Anak usia sekolah baik tingkat Pra Sekolah dan Sekolah Dasar merupakan suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Pada periode usia ini, didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan,gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Edukasi PHBS terhadap tingkat pengetahuan pada anak usia sekolah di Yayasan Jage Kestare, Desa Ungga, Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan rancangan one group pretest and posttes design. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 responden yang ditarik menggunakan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji paired t-test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata (mean) pengetahuan responden tentang PHBS pada saat pre-test adalah 11,72 dan pada post-test meningkat menjadi 20,22. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan. Ada pengaruh edukasi PHBS terhadap tingkat pengetahuan pada anak usia sekolah di Yayasan Jage Kestare. Disarankan kepada pemerintah untuk tetap melakukan edukasi PHBS dengan memanfaatkan media sosial yang bersifat rutin dan berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang PHBS.
Latar Belakang : Lebih dari 50% kematian anak di dunia terkait dengan kurang gizi, diantaranya disebabkan karena pemberian makan yang kurang tepat. Berdasarkan hasil survei kepada 10 ibu, 9 ibu mempunyai kebiasaan praktek makan yang kurang baik. Metode : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya dan pengetahuan ibu dalam pemberian makan pada anak di wilayah kerja Puskesmas Narmada, Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian adalah ibu yang yang mempunyai anak yang berada di wilayah kerja Puskesmas Narmada Lombok Barat yakni sebanyak 884 ibu. Jumlah sampel yakni 189 orang yang diambil secara proportion random. Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics dengan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara budaya ibu dengan pemberian makan ibu pada anak dengan nila p value = 0,032 dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian makan ibu pada anak dengan nilai p value = 0,027. Kesimpulan : Ada hubungan antara budaya dan pengetahuan ibu dengan pemberian makan pada anak. Saran dan masukan untuk petugas promosi kesehatan di dinas kesehatan agar mengoptimalkan penyuluhan gizi seimbang, sosialisasi pemberian makan yang baik dan pemberdayaan gizi terkait budaya kepada ibu rumah tangga.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat, hipertensi merupakan penyebabkematian tertinggi atau disebut the silent killer, karena hipertensi adalah pembunuh yangtersembunyi. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Beberapa faktor risiko yang diduga berperandalam terjadinya hipertensi antara lain: pola makan, status gizi, dan aktivitas fisik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadianhipertensi pada lansia di Puskesmas Narmada Lombok Barat. Penelitian ini bersifatdeskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, mengumpulkan data primerdengan menggunakan kuesioner dan mengumpulkan data sekunder dari catatan datapasien di Puskesmas Narmada Lombok Barat. Jumlah sampel 59 responden denganteknik simple random sampling. Hasil analisis dengan chi square menyatakan terdapathubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia(p=0,031). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara statusgizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Narmada Lombok Barat.Disarankan kepada masyarakat khususnya pada usia lanjut agar lebih menjaga kondisikesehatan terutama yang menderita hipertensi untuk mematuhi anjuran menghindarimakanan yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti ikan asin, makanan yangdiawetkan dan makanan olahan serta aktivitas fisik ditingkatkan.
Adolescence is a period of transition, and tends to want to try new things so that it can have a negative impact on adolescents. Lack of knowledge related to reproductive health can cause reproductive health problems for adolescents. It is believed that improving the degree of reproductive health to change behavior in order to live a healthy life can be done by providing reproductive health education. Understanding and information on reproductive health is very much needed at this phase and education can be done through the provision of counseling or which includes material about the changes that occur when entering adolescence. The purpose of this activity is to educate young people regarding reproductive health issues. The method of implementing this community service activity was carried out on productive age teenagers at SMA Negeri 2 Mataram, due to limited space and the obligation to apply health protocols. The participants of this activity were represented by 25 students who were selected based on membership in theYouth Red Cross (PMR) extracurricular and the School Health Unit. (UKS). This activity is carried out with the mechanism of counseling, information, education, through health promotion media in the form of leaflets and counseling. Accurate information related to adolescent's concern for their reproductive health. The majority of SMA Negeri 2 Mataram students still think that reproductive health is something they do not fully understand. For this reason, they need to be given information to better understand reproductive health. In conclusion, providing education to adolescents about reproductive health can increase the knowledge and understanding of adolescents about the reproductive system. The PKM team evaluates what has been conveyed by asking the youth to mention a healthy reproductive system. This activity provides benefits for students of SMA Negeri 2 Mataram who previously did not know about good reproductive health to better understand their reproductive health.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.