AbstrakTurbin Cross-flow merupakan salah satu jenis turbin implus yang paling umum digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air salah satunya pembangkit listrik tenaga pikohidro. Lokasi yang dapat diaplikasikan turbin Cross-flow sebagai pembangkit listrik tenaga pikohidro yaitu di desa Sumber Agung Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja turbin Cross-flow yaitu bukaan guide vane. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bukaan guide vane terhadap kinerja turbin Cross-flow. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui 6 (enam) tahapan yaitu studi pustaka, observasi, desain turbin, pembuatan tuirbin, pengujian turbin dan analisis hasil pengujian. Variasi bukaan guide vane yaitu bukaan 20%, 40%, 60% dan 80%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa bukaan guide vane berpengarh terhadap kinerja turbin Cross-flow. Efisiensi tertinggi turbin Cross-flow diperoleh dengan bukaan guide vane 80% yaitu sebesar 40%, sedangkan untuk bukaan 60% efisiensi turbin sebesar 39%, untuk bukaan 40% efisiensi turbin sebesar 37% dan bukaan 20 efisaiensi turbin sebesar 35%.
Krisis energi yang terjadi di dunia saat ini telah menarik perhatian para peneliti untuk menemukan sumbersumber energi baru yang lebih murah, yang tersedia dalam jumlah yang besar. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Turbin cross-flow, merupakan salah satu jenis turbin yang sering digunakan untuk PLTMH. Dalam penelitian ini merencanakan turbin air tipe cross-flow yang diaplikasikan pada air pembuangan perusahaan pembuatan tepung tapioka. Air pembuangan tersebut merupakan air limbah yang sudah melalui proses pengendapan, pemupukan dan pemeriksaan yang kemudian dialirkan kesungai dengan debit rata-rata 0,04 m 3 /s dengan ketinggian diatas permukaan air sungai lebih dari 2 m. Dengan debit dan ketinggian tersebut air pembuangan memilki daya yang cukup besar yang kemudian digunakan untuk memutar turbin air. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesifikasi turbin, daya yang dihasilkan turbin, efisiensi turbin dan transmisi serta daya listrik yang dihasilkan generator. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka, pengamaan secara langsung atau observasi, perencanaan dan pembuatan turbin serta pengujian. Pada tahap perencanaan yaitu menentukan dimensi turbin berdasarkan sumber daya air pada lokasi penelitian dan proses perhitungan. Pada tahap pengujian yaitu melakukan pengujian turbin yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian daya turbin dan daya listrik generator.Turbin air cross-flow memiliki spesifikasi yaitu lebar runner 0,1524 m, diameter luar runner 0,48 m, diameter dalam runner 0,32 m, jarak antar sudu 0,083 m, tebal nozzle 0,04 m, jari-jari sudu 0,078 m dan jumlah sudu yaitu 20 sudu. Dari hasil pengujian turbin cross-flow didapatkan daya turbin yaitu 236,82 Watt, efisiensi mekanik turbin yaitu 30 % dan daya listrik yang dihasilkan 162 Watt.
Pada masa sekarang bahan bakar menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan pemakaiannya cenderung meningkat setiap tahunnya sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang dipakai saat ini semakin menipis. Oleh karena itu perlu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Bioetanol dapat dihasilkan dari karbohidrat. Karbohidrat yang digunakan pada penelitian ini berasal dari tetes tebu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur hidrolisis asam dan waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan. Metode penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen nyata dengan memveriasikan temperatur hidrolisis asam yaitu 60º C, 70º C, 80º C dan waktu fermentasi yaitu 5, 7, 9 hari. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa temperatur hidrolisis asam dan waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar bioetanol. Kadar bioetanol yang paling tinggi adalah hidrolisis asam dengan suhu 80ºC dengan kadar 58 % dan kadar bioetnol paling rendah terdapat pada hidrolisis asam dengan suhu 60ºC dengan kadar 22%. Kadar bioetanol yang paling tinggi terdapat pada fermentasi 7 hari memperoleh kadar sebesar 58%.Kata Kunci: Tetes Tebu, Hidrolisis Asam, Fermentasi, Bioetanol
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.