: Anxiety is often complained of by patients with Chronic Kidney Disease (CKD) undergoing hemodialysis process. This study aimed to determine the level of anxiety among patients with CKD who underwent hemodialysis in Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a descriptive study using survey method. Sanples were patients with CKD who underwent hemodialysis and fulfiled the inclusion and exclusion criteria. The results showed that there were 40 respondents. The majority of respondents that experienced anxiety were by the age of 40-60 years (37.5%), males and females were the same (50%), level of education was bachelor in 17 people (42.5%), civil employees 14 people (35%), hemodialysis duration <6 months and >6 months, each consisted of 20 people (50%). Conclusion: CKD patients who underwent hemodialysis <6 month had significant level of severe anxiety compared with patients who underwent hemodialysis > 6 months.Keywords: anxiety, CKD, hemodialysisAbstrak: Kecemasan merupakan salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani proses hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Instalasi Tindakan Khusus Haemodialisis Ruangan Melati BLU. RSUP. Prof. Dr R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode survei. Sampel penelitian ialah penderita PGK yang menjalani hemodialisis dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Instalasi Tindakan Khusus Haemodialisis Ruangan Melati BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian memperlihatkan 40 responden. Responden terbanyak mengalami tingkat kecemasan berdasarkan umur 40-60 tahun yaitu 15 orang (37,5%), jenis kelamin sama antara laki-laki dan perempuan yaitu 20 orang (50%), tingkat pendidikan Sarjana 17 orang (42,5%), pekerjaan PNS 14 orang (35%), lamanya menjalani hemodialisis <6 bulan dan >6 bulan, masing-masing 20 orang (50%). Simpulan: Pasien PGK yang menjalani hemodialisis <6 bulan memiliki tingkat kecemasan yang signifikan berat dibandingkan dengan yang menjani hemodialisis >6 bulan.Kata kunci: kecemasan, PGK, hemodialisis
The incidence of chronic kidney disease (CKD) has increased. Efforts are being made to deal with this problem by using hemodialysis. CKD patients undergo hemodialysis for years. This can result in disorders such as anxiety. This study aimed to obtain the relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD in hemodialysis unit at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was an observational analytical study using cross sectional approach. Data were socio-demographic status and the HARS questionnaire which were processed by using SPSS 20. From a total of 34 respondents, 18 people (52.9%) experienced varying degrees of anxiety. The Spearman test resulted in p = 0.462 > 0.05 which meant that there was no relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD. Conclusion: There was no relationship between the duration of hemodialysis and levels of anxiety in patients with CKD in hemodialysis unit, however, there were some respondents who experienced anxiety.Keywords: anxiety, hemodialysis, CKDAbstrak: Kejadian Penyakit ginjal kronik (PGK) semakin meningkat. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah ini salah satunya dengan hemodialisis. Pasien PGK membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk menjalani hemodialisis. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan psikologi seperti kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK di unit hemodialisis RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Data dikumpulkan melalui pengisian data sosiodemografi dan wawancara dengan kuesioner HARS kemudian diolah dengan SPSS 20. Dari total 34 responden, ditemukan 18 orang (52,9%) mengalami kecemasan dengan derajat yang berbeda-beda, akan tetapi pada uji Spearman menunjukan hasil p = 0,462 yaitu > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan PGK. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK di unit hemodialisis, walaupun demikian terdapat sebagian responden yang mengalami cemas.Kata kunci: kecemasan, hemodalisis, penyakit ginjal kronik
Anxiety disorders, classified as psychiatric disorders, are usually resulting from a complex interaction of biological, psychological, and psychosocial elements. Anxiety warns the threat of injury to the body, fear, despair, the possibility of punishment, or the frustration of the need for enhanced social body, separation from loved ones, interference with the success or status of a person, and ultimately a threat to the unity or wholeness of a person. People living in areas prone to floods are assumed to suffer from anxiety of the coming floods. This study was aimed to assess the anxiety among people living in flood-prone areas by using sociodemofraphic data and questionnaire of Hamillton Anxiety Rating Scale (HARS). This was a descriptive qualitative study with a cross sectional design. There were 30 respondents that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that 2 (6.7%) respondents did not have any anxiety disorder; 10 (33.3%) people had mild anxiety disorders; 12 (40%) people had moderate anxiety disorders; and 6 (20.0%) people had severe anxiety disorders. Conclusion: The majority of people living in flood-prone areas suffered from anxiety and the most common type of anxiety was mild anxiety.Keywords: anxiety, flood prone areas, HARSAbstrak: Gangguan kecemasan digolongkan sebagai gangguan kejiwaan, umumnya diakibatkan oleh interaksi kompleks dari elemen biologis, psikologis, dan psikososial. Kecemasan memperingatkan ancaman cedera pada tubuh, rasa takut, keputusasaan, kemungkinan hukuman, atau frustrasi dari kebutuhan sosial tubuh, perpisahan dari orang yang dicintai, gangguan pada keberhasilan atau status seseorang, dan akhirnya ancaman pada kesatuan atau keutuhan seseorang. Sebagian masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir mengalami kecemasan akibat takut terkena dampak bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menilai gangguan kecemasan pada warga yang berada di daerah rawan banjir dengan menggunakan data sosiodemografik dan kuesioner Hamillton Anxiety Rating Scale (HARS). Jenis penelitian ialah deskriptif-kualitatif dengan desain potong lintang. Terdapat 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian memperlihatkan responden yang tidak mengalami gangguan kecemasan sebanyak 2 orang (6,7%); gangguan kecemasan ringan sebanyak 10 orang (33,3%); gangguan kecemasan sedang sebanyak 12 orang (40%); dan gangguan kecemasan berat sebanyak 6 orang (20,0%). Simpulan: Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir mengalami kecemasan dan terbanyak ialah kecemasan sedang.Kata kunci: kecemasan, daerah rawan banjir, HARS
