Industri tahu harus menghasilkan tahu berkualitas yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan untuk bertahan dalam persaingan bisnis saat ini. Alternatif pengawetan tahu dengan menggunakan bahan pengawet alami tunggal, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda nyata, yaitu masing-masing pengawet hanya mampu mempertahankan mutu tahu yang baik dikonsumsi hanya sampai dua sampai tiga hari masa simpan. Oleh karena itu, pada penelitian menggunakan kombinasi dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh serbuk bawang putih dan garam (NaCl) terhadap tahu selama penyimpanan pada suhu kamar pada kondisi asam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu kombinasi bubuk bawang putih [A] Garam (NaCl) 5% + Jeruk nipis; (B): bubuk bawang putih (7%) + jeruk nipis; (C), Bawang putih bubuk (7%), dan garam (NaCl) 5%; [D] bubuk bawang putih (7%) + garam (NaCl) 5% dan jeruk nipis. Parameter yang dianalisis adalah total mikroba, pH tahu, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bubuk bawang putih berpengaruh sangat signifikan terhadap total mikroba, pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Konsentrasi garam berpengaruh sangat nyata terhadap pH tahu, pH larutan terendam, kadar air, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, dan rasa). Interaksi kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (aromatik dan bumbu). Konsentrasi bubuk bawang putih 7%, konsentrasi garam 5% dan nipis jeruk merupakan pengawet terbaik untuk kualitas tahu. Skor rata-rata tertinggi terhadap kesukaan tekstur, persen skor rata-rata terkecil pada uji visual kerusakan tahu selama masa penyimpanan (tekstur tidak kompak, adanya lender, adanya aroma asam tahu rusak) serta masih dapat mengawetkan tahu kurang lebih tujuh sampai sembilan hari.
AbstrakDi Indonesia produksi alpukat sudah cukup tinggi, dapat dibuktikan dengan data produksi buah alpukat pada tahun 2014 tercatat 307.326 ton per tahun. Bersamaan dengan produksi alpukat yang terus meningkat, maka limbah biji alpukat juga akan semakin meningkat. Biji alpukat merupakan salah satu sumber minyak nabati yang berpotensi sebagai bahan baku pengganti. Maka perlu dilakukan penelitian tentang minyak biji alpukat yang didapatkan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana dengan variabel proses volume pelarut, berat biji, dan waktu ekstraksi. Dalam mengetahui mutu dari minyak biji alpukat dilakukan analisa %yield, densitas, asam lemak bebas (%ALB), dan angka/bilangan asam. Data hasil penelitian menyatakan kandungan minyak biji alpukat sebesar 32,8%. Penelitian ini mendapatkan %yield yang optimum karena dipengaruhi oleh variabel proses, dimana saat volume pelarut 250 ml, berat biji 50gr, dan waktu ekstraksi 90 menit. Densitas yang didapatkan yaitu 0,7 -0,74 gr/ml, kadar asam lemak bebas (%ALB) 0,96% -1,61%, dan untuk angka/bilangan asam 0,785 -1,570 mg KOH/gr. Kata kunci : Biji alpukat, ekstraksi, n-hexana, minyak biji nabati AbstractIn Indonesia, avocado production is quite high, can be proven with data of avocado fruit production in 2014 recorded 307,326 tons per year. Along with the increased avocado production, seeds avocado waste will also increase. Seeds Avocado is one source of vegetable oil that has potential as a substitute raw material. So it is necessary to do research on seeds avocado oil obtained by extraction method using n-hexane solvent with solvent volume process variables, seed weight, and time of extraction. In knowing the quality of seeds avocado oil is done % yield analysis, density, free fatty acid (% ALB), and number / acid number. The results of research data indicate avocado seed oil content of 32.8 %. This study obtained an optimum yield % because it was influenced by process variables, where the volume of solvent was 250 ml, seed weight 50 gr, and extraction time 90 min. The density obtained was 0.7 -0.74 gr / ml, free fatty acid content (% ALB) 0.96% -1.61%, and for the acid number 0.785 -1.570 mg KOH / g.
