Pulmonary tuberculosis (pulmonary TB) is one of the ten leading causes of death world-wide. Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycaemia. Thus, this disease can exacerbate the symptoms and increase the reccurence rate of pulmonary TB. Chest X-ray examination is used to support the diagnosis of pulmonary tuberculosis. This study aimed to obtain the chest X-ray profile of pulmonary TB patients with diabetes mellitus at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital from January to June 2022. This was a retrospective and descriptive study with a cross sectional design. The results obtained 21 patients of pulmonary TB with diabetes mellitus dominated by females (61.9%) and age group of 46-55 years (33.3%). The most common chest X-ray characteristic was fibrosis (95.2%). The most dominant degree of severity was far advanced lesion (61.9%). In conclusion, in this study the majority of pulmonary tuberculosis patients with diabetes mellitus were females and age group of 46-55 years. The most common chest X-ray characteristic was fibrosis with far advanced lesion. Keywords: chest X-ray; pulmonary tuberculosis; diabetes mellitus Abstrak: Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian terbesar di dunia. Diabetes melitus merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Penyakit ini dapat memperparah gejala TB paru dan meningkatkan angka kekam-buhan penyakit TB paru. Untuk menunjang diagnosis TB paru digunakan pemeriksaan foto toraks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien TB paru dengan diabetes melitus di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari–Juni 2022. Hasil penelitian mendapatkan 21 pasien TB paru dengan diabetes melitus di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, didomi-nasi oleh jenis kelamin perempuan (61,9%). Berdasarkan kelompok usia, yang paling dominan ialah kelompok usia 46-55 tahun (33,3%). Gambaran foto toraks yang paling sering ditemukan ialah fibrosis (95,2%). Derajat keparahan yang paling mendominasi ialah dengan luas lesi far advanced (61,9%). Simpulan penelitian ini ialah mayoritas pasien tuberkulosis paru dengan diabetes melitus ditemukan pada perempuan dengan kelompok usia 46-55 tahun. Gambaran foto toraks yang paling sering ditemukan ialah fibrosis dengan lesi far advanced. Kata kunci: foto toraks; tuberkulosis paru; diabetes melitus
Chronic cough is defined as cough that lasts 8 weeks or more. Chronic cough itself is not a disease, but a symptom of other diseases. Chronic cough is the most common symptom that occurs among outpatients and is the main cause of morbidity which was reported by 3-40% population. Chronic cough can be caused by some diseases such as pneumonia, tuberculosis, asthma, chronic bronchitis, emphysema, and lung fibrosis. Chronic cough is closely associated with smoking habit which is one of the predisposing factors. Chest x-ray is one of the seed examination for chronic cough because it is very helpful in diagnosing diseases especially pulmonary diseases and others that may cause chronic cough. Objective: To identify the chest x-ray imaging in chronic cough patients. Methods: This study using retrospective description data in November 2015. Sample is obtained from all the medical records of patients with radiological diagnosis chronic cough who undertook a chest x-ray examination in the Radiology Department of the Medical Faculty of Sam Ratulangi University / Prof. Dr. R. D. Kandou Central General Hospital Manado during July – September 2015. Data was collected from chest x-ray request form and the results show 178 cases of chronic cough that fit the inclusion criteria. The results showed that there was 178 cases of chronic cough based on the radiological diagnosis. The most frequent cases were chronic cough caused by pulmonary tuberculosis (97 patients; 54.49%). Most patients were male (107 patients; 60.11%), and the most frequent age group was 20-49 years (60 patients; 33.71%). Keywords: chronic cough, chest x-ray Abstrak: Batuk kronik adalah batuk yang berlangsung selama 8 minggu atau