Abstrak: Kecemasan dialami oleh hampir semua orang di dunia, termasuk mahasiswa baru kedokteran. Mahasiswa baru kedokteran memiliki banyak stressor termasuk ujian yang menimbulkan kecemasan dan dapat mempengaruhi hasil ujian mereka. Sampai saat ini, hanya sedikit penyelidikan yang ditemukan menyelidiki fenomena ini. Di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, tidak ada yang meneliti fenomena tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kecemasan dan hasil ujian semester 1 (UAS-1) mahasiswa baru program studi kedokteran umum tahun akademik 2012/2013 di Universitas Sam Ratulangi. Ini merupakan penelitian analitik potong lintang dengan metode survei dan sensus sebagai cara dalam pengambilan sampel. Sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan berjumlah 298 orang dari 319 mahasiswa baru program studi kedokteran umum tahun akademik 2012/2013 di Universitas Sam Ratulangi. Populasi tersebut kemudian diberi informed consent, kuesioner data sosiodemografi, dan dinilai kecemasannya menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecemasan dan hasil UAS-1 (p=0,602>0,05). Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan kecemasan (p=0,005<0,05) with odds ratio 2,91. 267 dari 298 mahasiswa (89,6%) mengalami kecemasan dengan kecemasan ringan sebagai tingkat kecemasan yang paling banyak ditemukan, berjumlah 177 orang (59,4%). Semua mahasiswa baru program studi kedokteran umum tahun akademik 2012/2013 di Universitas Sam Ratulangi mengalami kecemasan, terutama kecemasan ringan. Tidak terdapat hubungan antara kecemasan dengan hasil UAS-1 mereka, tetapi terdapat hubungan antara jenis kelamin dan kecemasan dengan kecenderuang hampir 3 kali bagi mahasiswa baru perempuan untuk mengalami kecemasan dibandingkan dengan mahasiswa baru laki-laki. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait coping strategies dan defense mechanism yang dilakukan mahasiswa untuk menganggulangi kecemasan mereka. Kata Kunci: Kecemasan, Ujian, Mahasiswa kedokteran. Abstract: Anxiety is experienced by almost all people around the world including new medical students. New medical student experiences a lot of stressor include examination which cause anxiety to occur and may affect their exam results. Somehow, there are a few study found to date that has investigate this phenomenon. In Sam Ratulangi University, which is the nearest medical faculty, there is no research for such phenomenon. This study aims to investigate the relationship between anxiety and new medical student’s achievement on their last exam in Medical Faculty of Sam Ratulangi University. This is an analytic research using a survey method with census as the option of sampling. However, the research samples are who meet inclusion category and not in the exclusion category. The nearest samples are in Sam Ratulangi University who are given questioners to measure their anxiety by using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) before their exam and to collect their sosiodemograpic data as well. There is no significant relationship between anxiety and their last exam results (p=0,602>0,05), but there is a significant relationship between gender and anxiety (p=0,005<0,05) with odds ratio 2,91. According to anxiety test results, 267 of 298 grade-1 medical students (89,6%) present an anxiety and the most prevalence anxiety level is mild anxiety with total 177 people (59,4%). In conclusion, almost all grade-1 new medical students in Medical Faculty of Sam Ratulangi University experienced anxiety with mild anxiety as the most prevalence anxiety level. There is no significant relationship between anxiety and their last exam results, but there is a significant relationship between gender and anxiety with almost 3 times for new female medical students experiencing anxiety than new male medical students. Further research is needed to investigate coping strategies and defense mechanisms which may be used to cope with their anxiety. Keywords: Anxiety, Exam, Medical Student
Depression is a mental disorder characterized by sadness, loss of interest or pleasure, feelings of guilt, sleep disturbed or appetite, feelings of fatigue, and lack of concentration. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) becomes the most frequent cancer suffered by children. The diagnosis of cancer results in sense of fear and despair among the patients as well as their families, especially the mothers. Levels of depression among mothers of children with cancer were higher than mothers of children with other chronic diseases or healthy children. This study aimed to determine the level of depression that occured among mothers of children with ALL in Estella RSUP Prof. Dr R. D. Kandou Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 30 respondents who met the inclusion criteria, filled the demographic data questionnaires and the Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). The results showed that there were 56.7% mild depression, 26.7% moderate depression, and 10.0% severe depression meanwhile 6.7% have no depression. Conclusion: There was depression among mothers of children with ALL and the highest level of depression was mild depression.Keywords: depression, mother, children, ALL, HDRSAbstrak: Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan kelelahan, dan kurang konsentrasi. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) menjadi kanker terbanyak yang diderita oleh anak-anak. Diagnosis kanker membuat perasaan takut dan putus asa, baik oleh anak dan juga keluarga mereka terutama ibu. Tingkat depresi pada ibu dengan anak kanker lebih tinggi dibandingkan anak-anak dengan penyakit kronis lain dan anak-anak yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi yang terjadi pada ibu yang memiliki anak LLA di Ruang Rawat Estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Responden berjumlah 30 orang ibu yang memenuhi kriteria inklusi kemudian melakukan pengisian kuesioner data demografik dan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). Hasil penelitian menunjukkan 56,7% mengalami depresi ringan, 26,7% depresi sedang, dan 10,0% depresi berat, sedangkan 6,7% tidak mengalami depresi. Simpulan: Terdapat depresi pada ibu yang memiliki anak LLA dengan tingkat depresi terbanyak ialah depresi ringan.Kata kunci: depresi, ibu, anak, LLA, HDRS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.