This research aims to test antidiabetic using alloxan induction on mice test animals. The type of research used is experimental, which includes sampling, sample determination. Extract preparation with ethyl acetate solvent, extract characteristics test and simplicia, extract and simplicia screening test. Antidiabetic testing was carried out using male mice as test animals. Screening tests for the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and glycosides for the anti-diabetic test of Sungkai leaves were carried out using alloxan induction in mice. With initial KGD 90-120 mg/dl. Extract concentrations were 100 mg/kg, 200 mg/kg and 300 mg/kg with negative control CMC Na 0.5% and metformin positive control 65 mg/kg. The most effective decrease in mice blood glucose on days 3, 7, 10 and 14 was at an extract concentration of 300 mg/kg bw with a decrease of 114 mg/dl. Based on the results of the ANOVA statistic Fcount 208.813> Ftable 2.87 so H0 is rejected, there is a significant decrease in blood sugar in mice. The results of the anti-diabetic test of the ethyl acetate extract of Sungkai leaves at a dose of 300 mg/kg body weight had an anti-diabetic effect on male mice after alloxan induced on the 14th day with an average of 114 being the most effective in reducing the male mice's KGD.
This objective is to describe how the Pentahelix approach model in developing sustainable tourism in the City of Bukittinggi towards a national leading tourism destination. This research is a descriptive research using a qualitative approach. Data were collected through: interviews, observation and literature study. Determination of informants using purposive presentation techniques and key informants of the Head of the Tourism and Culture Office of the City of Bukittinggi. Data analysis by means of: data condensation, data levers and withdrawals. The data validation used source triangulation. The results of the study: (1) The development of tourism in the city of Bukittinggi using the Pentahelix approach model has involved the Bukittinggi City Government, Tourism Academics and Practitioners, Communities and Communities, Business Actors, and the Media. (2) The findings from the field show that the roles and duties of stakeholders are not optimal and (3) The collaboration between stakeholders in the City of Bukittinggi from the results of the research is not synergistic.
Pendahuluan; Pomade merupakan zat berminyak atau lilin yang digunakan untuk gaya rambut. Pomade membuat terlihat licin mengkilap, dan tidak kering. Sifat dari pomade membuat gaya rambut terlihat lebih rapi, sementara sifat pelembab tahan lama membuatnya popular dengan individu berambut bertekstur. Metode; Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, meliputi pembuatan ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok (Musa paradisiaca L.) dengan metode maserasi kombinasi minyak VCO (Virgin Coconut Oil) dengan metode pemancingan sebagai sediaan pomade, dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan yakni uji organoleptis, pH, homogenitas, stabilitas, daya sebar, iritasi berdasarkan SNI 16-4955-1998, dan uji efektifitas menggunakan volunter.Hasil; Penelitian ini diperoleh bahwa sediaan yang dihasilkan menunjukkan orgnoleptis yang baik pada konsentrasi 2%, 4%, 6%, memenuhi persyaratan homogenitas pada konsentrasi 2%, 4%, 6%, daya sebar yang baik ditujukan pada konsentrasi 4%, uji iritasi tidak mengiritasi kulit, uji pH memiliki pH sesuai nilai pH pomade, stabilitas yang baik ditujukan pada konsentrasi 2% selama 14 hari. Hasil uji efektifitas sediaan pomade konsentrasi 2%, 4%, 6% didapatkan hasil yang efektif pada pemakaian 5 jam dibandingkan dengan pemakaian pada hari 1, 2, 3. Pemakaian 5 jam dengan kategori rapi 100%, tahan lama 66,67%, tidak tahan lama 33,33%, dan mudah dicuci 100% dari 9 volunter. Kesimpulan; Dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok kombinasi minyak VCO (Virgin Coconut Oil) dapat diformulasikan menjadi sediaan pomade dan formula yang stabil adalah yang mengandung ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok kombinasi minyak VCO (Virgin Coconut Oil) konsentrasi 2%.
Krim lulur merupakan sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada kulit. Salah satu bahan alami yang dapat diformulasikan untuk krim lulur adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan kandungan antioksidan yang mencegah radikal bebas. Tujuan; untuk mengetahui apakah ekstrak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9%.. Metode; secara eksperimental. Dengan melakukan evaluasi sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji pH, uji iritasi, uji daya sebar, uji stabilitas, uji tipe emulsi dan uji kesukaan. Hasil; Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi sifat fisik yaitu memiliki tekstur semi padat, warna formula F0 putih, FI ungu muda, FII ungu dan FIII ungu gelap. Setiap sediaan memiliki homogenitas yang baik, pH berkisar antara 4,6- 6,2. Krim lulur tidak mengiritasi kulit, Memenuhi persyaratan uji daya sebar. Stabilitas sediaan yang baik, tipe emulsi miyak dalam air (m/a), sukarelawan hanya kurang suka pada sediaan FII (6%). Kesimpulan; ekstrak bunga rosella (hibiscus sabdariffa L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dan tidak mengiritasi kulit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.