Abstract. Supiandi MI, Mahanal S, Zubaidah S, Julung H, Ege B. 2019. Ethnobotany of traditional medicinal plants used by Dayak Desa Community in Sintang, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas 20: 1264-1270. Dayak Desa community has a long history of using medicinal plants as one of the methods to overcome health problems. Along with the advancement of science, the influx of foreign cultures and environmental degradation, traditional knowledge about medicinal plants and their utilization are only owned by the old generation. This study, therefore, aimed to identify medicinal plants used by Dayak Desa community who lives in Pakak Village. To collect information from the community, a survey was conducted in June 2017. Snowball sampling method was utilized to select 6 informants from whom information related to the plants’ local names, the used parts of the plants, and the ways of managing and using the plants for curing illnesses was obtained through structured interviews. Data analysis was qualitative and quantitative. The results show that 25 species of medicinal plants from 9 families. The most widely used part of the plants is the leaves. The people in the community boil the leaves and drink the extract. Based on the results of the ICS analysis, the plant's value ranged from 1 to 24. The highest value was observed in keladi (Colocasia esculenta L.) and the lowest value was found in kayu kenanga (Canangium odoratum Baill).
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, terutama tumbuhan salah satunya di wilayah Kalimantan Barat. Masyarakat Kalimantan Barat masih sering memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan tersebut dalam bidang kesehatan, salah satunya masyarakat suku Dayak Desa. Suku Dayak Desa sebagai salah satu suku yang mendiami wilayah di Kalimantan Barat masih mempertahankan tradisi pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan.Tradisi tersebut menjadi suatu kearifan lokal pada suku Dayak Desa dalam menjaga dan melestarikan hutan serta mempertahankan pengetahuan tradisional tentang tumbuhan berkhasiat obat. Namun demikian, pengetahuan tersebut belum terdokumentasi dengan baik sehingga dikhawatirkan akan punah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan tradisional masyarakatterhadap tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional pada suku Dayak Desa di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan barat.Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengikutsertakan 100 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Snowbal Sampling. Pengumpulan data pengetahuan tradisional masyarakat Suku Dayak Desa menggunakan teknik observasi dan kuisioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan tradisional tentang tanaman berkasiat obat ditransferkan kepada generasi ke generasi secara lisan. Pengetahuan tradisional tersebut diperoleh melalui mimpi sebanyak 10%, melalui penyampaian oleh Ketua Adat dan temenggung 20%, melalui penyampaian lisan dari orang tua dan keluarga sebanyak 20%, melalui coba-coba sebanyak 20% dan melalui pengalaman pribadi yang disampaikan ke orang lain sebanyak 30%. Kesimpulannya bahwa informasi pengetahuan tradisional tentang pengetahuan tradisional tentang tumbuhan yang berkhasiat obat lebih banyak melalui pengalaman pribadi yang kemudian disampaikan lisan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing melalui Metode Demostrasi terhadap Hasil Belajar Psikomotorik Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Bentuk penelitian yang digunakan yaitu quasi-eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 siswa pada kelas eksperimen dan 20 siswa pada kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes untuk kerja, dan angket. Hasil analisis lembar observasi guru pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 100%, yang berkriteria sangat baik, sedangkan analisis lembar observasi siswa pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 95,40% yang berkriteria sangat baik. Hasil analisis nilai Effect Size (ES) diperoleh nilai sebesar 0,7 dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui metode demostrasi cukup efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa. Berdasarkan pengolahan data angket respon siswa diperoleh rata-rata nilai persentase sebesar 86,03% dengan kategori sangat kuat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.