SummaryRootstocks and scions interaction causesdifferent responses within individuals of scionfrom the same clone. The objectives of thisresearch were to determine compatible anduncompatible combinations of micrograftingbetween Cinchona succirubra A, andC. succirubra B with C. ledgeriana QRC205and Cib5 clones, based on anatomy structureand SDS-PAGE protein bands pattern ofstem at union area between rootstock andscion. The research was arranged in aCompletely Randomized Design, withrootstock/scion combinations CSA/QRC205,CSA/Cib5, CSB/QRC205, CSB/Cib5 and as acontrols were the combination of CSA/CSA,CSB/CSB, QRC205/QRC205, Cib5/Cib5, succiand ledger seedlings with the same age. Effectof rootstocks on scion was studied based onanatomy structure of the union area betweenrootsocks and scions and SDS-PAGE proteinbands pattern. The results showed that theunion of stem between rootstocks and scionwas initiated by callus formation, cellsdifferentiation and the vascular vesselsformation. The anatomy of stem union area ofCSA/QRC205 as a compatible combination ofrootsotck and scion was the same asunmicrografted plantlet. At uncompatiblecombination CSB/Cib5 showed the formationof stone cells as a line along stem cyrcle atunion area and heavely callus formation atoutside of rootstock and scion stems. SDS-PAGE protein bands pattern from thecompatible combination was the same asplanlet control. On the otherhand, from theuncompatible combinations CSB/Cib5 werefound protein degradation and the formation ofnew proteins with molecular weight 21 and 30kD.RingkasanInteraksi batang bawah dengan batangatas menimbulkan berbagai keragaman responsantar individu batang atas dari klon yang sama.Tujuan penelitian ini adalah untuk me-netapkan kombinasi yang kompatibel denganyang tidak kompatibel antara kina klonCinchona succirubra A, dan C. succirubra Bdengan C. ledgeriana klon QRC205 danCib5, berdasarkan anatomi dan pola pitaSDS-PAGE protein daerah pertautan antarabatang atas dengan batang bawah. Percobaandisusun dengan Rancangan Acak Lengkapkombinasi yang diuji adalah CSA/QRC205,CSA/Cib5, CSB/QRC205, CSB/Cib5 dengankombinasi kontrol CSA/CSA, CSB/CSB,QRC205/QRC205, Cib5/Cib5, tanaman kinasucci dan ledger tanpa sambungan denganumur yang sama. Pengamatan dilakukanterhadap struktur anatomi daerah pertautanantar batang bawah dengan batang atas danpola pita protein SDS-PAGE batang atas. Hasilyang diperoleh menunjukkan bahwa tahapanpemulihan daerah pertautan penyambunganbatang bawah dengan batang atas diawalidengan pembentukan kalus, diferensiasi sel danterbentuknya jaringan ikatan pembuluhgabungan. Kombinasi antar batang bawahdengan batang atas yang kompatibel yaituCSA/QRC205 memperlihatkan strukturanatomi daerah pertautan yang serupa denganstruktur anatomi batang planlet yang tidakdisambung. Pada kombinasi yang tidak kom-patibel yaitu CSB/Cib5 pada daerah pertautanterbentuk sel-sel batu berbentuk garis yangmemanjang di tengah lingkaran batang. Disamping itu pada daerah pertautan terbentukkalus yang berlebih ke arah luar baik padabatang atas maupun batang bawah. Padakombinasi yang kompatibel pola pita proteinsama dengan planlet kontrol. Pada kombinasiyang tidak kompatibel yaitu kombinasiCSB/Cib5 terjadi degradasi protein danpembentukan protein baru dengan beratmolekul sekitar 21dan 30 kD
Summary In vitro micrografting is a technique for grafting scions to rootstocks of plantlets from tissue culture. In vitro micrografting of Cinchona plant has never been carried out. The objective of this research was to obtain the best method of in vitro micrografting, medium for micrografted plantlets, and acclimatization for Cinchona plantlets from micrografting. The research consisted of (i) optimization of micrografting method, (ii) optimization of medium for growing plantlets, and (iii) acclimatization of micrografted plantlet. Plantlets of four-month-old of C. ledgeriana QRC clone were used as scions, while of C. succirubra as rootstocks. Each of experiments was arranged according to Completely Randomized Design, consisted of combination of scion and rootstock and type of micro-grafting with 10 replicates. Parameters measured were the percentage of survived plantlet, leaf number, and callus productions on union area, and percentage of survived plantlet. The results show that V type of micrografting was the best for Cinchona micrografting. MS medium with the addition of 3 mg/L IBA was the best medium for growing of micrografted plantlet. Husk charcoal mixed with top soil (1 : 1) was the best medium for acclimatization. Acclimatization consisted of two steps: preaclimatization in a culture room with 12- hour photoperiod at temperature 25 – 27oC for two weeks, followed by aclimatization in a plastic house with 70% reduced light intensity for one month. Using this method, 90% of the seedlings were survived. It is concluded that in vitro micrografting can be used as a technique for clonal propagation of Cinchona sp.Ringkasan Teknik sambung mikro (mikrografting) in vitro adalah teknik penyambungan potongan batang atas pada batang bawah dalam kultur jaringan. Pada tanaman kina teknik sambung mikro in vitro belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menetapkan tipe sambung mikro, medium terbaik untuk planlet hasil sambung mikro, dan perbanyakan tanaman kina dengan sambung mikro. Pelaksanaan percobaan meliputi (i) optimasi tipe sambung, (ii) optimasi medium, dan (iii) aklimatisasi planlet hasil sambung mikro. Bahan tanaman yang digunakan sebagai batang atas adalah planlet Cinchona ledgeriana klon QRC, sedangkan sebagai batang bawah digunakan planlet C. succirubra, berumur empat bulan. Masing- masing percobaan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari dua taraf yaitu kombinasi batang bawah dengan batang atas bentuk sambung tipe V dan L dilakukan dengan 10 ulangan. Peubah yang diukur meliputi persentase planlet yang bertahan hidup, jumlah daun, berkalus atau tidak berkalus pada daerah pertautan, dan persentase planlet yang bertahan hidup. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tipe V merupakan cara sambung mikro yang terbaik. Medium MS dengan penambahan 3 mg/L IBA adalah medium terbaik untuk pertumbuhan dan perakaran planlet hasil sambung mikro. Aklimatisasi planlet dilakukan dengan medium tumbuh arang sekam : top soil (1 : 1) yang disterilkan. Tahapan aklimatisasi adalah pre-aklimatisasi dalam ruang kultur suhu 25 - 27 oCdengan pencahayaan 12 jam per hari dan diikuti dengan aklimatisasi di rumah plastik bernaungan 70% paranet. Dengan metode aklimatisasi ini 90% dari bibit mampu bertahan hidup. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknik sambung mikro dapat digunakan untuk perbanyakan klonal Cinchona sp..
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.