Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Gravitasi. Pemahaman konsep pada pembelajaran IPA penting dimiliki untuk menghindari adanya miskonsepsi, namun peserta didik sekolah dasar saat ini masih mengalami miskonsepsi tersebut. Tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui miskonsepsi peserta didik pada pembelajaran IPA dan mencari tahu cara untuk mengatasi miskonsepsinya. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan peserta didik kelas VI SDN Sekarjati yang berjumlah 10 peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa peserta didik masih mengalami miskonsepsi pada pembelajaran IPA materi gaya gravitasi sebesar 66,7 % dan cara untuk mengatasi miskonsepsi tersebut dengan merancang model dan media pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran tersebut. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam mengurangi tingkat miskonsepsi peserta didik SD.
Mantra sebagai bentuk puisi tradisional merupakan warisan dari kehidupan primitif zaman purba atau prasejarah yang berkembang sampai hari ini. Selain itu, mantra mengandung bahasa sugestif dan magis bagi para pengamalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metafora bentuk manusia (human) pada mantra Sinding Badan masyarakat Melayu Sambas. Metode dipahami dengan sudut pandang pendekatan linguistik fungsional sistemik dan kajian semiotik sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Sumber data penelitian delapan judul mantra Penyinding Badan yang didapatkan dari narasumber yang berasal dari masyarakat Melayu Sambas. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa pada mantra Sinding Badan ditemukan bentuk-bentuk manusia yang direalisasikan dengan sapaan manusia, pronomina persona pertama tunggal dan pronomina persona kedua tunggal, pronomina posesif pertama tunggal dan pronomina posesif kedua tunggal, dan substitusi nama manusia. Penggunaan bentuk manusia yang dominan dalam mantra adalah metafora bentuk manusia dengan realisasi pronomina posesif “-ku” dan beberapa penggunaan “-mu”. Hal ini menandakan bahwa tingkat “keakuan” atau tujuan mantra digunakan sesuai untuk memberikan pengaruh kepada pemantra sebagai “aku” dalam mantra. Di samping itu, banyak juga digunakan metafora bentuk manusia yang direalisasikan dengan nama manusia, yakni manusia-manusia yang telah dipercaya oleh Allah SWT untuk memimpin dan terkenal mempunyai kekuatan tertentu. Kata kunci: metafora, manusia, mantra, semiotik sosialThe metaphor of the human form in the oral literature of the Sinding Badan mantra of theSambas Malay community AbstractMantra, as a form of traditional poetry, is a legacy from ancient or prehistoric primitive life that has developed to this day. In addition, mantras contain suggestive and magical language for practitioners. This study aims to describe the use of the metaphor of the human form in the Sinding Badan mantra of the Sambas Malay community. The method is understood from a systemic functional linguistic approach and social semiotic studies standpoint. This study uses a qualitative descriptive research method with the interview method. The research data source for the eight titles of the Penyinding Badan mantra was obtained from informants from the Sambas Malay community. This study revealed that in the Sinding Badan mantra, human forms are found which are realized with human greetings, the first singular personal pronoun, and the second single personal pronoun, the first single possessive pronoun and the second singular possessive pronoun, and the substitution of human names. The predominant use of the human form in mantras is the metaphor of the human form with the realization of the possessive pronoun "-ku" and some uses of "-mu." This indicates that the level of "I" or the purpose of the mantra is used accordingly to give effect to the caster as the "I" in the mantra. In addition, many human-form metaphors are also used, which are realized by the name of humans, namely humans who have been trusted by Allah SWT to lead and are known to have certain powers. Keywords: metaphor, human, mantra, social semiotics
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.