Pentingnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19. Meskipun masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 namun masyarakat tidak boleh lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini bisa dilakukan dengan baik jika ada persepsi yang positif dari masyarakat. Persepsi menentukan individu dalam memilih untuk melakukan atau tidak tindakan tersebut. Persepsi ini berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pencegahan covid 19 pasca vaksinasi pada masyarakat di kota kupang: pendekatan health belief model. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang masyarakat di kota kupang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan uji deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki persepsi tinggi tentang pencegahan covid-19 yaitu 70%. Dari hasil ini diharapkan masyarakat meningkatkan persepsi yang baik tentang pencegahan covid-19 untuk mempertahankan status kesehatan walaupun telah divaksin. Kata Kunci: Persepsi, Covid-19, Vaksinasi, Heatlh Belief Model
Abstrak: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia dan menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan manusia. Pasar menjadi salah satu tempat yang berpotensial terjadinya penularan COVID-19. Sudah banyak kasus penularan COVID-19 yang terjadi di dalam pasar yang ada di Indonesia Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengedukasi para pedagang untuk melakukan upaya pencegahan COVID-19. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pembagian masker dan vitamin C serta edukasi tentang pencegahan COVID-19 kepada para pedagang yang berjualan di pasar Oesao. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 09 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WITA. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di pasar Oesao-Kabupaten Kupang. Total masker dan vitamin yang dibagikan sebanyak 450 paket. Kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan baik. Pihak pengelola dan kepolisian setempat mendukung kegiatan pengabdian yang dilakukan. Para pedagang mulai sadar dan memakai masker setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan walaupun belum semua pedagang menjadi sadar. Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) perlu secara berkala diberikan kepada para pedagang karena kesadaran pedagang untuk mematuhi protokol Kesehatan cukup rendah.Abstract: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) was a new type of disease that has never been previously identified in humans and causes human respiratory tract disorders. The market was one of the potential places for the transmission of COVID-19. There have been many cases of COVID-19 transmission that have occurred in markets in Indonesia. Community service aims to educated traders to make efforts to prevent COVID-19. The service method carried out was the distribution of masks and vitamin C and education about the prevention of COVID-19 to traders selling in the Oesao market. This community service activity was held on Saturday, May 9, 2020, at 10.00-12.00 WITA. This service activity was carried out in the Oesao market, Kupang Regency. The total masks and vitamins distributed were 450 packages. Community service activities can go well. The management and local police support the service activities carried out. The traders began to realize and wear masks after this service activity, even though not all traders become aware. Communication, Education, and Information (IEC) need to be periodically provided to traders because the traders' awareness to comply with Health protocols is quite low.
Coronavirus berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk juga pada bidang kesehatan khususnya perawat.Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada pasien coronavirus, memiliki banyak permasalahan baik secara fisik maupun psikis, karena dalam memberikan pelayanan, perawat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan secara optimal, namun disisi lain perawat sedang mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat stress yang dialami selama menjadi perawat Covid-19. Hal ini mempengaruhi ketahanan diri perawat sehingga perawat dapat membuat stigma diri negatif yang pada akhirnya berdampak pada akan mempengaruhi kualitas hidup perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self stigna terhadap kualitas hidup perawat yang bertugas di ruang isolasi covid-19 di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian komparatif dengan pendekatan cross sectional. Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang perawat yang bertugas di ruang isolasi covid-19 di Kota Kupang, yang terdiri dari Responden dari RSUD Prof Dr. W. Z. Johannes berjumlah 26 orang, RS. Bhayangkara berjumlah 36 orang, RSUD S. K. Lerik berjumlah 16 orang, Rumah Sakit Tk. III Wirasakti Kupang berjumlah 12 orang dan RS Pendidikan Universitas Nusa Cendana berjumlah 20 orang. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh self stigma terhadap terhadap kualitas hidup perawat yang bertugas di ruang isolasi COVID-19 di Kota Kupangdengan p-value= 0.001.
Masalah psikologis yang sering dialami narapidana wanita adalah perasaan tidak bermakna (meaningless) yang ditandai dengan perasaan hampa, bosan dan putus asa. Narapidana wanita cenderung merasa bahwa dirinya tidak berguna yang merupakan salah satu tanda harga diri rendah, hal ini mempengaruhi ketahanan narapidana ketika menjalani kehidupan selama berada di LP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri dengan resiliensi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan wanita kelas IIB Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah47 orang narapidana wanita di LP Wanita Kelas IIB Kupang yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki harga diri tinggi dan resiliensi tinggi. Narapidana wanita yang memiliki harga diri tinggi juga memiliki resiliensi tinggi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan resiliensi narapidana di LP Wanita Kelas IIB Kupang (p value = 0,000), oleh karena itu disarankannarapidana harus memiliki perasaan mampu, bermakna dan berharga agar dapat tangguh dan gigih menghadapi perubahan hidup sehingga mampu bertahan selama dalam kesulitan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.