lebih. Batuk kronik sendiri bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu gejala dari penyakit-penyakit lain. Batuk kronik merupakan gejala yang paling umum terdapat pada orang dewasa yang melakukan pengobatan rawat jalan dan penyebab utama morbiditas yang dilaporkan oleh 3-40% populasi. Batuk kronik dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti pneumonia, tuberculosis, asma, bronchitis kronik, emfisema, dan fibrosis paru. Batuk kronik erat hubungannya dengan kebiasaan merokok dimana merokok merupakan salah satu faktor predisposisi. Foto toraks adalah salah satu pemeriksaan pilihan untuk batuk kronik karena sangat bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit terutama penyakit paru dan gangguan lain yang dapat menyebabkan batuk kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada penderita batuk kronik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retropektif yang dilakukan pada bulan November 2015. Sampel diambil dari semua data catatan medik pasien dengan diagnosis radiologis batuk kronik yang melakukan foto toraks di Bagian/SMF Radiologi FK Unsrat/RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli – September 2015. Data diperoleh melalui lembaran permintaan pemeriksaan foto toraks dan didapatkan sebanyak 178 kasus batuk kronik yang masuk dalam kriteria inklusi. Hasil penelitian memperlihatkan 178 kasus batuk kronik berdasarkan diagnosis radiologis. Kasus terbanyak ialah batuk kronik akibat tuberkulosis paru sebanyak 97 orang (54,49%), penderita terbanyak ialah laki-laki yaitu 107 orang (60,11%), dan golongan umur terbanyak ialah 20-49 tahun yaitu 60 penderita (33,71%). Kata kunci: batuk kronik, foto toraks
Background: acute lower respiratory tract Infections called (ISNBA) raises the number of pain and a high mortality and loss of productivity of work. ISNBA can be found in various forms, common is pneumonia. Pneumonia is a disease which many occurred that infects roughly 450 million people annually and occur throughout the world. This disease is a major cause of death in all groups that cause millions of deaths (7% of world total deaths) each year. This figure is most occurred in children aged less than 5 years old, and adults who are over 75 years old. Chest X-ray is the modality used to diagnose many conditions involving the thoracic wall and thoracic bone structure, located in the thoracic kavitas including the lungs, heart and great channels.Objective: to know the description of chest X-ray in people with pneumonia.Methods: This research is descriptive research study was conducted on November 2015 in Radiology Devision Faculty of medical Sam Ratulangy University/ General Hospital Center Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Results: there were 44 cases of pneumonia based on radiologic diagnosis. Most sufferers are male 24 people (55%), the largest age group is as many as 60 years > 12 people (27%), and the location of most pneumonia in pulmo dextra 24 cases (54%).Conclusion: Chest X-Ray images of pneumonia is more common in males withThe most dominant age is >60 years.Key Words: Pneumonia, chest X-rayLatar Belakang : Infeksi saluran napas bawah akut (ISNBA) menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta kerugian produktivitas kerja. ISNBA dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, tersering adalah pneumonia. Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi yang menginfeksi kira-kira 450 juta orang per tahun dan terjadi di seluruh penjuru dunia. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian pada semua kelompok yang menyebabkan jutaan kematian (7% dari kematian total dunia) setiap tahun. Angka ini paling besar terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun, dan dewasa yang berusia lebih dari 75 tahun. Foto toraks merupakan modalitas yang digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding toraks, tulang toraks dan struktur yang berada di dalam kavitas toraks termasuk paru-paru, jantung dan saluran-saluran yang besar.Tujuan : Untuk mengetahui gambaran foto toraks pada penderita pneumonia.
