Labu kuning merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan buahnya dan mempunyai daya antioksidan yang kuat serta mengandung karotenoid yang kaya akan vitamin larut air, fenolat, flavonoid polisakarida, garam mineral, dan vitamin. Standarisasi ekstrak dilakukan untuk menjamin mutu dari suatu bahan baku obat tradisional termasuk ekstrak untuk dijadikan sediaan yang juga akan berpengaruh terhadap kualitas sediaan maupun efek terapinya. Standarisasi ekstrak etanol labu kuning dilakukan dengan parameter spesifik yang meliputi uji organoleptis degan melihat berdasarkan panca indera (bentuk, bau, warna, dan rasa), uji kualitatif fenol berdasarkan pereaksi warna, uji semi kuantitatif fenol dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis), dan uji kuantitatif fenol dengan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteau dan larutan standar asam galat. Parameter non spesifik yang dilakukan adalah pemeriksaan pH ekstrak dengan menggunkan pH meter, bobot jenis ekstrak, dan cemaran mikroba dengan menghitung Angka Lempeng Total (ALT). Hasil standarisasi parameter spesifik ektrak etanol labu kuning berbentuk kental, bau khas, warna coklat kekuningan, dan rasa pahit. Pada uji kualitatif, semi kuantitatif dengan KLT, dan kuantitaif untuk mendeteksi kandungan senyaawa metabolit sekunder fenol menunjukkan hasil positif mengandung fenol dengan kandungan fenol total sebesar 0,74 µg/mL sampel uji. Pada parameter non spesifik ekstrak labu kuning, didapatkan hasil untuk pengukuran pH sebesar 4,56; Bobot jenis 1,01 g/mL; Cemaran Mikroba dengan metode ALT 0x106 koloni/gram (memenuhi standar).Pumpkins is one of the plants that its fruit uses and thought to be active as antioxidant and also contains carotenoids which are rich in water-soluble vitamins, phenolics, polysaccharide flavonoids, mineral salts, and vitamins. Standardization of extract is carried out to ensure the quality of a traditional medicinal raw material to be used as a preparation which will also have an effect on the quality of the preparation and its therapeutic effect. Standardization of the ethanol extract of pumpkin was carried out with specific parameters that have been used in this research are organoleptic tests based on the five senses (shape, smell, colour and taste), qualitative phenol tests based on color reagents, semi-quantitative phenol tests using the TLC method (Thin Layer Chromatography), and quantitative total phenol test using Folin-Ciocalteau reagent and gallic acid as a standard. The non-specific parameters carried out were checking the pH of the extract using a pH meter, density of extract, and microbiogical contamination levels was carried out by Total Plate Count (TPC). The results of standardization specific parameters of ethanol extract of pumpkin are thick, have a distinctive smell, yellowish brown, and tastes bitter. In qualitative, semi-quantitative tests with TLC, and quantitative to detect total phenol as secondary metabolites, the results showed that positive results containing phenol with a total phenol content is 0.74 µg / mL in the test sample. For non-specific parameters of ethanol extract of pumpkin, the results for pH measurements were 4.56; density of extract 1.01 g/mL; Microbial contamination used TPC method 0 x 106 colonies/gram.
Pandemi COVID-19 mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat sehingga membuat masyarakat menjadi cemas dan takut. Kehidupan harus tetap berlangsung sehingga masyarakat harus mempersiapkan diri dalam menyongsong tatanan kehidupan baru (New Normal). Dalam rangka new normal, masyarakat harus mempersiapkan diri, dan harus memahami upaya upaya menyongsong kehidupan baru. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, untuk menilai tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menyongsong tatanan kehidupan melalui upaya-upaya peningkatan imunitas, kesehatan jiwa dan raga yang dikemas dalam buku saku Amanatin. Untuk menilai peningkatan pemahaman tersebut, masyarakat mengisi pretes dan postes tentang cara aman mencegah terpapar virus COVID-19 melalui peningkatan imunitas dan peningkatan keimanan yang diunggah melalui media sosial Youtube. Penentuan kategori tingkat pengetahuan dan pemahaman berdasarkan persentase skor jawaban benar. Kategori baik apabila skor >76-100, cukup baik apabila skor yang diperoleh 56-75, kurang baik apabila skor 40-5 dan tidak baik bila skor <40. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pemahaman masyarakat setelah diberikan informasi melalui Youtube. Peningkatan pemahaman tersebut yang awalnya dalam kategori cukup baik (76,27) meningkat menjadi kategori baik (90,22). Persentase masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman dengan kategori baik yang awalnya hanya 8 orang (13,79%) meningkat jadi 100 % (58 orang). Hal ini menunjukkan bahwa media sosial sangat efektif dalam membantu penyampaian informasi kepada masyarakat.
Pandemi Covid-19 masih berlangsung lebih dari satu tahun. Belum ada tanda-tanda akan berakhirnya pandemi ini, dan akan masuk tahap new normal dimana semua aktivitas akan tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap gaya hidup new normal. Tempat ibadah dipilih sebagai salah satu tempat pelaksanaan kegiatan karena selama melaksanakan semua kegiatan keagamaan diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan Gerakan 5M dan panduan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benar. Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan observasi, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan untuk mengedukasi masyarakat melalui media promosi seperti spanduk, banner dan poster yang dipasang di rumah ibadah di Ungaran Kabupaten Semarang. Spanduk dan poster memuat tentang Gerakan 5 M serta Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar menurut WHO. Selain itu hand soap dan handsanitizer diberikan dalam rangka mendukung dan meningkatkan kelancaran kegiatan. Hasil pemantauan kegiatan, semakin banyak masyarakat yang melakukan kegiatan keagamaan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk ke tempat ibadah. Cuci tangan yang dilakukan sesuai panduan WHO yaitu dengan memakai sabun dengan 11 tahapan. Penyebaran informasi melalui media spanduk dan poster dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap gaya hidup new normal dalam kegiatan keagamaan
Pengabdian masyarakat dilakukan secara virtual kepada masyarakat di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara aman terhindar dari paparan Covid-19, cara meningkatkan imun dengan tanaman obat, dan cara menjaga kesehatan jiwa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan edukasi secara online melalui media zoom meeting yang dilakukan perekaman dan diunggah di media Youtube, sehingga dapat diaksese setiap waktu oleh semua masyarakat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat telah dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang cara aman dengan berbagai upaya dalam menghindarkan diri terhadap virus Covid-19, cara menjaga imunitas terutama dengan memanfaatkan tanaman obat yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, dan cara dalam menjaga kesehatan jiwa dalam menghadapi berbagai tekanan di masa pandemi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.