Preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian utama kematian ibu disamping perdarahan dan infeksi. Meningkatnya angka kejadian preeklamsia tentu saja menjadi permasalahan ditengah meningkatnya upaya pelayanan kesehatan maternal yang dilakukan. Faktor risiko kejadian preeklamsia dapat ditemukan melalui pengkajian riwayat dan pemeriksaan khusus pada kunjungan antenatal care. Melalui deteksi dini tentang faktor risiko kejadian preeklamsia diharapkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi guna mendapatkan gambaran epidemiologis faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Desain penelitian adalah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Selama periode Juli - November 2021dengan subjek penelitian adalah ibu hamil trimester kedua dengan cara wawancara terpimpin disertai dengan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan proteinuri melalui tes celup sederhana. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 52 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan faktor risiko sedang preeklamsia terbanyak adalah Mean Arterial Pressure (MAP) >90mmHg yaitu 17 responden (32,7%), sedangkan pada faktor risiko tinggi preeklamsia didapatkan faktor terbanyak adalah riwayat hipertensi kronik yaitu 2 responden (3,8%).
Kanker kandung kemih (ca buli-buli) merupakan kanker yang paling umum ke 4 terjadi pada pria dan ke 12 pada wanita. Kanker kandung kemih paling banyak terjadi pada usia di atas 60 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian kanker kandung kemih di RSUP NTB periode tahun 2017-2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data diambil dari register di bagian instalasi bedah sentral dan bagian kemoterapi RSUP NTB. Total angka kejadian kasus ca buli-buli pada periode 2017-2018 sebesar 90 kasus. Terdiri dari 42 kasus pada tahun 2017 dan 48 kasus pada tahun 2018. Angka kejadian kasus ca buli-buli lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan wanita. Ca buli-buli paling banyak terdiagnosis pada usia 50-80 tahun. TURB merupakan pilihan tindakan yang paling sering dilakukan di RSUP NTB dan hanya sebagian kasus yang dilakukan kemoterapi.
ABSTRAK Latar Belakang Penglihatan adalah indera yang paling penting karena 80% informasi diperoleh dari jalur visual. Gangguan penglihatan mengakibatkan dampak terhadap kualitas hidup. Proses penglihatan meliputi tajam penglihatan, sensitivitas cahaya dan kontras, deteksi terhadap gerakan, serta lapang pandang. Gangguan persepsi warna berdampak pada aspek kehidupan, mulai dari kanak-kanak, remaja dan dewasa, menyebabkan hambatan dalam proses pembelajaran dan perkembangan, pendidikan lanjutan, dan performa pekerjaan. Tujuan Pemeriksaan penglihatan warna pada remaja menjadi bagian proses skrining dan pertimbangan saat melanjutkan pendidikan dan melamar pekerjaan. Metode Pemeriksaan persepsi warna menggunakan buku Ishihara untuk mendeteksi buta warna pada siswa SMA/SMK, yang didahului dengan wawancara dan informed consent. Hasil Pada siswa SMKN 7 Mataram didapatkan 10 siswa (7%) dari 147 siswa, dan pada SMAN 1 Praya didapatkan 9 siswa (2,39%) dari 376 siswa mengalami buta warna parsial. Siswa yang mengalami buta warna parsial pada SMK Negeri 7 Mataram didapatkan 1 (0,7%) siswa perempuan dan 9 (6,3%) siswa laki-laki, dan pada SMA Negeri 1 Praya didapatkan 2 (0,53%) siswa perempuan dan 7 (1,86%%) siswa laki-laki. Dianjurkan kepada guru agar menyampaikan hasil kegiatan kepada orang tua siswa yang mengalami buta warna untuk dapat memberikan edukasi terkait buta warna yang merupakan kelainan bawaan, sehingga dapat mempertimbangkan pilihan jenjang pendidikan lanjutan/karir untuk anaknya kelak.
Background: Due to geographic conditions, Indonesia has gotten exposed to sun rays consistenly for the whole year. Besides, Many parts of the Indonesian coastline are open areas while at the same time there's not much place to take shelter caused exposure to sun rays become more frequent. This condition puts the people around coasts at high risk of Age-related macular degeneration (AMD). Content: AMD is a chronic eye disease that causes central vision impairment due to degeneration of retinal photoreceptor. 8 millions of people are enduring blindness due to retina complications not excluding AMD. Causes for AMD are ranging from sun exposure, smoking habit, diet, hypertency, and genetic factors. Blue light and ultraviolet light that is contained within sun rays are the main cause of harm to tissues in the retina and reduces vision function. In preventing AMD progression, photodynamic laser therapy, photocoagulation, and anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) therapy is highly recommended. Conclusion: Best action that can be done currently is preventing it by holding counseling sessions and increasing public awareness through education and therapies like laser therapy and anti-VEGF won't cure AMD but will slow down the progression, especially wet type AMD.
Preeklampsia merupakan sindrom yang dapat mengganggu fungsi berbagai sistem meliputi kardiovaskular, hepatorenal, hematologis, dan neurologis. Hampir separuh pasien preeklampsia-eklampsia mengalami gejala okular, yang memerlukan pemeriksaan oftalmologi lebih lanjut. Manifestasi okular cenderung ditemukan pada derajat preeklampsia yang lebih berat. Penglihatan kabur (blurred vision) merupakan gejala okular yang paling sering dilaporkan. Studi literatur ini membahas patofisiologi, implikasi klinis, dan penanganan yang tepat atas manifestasi okular terkait preeklampsia-eklampsia. Preeclampsia is a multisystem syndrome that affects cardiovascular, hepatorenal, hematologic, and neurologic systems. More than half preeclampsia-eclampsia patients’ experienced visual symptoms that may need further ophthalmologic examination. The ocular manifestation was shown to correspond with a more severe preeclamptic state. Blurred vision is the most common visual complaint. This review discusses pathophysiology, clinical implications, and treatment approach in preeclamptic patients with ocular manifestation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.