AbstrakMengingat pentingnya garam NaCl sebagai bahan baku dan bahan tambahan dalam berbagai industri. Dalampenelitian ini diarahkan pada pemurnian garam dapur menjadi garam industri dengan cara menaikkan kadarNaCl. Tujuan penelitian ini adalah mencari kondisi terbaik proses, yaitu dengan cara memvariasikan variabeltemperatur, waktu penguapan dan kadar NaOH sebagai reagen, untuk mendapatkan kadar NaCl yang tinggi.Pemurnian garam dapat dilakukan dengan penambahan NaOH dan penambahan Ca (OH)2 dan Na2CO3.Pemurnian garam dapur dengan penambahan NaOH akan memberikan hasil samping yang terdiri dariendapan Mg (OH)2 dan Ca (OH)2 serta larutan KOH, Na2SO4, Na2CO3, NAOH dan air. Endapan yangterbentuk dipisahkan menggunakan filter, sedangkan senyawa lainnya yang terlarut dimasukkan ke dalamevaporator untuk diuapkan dengan waktu dan temperatur tententu hingga diperoleh kadar NaCl yang cukuptinggi. NaCl dipisahkan dari impuritis terlarut dengan menggunakan sentrifugal dan dilakukan pengeringanhingga terbentuk kristal garam NaCl. Analisa kadar NaCl dilakukan dengan cara konduktivitimetri yangtermasuk salah satu metode elektrometri. Dari percobaan didapat bahwa kadar NaCl dipengaruhi olehkonsentrasi NaOH, temperatur dan waktu penguapan. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, temperatur danwaktu penguapan makin besar kadar NaCl yang diperoleh, tetapi pada konsentrasi NaOH, temperatur danwaktu penguapan tertentu kadar NaCl yang diperoleh konstan 94%. Dari hasil percobaan terjadi peningkatankadar garam berkisar 42% (kadar garam dapur 66,25%). dari ketiga variabel tersebut didapat bahwakonsentrasi NaOH memiliki pengaruh yang lebih terhadap peningkatan kadar NaCl dibandingkan variabellainnya. Kondisi terbaik dari penelitian ini adalah menghasilkan kadar NaCl 94% terjadi pada kondisikonsentrasi soda kaustik 7 N dengan temperatur 130 ᵒC selama dua jam.Kata kunci: Garam dapur, NaCl, pemurnian, konduktivitimetriAbstractView of the importance NaCl salt as raw materials and additional materials in a variety of industries. In thisstudy aimed at refining salt into the salt industry by increasing concentration NaCl. The purpose of thisresearch is to find the best process conditions, ie by varying the temperature variable, time evaporation andconcentration of NaOH as a reagent, to obtain high concentration NaCl. Salt purification can be done byadding NaOH and the addition of Ca (OH)2 and Na2CO3. Purification of salt by the addition of NaOH will givebyproduct consisting of precipitated Mg (OH)2 and Ca (OH)2 and KOH solution, Na2SO4, Na2CO3, NaOH andwater. The precipitate formed is separated using a filter, while the other compounds dissolved inserted into theevaporator to be evaporated with time and temperature to obtain a high enough concentration of NaCl. NaCl isseparated from impurities dissolved by using centrifuges and drying to form crystalline NaCl. NaCl contentanalysis done by conductivitimetri which includes one of the methods elektrometri. Obtained from experiments that the NaCl concentration is affected by the concentration of NaOH, temperatureand evaporation time. The higher concentration of NaOH, the temperature and the greater the evaporationtime NaCl concentration obtained, but the NaOH concentration, temperature and evaporation time certain NaCl concentration obtained by constant 94%. From the experimental results an increase in salinity ranges from42% (table salt content of 66.25%). of these three variables is found that the concentration of NaOH to havemore influence on the increased levels of NaCl compared to other variables. The best conditions of this studyis to produce a NaCl content of 94% occurred in the conditions of caustic soda concentration of 7 N with 130ᵒC temperature for two hoursKeywords: Table salt ( NaCl ), purification, conductivitimetri