Pulmonary tuberculosis is a contagious and chronic infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis and can occur in individuals including those with human immunodeficiency virus (HIV). The combination of these diseases can aggravate an individual's health condition. Chest X-ray examination is important for the diagnosis of this disease. This study aimed to review the chest X-ray in patients with pulmonary TB and HIV at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital from January to June 2022. Thus was a retrospective and descriptive study with a cross-sectional design. The data used were medical records of pulmonary TB patients with HIV who underwent chest X-ray examination at the Radiology Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital from January to June 2022 using the total sampling method. The results obtained 18 patients with pulmonary tuberculosis and HIV, dominated by males (88.9%) aged 26–35 years (44.4%). The most common characteristic of chest X-ray examination was the presence of infiltrates (88.9%), with far advanced lesion severity (55.6%). In conclusion, the majority of pulmonary tuberculosis patients with HIV were males, aged 26–35 years, and the chest X-ray characteristic was the presence of infiltrates with far advanced degree of severity. Keywords: chest X-ray; pulmonary tuberculosis; human immunodeficiency virus Abstrak: Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi kronik menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosiss. Penyakit ini dapat terjadi pada individu dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang akan memperparah kondisi kesehatan individu. Pemeriksaan radiologis foto toraks penting dilakukan untuk diagnosis penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pasien TB paru dengan HIV di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari–Juni 2022. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang. Data yang digunakan ialah rekam medik foto toraks pasien TB paru dengan HIV di Bagian Radiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari – Juni 2022 dengan metode total sampling. Hasil penelitian mendapatkan pasien TB paru dengan HIV di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou sebanyak 18 sampel. Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki sebesar 88,9%. Kelompok usia paling dominan ialah 26-35 tahun sebesar 44,4%. Karakteristik foto toraks yang paling banyak ditemukan ialah infiltrat sebesar 88,9%. Derajat keparahan paling banyak ditemukan pada derajat lesi luas yaitu sebesar 55,6%. Simpulan penelitian ini ialah mayoritas pengidap tuberkulosis paru dengan HIV terjadi pada laki-laki, kelompok usia 26-35 tahun serta karakteristik gambaran foto toraks ialah infiltrat dengan derajat keparahan lesi luas Kata kunci: foto toraks; tuberkulosis paru; human immunodeficiency virus
Lung tumor has become one of the most common tumors in the world. Lung tumor is the growth of abnormal lumps on lung tissue that could be benign or malignant, derived from malignant tumors of primary epithelial tissue in respiratory tract especially bronchus that could invade nearby tissue structures, and potentially spread throughout the body by bloodstream and lymphatic system. Approximately 1.59 billion people worldwide died from lung malignancy resulting from the increasing of smoking habit which is one of the risk factors of lung tumor. CT scan is the chosen modality on diagnosing the suspicion of lung tumor and also to evaluate the tumor itself. The aim of this study is to identify the CT scan images on patients with lung tumor. Retrospective descriptive study was conducted on November 2015. The data was obtained from thorax CT scan examination request forms and eventually 41 cases of lung tumor were found eligible according to inclusion criteria. Based on radiologic diagnosis there were 41 cases (39,4%) of lung tumor. The patients were mostly male with 35 patients (85.4%), the largest age group is middle aged adults with 30 patients (73.2%), and the most common site of tumor was the right lung with 22 cases (53.7%), moreover the most complication of lung tumor is pleural effusion with 13 cases (31.7%). Conclusion: Lung tumor is one of malignancies that become risk factor of deaths worldwide.Keywords: lung tumor, computed tomography scan. Abstrak: Tumor paru menjadi salah satu tumor yang paling banyak ditemui di dunia. Tumor paru adalah tumbuhnya benjolan abnormal pada jaringan paru yang dapat bersifat jinak atau ganas, serta berasal dari tumor ganas epitel primer saluran nafas terutama bronkus yang dapat menginvasi struktur jaringan disekitarnya dan berpotensi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik. Terdapat sekitar 1,59 miliar orang di dunia meninggal dunia akibat keganasan pada paru-paru karena tingginya kebiasaan merokok yang merupakan salah satu faktor resiko terjadinya tumor pada paru. CT scan menjadi modalitas terpilih untuk menegakkan diagnosis kecurigaan tumor paru dan untuk mengevaluasi tumor paru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran CT scan pada penderita tumor paru dan menggunakan jenis penelitian deskriptif retropektif yang dilakukan pada bulan November 2015. Data diperoleh melalui lembaran permintaan pemeriksaan CT scan toraks dan didapatkan sebanyak 41 kasus tumor paru yang masuk dalam kriteria inklusi.Terdapat 41 kasus (39,4 %) tumor paru berdasarkan diagnosis radiologis. Penderita terbanyak adalah laki-laki 35 orang (85,4%), golongan umur terbanyak adalah umur 41-65 tahun yaitu 30 orang (73,2%), lokasi tumor paru terbanyak pada pulmo dextra yaitu 22 kasus (53,7%) dan komplikasi terbanyak adalah tumor paru dengan efusi pleura saja sebanyak 13 kasus (31,7%). Simpulan: Tumor paru merupakan salah satu penyakit keganasan yang menjadi faktor resiko kematian di seluruh dunia.Kata kunci: tumor paru, computed tomography scan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.