Krim lulur merupakan sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada kulit. Salah satu bahan alami yang dapat diformulasikan untuk krim lulur adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan kandungan antioksidan yang mencegah radikal bebas. Tujuan; untuk mengetahui apakah ekstrak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9%.. Metode; secara eksperimental. Dengan melakukan evaluasi sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji pH, uji iritasi, uji daya sebar, uji stabilitas, uji tipe emulsi dan uji kesukaan. Hasil; Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi sifat fisik yaitu memiliki tekstur semi padat, warna formula F0 putih, FI ungu muda, FII ungu dan FIII ungu gelap. Setiap sediaan memiliki homogenitas yang baik, pH berkisar antara 4,6- 6,2. Krim lulur tidak mengiritasi kulit, Memenuhi persyaratan uji daya sebar. Stabilitas sediaan yang baik, tipe emulsi miyak dalam air (m/a), sukarelawan hanya kurang suka pada sediaan FII (6%). Kesimpulan; ekstrak bunga rosella (hibiscus sabdariffa L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dan tidak mengiritasi kulit.
Abstrak. Industri pengolahan tape memiliki potensi dalam kegiatan pemasaran yang dapat dikembangkan karena lokasi industri berada di Kecamatan Gambut yang salah satu desanya terkenal sebagai kampung tape dan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kabupaten Banjar. Namun industri pengolahan tape masih termasuk industri berskala rumah tangga dengan banyak permasalahan pada bidang pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta menganalisis strategi pemasaran pada industri rumah tangga Kios Tape Ibu Hamimah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh faktor kekuatan pemasaran pada industri adalah lokasi toko sudah terdaftar di aplikasi Google Maps, pengawasan mutu yang ketat, sudah memiliki pelanggan tetap, kuntinuitas ketersediaan produk, produk sudah dijual secara online, kemasan rapi dan udah di bawa serta produk terbuat dari bahan alami. Kelemahan yang dimiliki industri adalah izin PIRT belum diperpanjang, belum tersertifikasi halal, belum memiliki label pada kemasan, reseller memiliki kendali di dalam sistem pemasaran, produk tidak tahan lama, varian produk kurang banyak, bentuk produk belum memiliki ciri khas, segmentasi produk terbatas dan dana promosi terbatas. Peluang yang dimiliki industri adalah memiliki lokasi industri terkenal sebagai kampung tape, banyak acara promosi pemasaran dari pemerintah, banyak industri berbahan baku tape, banyak masyarakat yang membeli tape pada hari-hari tertentu, produk terkenal di Kecamatan Gambut, banyak model penjualan online, daya beli masyarakat meningkat dan perkembangan teknologi transportasi, informasi dan telekomunikasi. Sedangkan ancaman yang ada pada industri adalah pengurusan perizinan usaha rumit, banyak pesaing usaha, meningkatnya harga bahan bakar, sulit mendapatkan bahan baku berkualitas dan adanya kebijakan pemerintah. Strategi pemasaran industri yang disarankan adalah strategi defersifikasi atau strategi ST (Strengths-threaths) yaitu menggunakan kekuatan untuk meminimalkan ancaman yang ada dengan cara mempertahankan loyalitas pelanggan, memperluas jaringan pemasok bahan baku dan melakukan manajemen persediaan bahan baku yang baik.Kata kunci: industri rumah tangga, pengolahan tape, strategi pemasaran, analisis SWOT
This This study aims to test the effectiveness of Neurofeedback Training to overcome emotional problems and social interactions of children with autism. This study used a Quasi Experiment One Group Pretest - Posttest Design method. The sampling technique used Purposive Sampling and the research sample was 1 person. The research instrument is a measurement of brain wave activity called Electroencephalography. The data analysis of this research resulted in two types of data, quantitative and qualitative data. Quantitative data is the result of scores and graphs of measuring brain waves of autistic children through Neurofeedback and qualitative data is the result of assessment using DSM V, observation results and interview reports. The hypothesis proposed is that Neurofeedback Training is effective in overcoming emotional problems and social interactions in children with autism. The conclusions in this study are: 1. Neurefeedback training is effective in overcoming emotional problems of children with autism, this is shown by increasing the Alpha value of 18 Hz. 2. Neurefeedback Training is effective in overcoming the social interaction problem of children with autism, this is shown by increasing the Sensorymotor Rhytm value of 5 Hz. 3. Neurefeedback Training is effective in overcoming emotional problems and social interactions in children with autism, this is indicated by an increase in the Alpha value of 18 Hz, the Sensorymotor Rhytm value of 5 Hz and the Beta value of 13 Hz. Based on the conclusion, the proposed hypothesis is accepted. For future researchers who want to research Neurofeedback, they can use subjects in children with special needs with different disorders.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.