Produksi dan konsumsi singkong di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, dimana limbah pengupasan singkong yang diperoleh berupa kulit juga semakin banyak. Dalam upaya mengurangi limbah tersebut maka perlu adanya berbagai macam pengolahan. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi tepung termodifikasi. Pelaksanaan penelitian dilakukan untuk mengamati “Pengaruh Variasi Suhu Perendaman Terhadap Kareketeristik Pati Termodifikasi dari Kulit Singkong dengan Subtitusi Sari Kedelai”. Perlakuan penelitian menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium, dimana secara garis besar tahapan penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada bagan rancangan penelitian seperti yang disajikan berikut ini variasi perendaman yang digunakan berupa berupa suhu perendaman dan konsentrasi starter Bimo-CF. Perlakuan perendaman dengan temperatur (suhu) air 50 0C dan 60 0C, sedangkan konsentrasi starter Bimo-CF yang digunakan yaitu 1,0%w dan 2,5%w. Bahan baku didapat untuk penelitian ini diperoleh dari kulit singkong segar langsung dari pedagang di pasar Antri Cimahi, di sortir, diambil kulit yang baik, dibersihkan, dicuci dan dipotong-potong menjadi irisan (sawut) atau chip dengan ketebalan 1,5 – 2,0 mm, garam dapur merk Refina dengan kandungan NaCl 99,25 %, Starter Bimo-CF yang mengandung bahan aktif berbagai mikroba bakteri asam laktat, yang didapat dari “Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian” di Bogor, sedangkan susu kedelai yang diperoleh dari pedagang di pasar antri Cimahi. Pati/tepung kulit singkong termodifikasi yang sudah jadi di substitusi dengan sari kedelai agar kandungan protein pada tepung dapat meningkat. Berdasarkan hasil uji analisa berupa uji (water level), (ash level), (protein level), derajat putih dan uji organoleptik diperoleh perlakuan terbaik yaitu pada tepung kulit singkong pada variasi perendaman dengan suhu 500C dan konsentrasi starter sebanyak 1,0%. Dengan kadar air sebesar 2,00%, kadar abu 1,94%, kadar protein 2,52%, kadar HCN 35,3928 mg/kg dan derajat putih sebesar 67,02% yang sudah sesuai dengan SNI 01–2997–1992.
PENGAMBILAN MINYAK BIJI ALPUKAT DENGAN METODE EKSTRAKSI Lusi Marlina1, Dian Wahyu Pratama2 1,2 Teknik Kimia - Politeknik TEDC BandungJl. Politeknik-Pesantren KM2 Cibabat Cimahi Utara – Cimahi Jawa Barat - Indonesialusi@poltektedc.ac.id, dianwahyu@gmail.com AbstrakDi Indonesia produksi alpukat sudah cukup tinggi, dapat dibuktikan dengan data produksi buah alpukat pada tahun 2014 tercatat 307.326 ton per tahun. Bersamaan dengan produksi alpukat yang terus meningkat, maka limbah biji alpukat juga akan semakin meningkat. Biji alpukat merupakan salah satu sumber minyak nabati yang berpotensi sebagai bahan baku pengganti. Maka perlu dilakukan penelitian tentang minyak biji alpukat yang didapatkan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana dengan variabel proses volume pelarut, berat biji, dan waktu ekstraksi. Dalam mengetahui mutu dari minyak biji alpukat dilakukan analisa %yield, densitas, asam lemak bebas (%ALB), dan angka/bilangan asam. Data hasil penelitian menyatakan kandungan minyak biji alpukat sebesar 32,8%. Penelitian ini mendapatkan %yield yang optimum karena dipengaruhi oleh variabel proses, dimana saat volume pelarut 250 ml, berat biji 50gr, dan waktu ekstraksi 90 menit. Densitas yang didapatkan yaitu 0,7 – 0,74 gr/ml, kadar asam lemak bebas (%ALB) 0,96% - 1,61%, dan untuk angka/bilangan asam 0,785 – 1,570 mg KOH/gr. Kata kunci : Biji alpukat, ekstraksi, n-hexana, minyak biji nabatiAbstractIn Indonesia, avocado production is quite high, can be proven with data of avocado fruit production in 2014 recorded 307,326 tons per year. Along with the increased avocado production, seeds avocado waste will also increase. Seeds Avocado is one source of vegetable oil that has potential as a substitute raw material. So it is necessary to do research on seeds avocado oil obtained by extraction method using n-hexane solvent with solvent volume process variables, seed weight, and time of extraction. In knowing the quality of seeds avocado oil is done % yield analysis, density, free fatty acid (% ALB), and number / acid number. The results of research data indicate avocado seed oil content of 32.8 %. This study obtained an optimum yield % because it was influenced by process variables, where the volume of solvent was 250 ml, seed weight 50 gr, and extraction time 90 min. The density obtained was 0.7 - 0.74 gr / ml, free fatty acid content (% ALB) 0.96% - 1.61%, and for the acid number 0.785 - 1.570 mg KOH / g. Keywords: Seeds of Avocado, extraction, n-hexane, vegetable seeds oil
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.