konsumen. Sistem bagi hasil 50% untuk nelayan pemilik soma dampar dan 50% untuk nelayan pekerja. Kata Kunci: Karakteristik sosial ekonomi, Soma Dampar Pancing ulur, Desa Lopana
This study researched the business management of purse seine net ini Kumo Village. The study is aimed at knowing the business management of purse seine net which includes working capital, work force, catching operation, marketing of yiedls of catch, and product, sharing system. Based on the study, the capital needed is in the amount of 396.250.000. While the manpower needed are 18-20 persons, the catching operation is conducted sat nigt, the marketing system in the from fisherman, fish anction market (TPI), middlemen, consumers, but some of the catch (fish) are sold to trading middleman who buys directly from fisherman at fishing ground, and then sold to consumers. The product. Sharing system is 50% for the owner and 50% for the working fisherman. Key Words: Business management, purse seine net, Kumo Village Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang manajemen usaha soma pajeko di Desa Kumo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha soma pajeko yang mencakup modal usaha, tenaga kerja, operasi penangkapan, pemasaran hasil tangkapan, sistem bagi hasil. Berdasarkan hasil penelitian, modal yang dibutuhkan sebesar Rp. 396.250.000. Tenaga kerja yang butuhkan 18-20 orang, operasi penangkapan dilakukan pada malam hari, sistem pemasaran dari nelayan, TPI, pedagang perantara, konsumen, tetapi ada juga yang dijual pada pedagang perantara (petibo) yang langsung menemui nelayan di daerah penangkapan kemudian dijual ke konsumen. Sistem bagi hasil 50% untuk nelayan pemilik dan 50% untuk nelayan pekerja. Kata kunci: Manajemen Usaha, Soma Pajeko, Desa Kumo
The purpose of this study was to determine the various roles of fish farmers in cultivating catfish in Warukapas Village, and to know the perceptions of fish farmers on the development of catfish cultivation in Warukapas Village.This research method is a survey method, which is a critical observation or investigation to get good information on a particular problem in a particular area or location that is patterned to obtain the information needed. The informants were 20 respondents who sought cultivation of freshwater fish, both tilapia and catfish cultivation.The perception of freshwater fish farmers in Warukapas Village, Dimembe Subdistrict is quite good for the development of catfish cultivation from the aspect of production. Most of the respondents (50.00%) stated that the activity of cultivating catfish was quite good. In the consumption aspect, most of the respondents (48.75%) perceived poorly, because people were not accustomed to consuming catfish and did not like a variety of catfish-based preparations. In the marketing aspect, the majority of respondents (61.67%) stated that catfish marketing was not good because after the harvest the farmers had difficulty marketing the catfish.Keywords: cultivators, catfish, development, perception AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai peran pembudidaya ikan dalam membudidayakan lele di Desa Warukapas, dan mengetahui persepsi pembudidaya ikan terhadap pengembangan budidaya lele di Desa Warukapas.Metode penelitian ini adalah metode survei,yaitu suatu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu yang dipolakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.Informan sebanyak 20 responden yang mengusahakan pembudidayaan ikan air tawar, baik budidaya nila ataupun lele.Persepsi pembudidaya ikan air tawar di Desa Warukapas Kecamatan Dimembe tergolong cukup baik terhadap pengembangan usaha budidaya lele dari aspek produksi. Sebagian besar responden (50,00%) menyatakan bahwa kegiatan membudidayakan lele cukup baik. Pada aspek konsumsi sebagian besar responden (48,75%) berpersepsi kurang baik, dikarenakan masyarakat tidak terbiasa mengkonsumsi lele dan tidak menyukai berbagai olahan berbahan dasar lele. Pada aspek pemasaran sebagian besar responden (61,67%) menyatakan pemasaran lele kurang baik karena setelah panen para pembudidaya kesulitan memasarkan lele tersebut.Kata kunci: pembudidaya, ikan lele, pengembangan, persepsi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.