Cardiac arrest is a major public health problem affecting thousands of individuals each year in both out-of-hospital and in-hospital setting. High quality of cardiopulmonary resuscitation (CPR) provide return of spontaneous after cardiac arrest, but majority of nursing students feel unconfident to practice CPR. The aim of the study was to assess the effect of CPR training program on knowledge and practices of nursing students in Yogyakarta. The study design was quasi-experimental and one group pretest -posttest design. A questionnaire was applied to the students before CPR training, then the student were informed about adult CPR by the researchers and all of the students practice CPR on a Resusci-Anne manikin. One-months after this training the same questionnaire and skills checklist of CPR were applied. Sixty five students of nursing participated in this study. This research shows CPR training significantly positive impact cognitive and skills performance in nursing students. While the average CPR knowledge score of these students was ±44,43, before CPR training, this average increased to ±89,64 after CPR training and decreased to ±77,54 after one month CPR training. Skill score of the students one month after the CPR skill training was ±70,61. Nursing students tend to forget theoretical and applied CPR training after one month. Hence there is a need for continuous CPR training and education and repeating the skills at regular intervals ever after they have graduated to ensure sustainability in the CPR skills. Keywords: cardiopulmonary resuscitation, bystander CPR, training ABSTRACTHenti jantung merupakan penyebab kematian utama pada kasus kegawatdaruratan kardiovaskuler, baik pada setting prehospital (OHCA) maupun intrahospital. Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang berkualitas dapat mengoptimalkan return of spontaneous circulation pada OHCA, tetapi banyak mahasiswa keperawatan tidak percaya diri dalam melakukan prosedur ini sehingga mereka membutuhkan pelatihan RJP, agar dapat berespon cepat, tanggap dan akurat dalam memberikan pertolongan pada korban OHCA. Penelitian ini menguji pengaruh pelatihan RJP dewasa terhadap retensi pengetahuan dan ketrampilan RJP pada mahasiswa keperawatan di Yogyakarta. Jenis penelitian quasi experimental dengan design one group pretest -posttest. Posttest diberikan dua kali, yaitu sesaat sesudah pelatihan dan sebulan sesudah pelatihan. Jumlah sampel yaitu 65 orang. Analisa data menggunakan pair t-test. Hasilnya, pelatihan RJP berpengaruh positif terhadap pengetahuan dan ketrampilan bystander RJP dengan p-value 0,000 (<0,001). Rerata skor awal pengetahuan ±44,43, rerata skor sesaat sesudah pelatihan ±89,64 dan rerata skor sebulan sesudah pelatihan adalah ±77,54. Rata-rata skor ketrampilan sebelum
Art therapy merupakan salah satu strategi dalam upaya promosi kesehatan yang efektif diaplikasikan pada anak-anak. Salah satu art therapy yang efektif diterapkan pada anak-anak adalah terapi seni dengan mewarnai gambar dan bercerita atau mendongeng. Art therapy mempermudah anak-anak mempelajari hal-hal baru dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Art therapy dapat menggiring anak-anak memahami mekanisme sebab akibat secara rasional. Pembelajaran pada anak dengan art therapy bermedia mewarnai gambar dan bercerita atau mendongeng dapat diaplikasikan sebagai upaya promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik anak-anak tentang pemeliharaan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh art therapy terhadap pengetahuan dan praktik pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia prasekolah. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan one group pre-post test design. Teknik pengumpulan data adalah total sampling. Responden pada penelitian ini adalah anak-anak usia prasekolah yaitu usia 4-6 tahun. Variabel independent pada penelitan ini adalah art therapy, sedangkan variabel dependent adalah pengetahuan dan praktik pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia prasekolah. Instrument penelitian adalah kuesioner, checklist, alat peraga berupa phantom gigi, sikat gigi, pasta gigi, media gambar dan oil pastel. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil dan Analisis: Terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0,000) antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian art therapy dengan metode bermain mewarnai gambar dan bercerita atau mendongeng. Terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0,000) antara praktik pemeliharaan kesehatan gigi sebelum dan pemahaman sesudah pemberian intervensi. Kesimpulan: Art therapy terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan praktik pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia prasekolah
