ABSTRAKHome Digital Service TELKOM merupakan teknologi yang penting bagi kemajuan inovasi teknologi, perekonomian negara, serta target pemerintah dan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dalam modified UTAUT2 yang memengaruhi niat prospectiv users untuk mengadopsi Home Digital Service PT TELKOM di Surabaya, seberapa besar pengaruh variabel yang memoderasi pengaruh antarkonstruk dan kemampuan prediksi modified UTAUT2 dalam memprediksi niat prospective users untuk mengadopsi Home Digital Service TELKOM di Surabaya. Dalam penelitian ini, 200 sampel dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan smartPLS 2.0. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa seluruh konstruk eksogen memiliki pengaruh positif signifikan terhadap konstruk endogen. Hedonic motivation, social influence, price value, facilitating condition, effort expectancy, dan performance expectancy memiliki pengaruh sebesar 0,260; 0,194; 0,138; 0,116; 0,094; dan 0,090
PENDAHULUANAkses broadband yang luas dan terjangkau dapat mendorong inovasi, memberikan konstribusi terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, serta menarik investasi asing. Saat ini, kebutuhan infrastruktur yang memperluas akses broadband menjadi sangat penting. Broadband didefinisikan oleh Akamai.com sebagai koneksi berkecepatan 4 Mbps atau lebih. Namun, berdasarkan data dari Akamai, baik rata-rata kecepatan maupun konektivitas broadband di Indonesia masih sangat rendah. Rata-rata kecepatan koneksi di Indonesia hanya mampu mencapai kisaran 1,4 Mbps dan Penetrasi broadband di Indonesia hanya 2,5% saja. Rata-rata kecepatan koneksi Indonesia bahkan lebih rendah dari negara-negara tetangga seperti Vietnam (1,5 Mbps), Malaysia (2,3 Mbps), dan Thailand (3,3 Mbps). Begitu pula penetrasi broadband di Indonesia yang masih di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia (13%) dan Thailand (26%). Rendahnya penetrasi broadband dan kecepatan koneksi internet rata-rata lndonesia amat disayangkan. Padahal, pemanfaatan potensi broadband secara optimal rnerupakan hal yang penting. Menurut World Bank, konstribusi broadband pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dibandingkan dengan layanan telekomunikasi lainnya. Dari setiap 10% peningkatan penetrasi broadband, perekonomian diyakini akan tumbuh 1.3%. Data yang diambil dari digitalkreatif.com mengungkapkan bahwa, broadband nirkabel dan sektor industri Indonesia yang terkait diprediksi memiliki potensi untuk mengasilkan US$ 9,01 miliar atau sekitar 1,68% PDB Indonesia pada tahun 2015.Menurut Savitri (2013), saat ini pemerintah bersama TELKOM sebagai penyedia infrastruktur jaringan sedang mengembangkan broadband di Indonesia melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam MP3EI, TELKOM telah berkomitmen untuk membangun True Broadband Nasional (20 -100 Mbps) sampai dengan tahun 2015. Target pengembangan broadband pemerintah untuk akses perumahan diharapkan akan mencapa...