Special Needs Children (ABK) is one of the vulnerable groups in times of disaster. Some of them have mobility hindrance even to perform a defence and personal escape independently, therefore, information is needed on what procedures or plans to take to rescue ABKs who need help from people around them (e.g. teachers, classmates, school staffs). Objectives: To determine the preparedness of children with special needs in dealing with earthquake disasters in Yogyakarta. This research uses a quasi-experiment with one-pretest-posttest design. The samples are selected using a purposive sampling technique, while the data are collected by means of observation sheets. The respondents for this research are special needs children with autism at 'SLB N Pembina', Yogyakarta. Data analysis is performed using a descriptive qualitative analysis. Disaster awareness trainings give a positive influence in reducing disaster risks and in increasing the disaster preparedness of special needs children with autism. Special needs children with autism show ability and participation after performing 5 times simulation. The preparedness increase of special needs children before and after training is 39%.ABK merupakan salah satu kelompok paling rentan ketika terjadi bencana. Beberapa dari mereka memiliki hambatan mobilitas untuk melakukan perlindungan bahkan penyelamatan diri secara mandiri sehingga diperlukan adanya informasi bagaimana prosedur atau rencana penyelamatan bagi ABK yang memerlukan bantuan orang di sekitar mereka (misal: guru, teman, staf sekolah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapsiagaan anak berkebutuhan khusus dalam menghadapi bencana gempa bumi di Yogyakarta. Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan one pre post test design. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampel sedangkan teknik pengumpulan data dengan lembar observasi. Responden penelitian adalah anak berkebutuhan khusus dengan autis di SLB N Pembina Yogyakarta. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pemberian pelatihan siaga bencana memberikan pengaruh positif dalam mengurangi resiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi pada anak dengan autis. Peningkatan kesiapsiagaan anak-anak autis sebelum dan sesudah diberikan simulasi sebanyak 39%.
Background: AMI is the leading cause of morbidity and disability among Indonesian population. In referrals centre hospital, in-hospital mortality of NSTEMI is equal or even exceeds STEMI, increased from 17% to 21% during 12 months. Prehospital delay is an important cause of increasing early and also late mortality in NSTEMI. Objective: We investigated factors associated with prolonged prehospital delay in patients with NSTEMI. Method: In this cross-sectional study design, data were analyzed by chi-square and one-way ANOVA using SPSS 20 and data were collected from 50 patients with NSTEMI using patient’s medical notes and semi- structured interviews. Patients were pain-free and hemodynamically stable at the time of interview. Data were collected on the time from the onset of chest pain to hospital admission. Results: Mean of prehospital delay times were 7,89±1,44 hours. The predictor were singularly significantly associated with prolonged prehospital delay were self medication and health care seeking pattern. Traditional healers had longest prehospital delay time (24,30±2,65hours). Most of the people in Java from various social strata still believe in traditional healers (dukun) to treat their disease. Conclusion: Health care providers can educate the public on NSTEMI to enable them recognize the signs and symptoms of NSTEMI correctly and realize the benefits of early treatment. Keyword: Prehospital delay time and NSTEMI
Latar belakang: Henti jantung merupakan keadaan berhentinya sirkulasi normal darah secara mendadak, ditandai dengan denyut nadi besar yang tidak teraba, pernapasan berhenti atau gasping dan pasien tidak sadar. Pertolongan yang tepat dalam menangani kasus henti jantung adalah tindakan RJP. Salah satu strategi meminimalkan penularan Covid-19 dapat dilakukan dengan prone position saat kompresi dada selama dilakukan tindakan RJP. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mensintesis artikel-artikel tentang pengaruh pemberian prone position selama tindakan kompresi dada saat dilakukan tindakan RJP terhadap status hemodinamik pasien dengan henti jantung terinfeksi Covid-19. Metode: Desain penelitian ini adalah literature review, yaitu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya pada artikel yang telah terpublikasi. Penelusuran artikel dilakukan melalui PubMed, EBSCO, Science Direct dan Google Scholar. Kriteria inklusi meliputi a) publikasi artikel dalam sepuluh tahun terakhir 2010-2020, b) artikel menggunakan Bahasa Inggris dan memiliki fulltext, c) studi yang terdiri dari randomized control trial, cohort study dan qualitative study, sedangkan kriteria ekslusi meliputi artikel yang tidak memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini. Hasil: Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan menunjukkan bahwa 9 literature review menyebutkan bahwa pemberian prone position selama tindakan kompresi dada saat dilakukan tindakan RJP memberikan efek positif terhadap status hemodinamik pasien dengan henti jantung terinfeksi Covid-19. Kesimpulan: pemberian prone position selama tindakan kompresi dada saat dilakukan tindakan RJP memberikan efek positif terhadap status hemodinamik pasien dengan henti jantung terinfeksi Covid-19. Kata kunci: RJP, prone position, Covid-19, status hemodinamik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.