Discovery learning model is a learning model that develops ways of active learning where students discover and investigate the material to be studied, so that the material obtained can be embedded and last a long time in memory.The purpose of this study is to show that students mathematics learning outcomes with discovery learning model are better than using direct learning model on the subject of circles in class VIII SMP Kawung 2 Surabaya. The sample used in this study is simple group random sampling technique.Class VIII B was selected ad the eksperimental class and class VIII C was selected as the control class. The results of this study found that the application of discovery Learning model is better than the direct learning model.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis konflik commognitive mahasiswa-konflik kognitif yang yang dianalisis dari komponen commognitive. Metode penelitian terdiri atas empat tahap yaitu persiapan, pengumpulan data, mentranskrip data, analisis data. Sebanyak 10 mahasiswa diberi lembar soal matematika, dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu memiliki indikasi adanya konflik commognitive dan tidak. Dua mahasiswa yang dicurigai memiliki konflik commognitive dipilih sebagai subyek penelitian dan diwawancara mendalam untuk menggali informasi lebih lanjut tentang jenis konflik commognitive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik commognitive terjadi pada saat subyek menentukan nilai ekstrim fungsi berdasarkan grafik yang dibuat (visual mediators), alasan-alasan yang dikemukakan subyek dalam menentukan nilai ekstrim fungsi kuadrat (narratives), serta pengulangan langkah yang dilakukan (routines). Penggunaan istilah nilai ekstrim, nilai balik, titik potong pada sumbu koordinat (words use) tidak terdapat konflik commognitive. PENDAHULUANMatematika sebagai bentuk komunikasi, tidak memisahkan antara pemikiran dan berkomunikasi (Sfard, 2008) . Komunikasi melalui bahasa lisan dan tulisan adalah sarana utama yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Komunikasi dalam Matematika terjadi dalam wacana matematis (Sfard, 2008). Pada wacana matematis, dapat terjadi hal yang berbeda dimunculkan oleh lawan bicara. Keadaan yang terjadi ini dinyatakan sebagai konflik commognitive (Sfard, 2007). Konflik commognitive merupakan kondisi dimana apa yang ada di dalam pemikiran berbeda dengan apa yang dikomunikasikan. Commognitive merupakan hasil dari proses berpikir yang merupakan komunikasi dengan diri sendiri baik dalam bentuk verbal maupun simbolik (Sfard, 2008). Konflik commognitive dapat terjadi di tingkatan sekolah dasar hingga universitas. Sebagai contoh, di sekolah menengah, konflik commognitive dapat terjadi dalam menyelesaikan masalah aljabar, peluang, dan himpunan, dimana materi tersebut bermanfaat untuk pembelajaran di tingkatan selanjutnya. Materi fungsi kuadrat di dalam aljabar berguna saat mempelajari grafik fungsi, limit, diferensial, dan integral. Kemungkinan adanya konflik commognitive tersebut perlu diketahui jenis-jenisnya Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/i ndex.php/briliant
Teknologi informasi semakin berkembang pesat dan telah mengubah cara berpikir manusia. Perkembangan ini dimanfaatkan dalam penyelesaian pekerjaan khususnya guru yang dituntut mampu menguasai teknologi informasi dan mengaplikasikannya pada proses pembelajaran dan evaluasi di sekolah. Penggunaan teknologi informasi ditujukan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Berdasarkan wawancara dengan guru dan kepala sekolah di SMA Negeri 1 Gondang Mojokerto, maka pelatihan penggunaan teknologi informasi(IT) perlu dilakukan terutama dalam kegiatan evaluasi pembelajaran untuk menyusun alat tes dengan menggunakan Quizziz. Pelatihan penggunaan Quizziz ini dilakukan secara luring dan daring oleh seluruh guru SMA Negeri 1 Gondang, Mojokerto yang berjumlah 50 orang. Metode kegiatan dilakukan melalui pemaparan materi secara luring dan penugasan mandiri terbimbing secara daring. Setelah mengikuti pelatihan ini, guru menjadi semakin meningkat kemampuannya di dalam menggunakan teknologi informasi untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran.
<p>Model <em>blended learning </em>merupakan salah satu pembelajaran yang menggunakan tekonologi informasi dan komunikasi dalam prosesnya. Pembelajaran berkomunikasi dan berpikir kritis yang diintegrasikan dalam model <em>blended learning</em> diharapkan dapat menjadi salah satu pembelajaran yang efektif dalam membantu siswa mengembangkan kemampuannya tanpa terbatas waktu dan ruang sehingga siswa dapat belajar matematika kapan pun dan dimana saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui integrasi pembelajaran berkomunikasi dan berpikir kritis materi perbandingan trigonometri dengan model <em>blended learning</em>. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X OTP 1 SMK Kawung 2 Surabaya yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan wawancara. Metode analisis data yaitu menggunakan analisis data observasi, tes, dan wawancara. Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan penelitian bahwa integrasi pembelajaran berkomunikasi dan berpikir kritis dengan model <em>blended learning</em> pada siswa dengan kemampuan tinggi tidak mengalami kesulitan, siswa dengan kemampuan sedang sedikit mengalami kesulitan, dan siswa dengan kemampuan rendah mengalami kesulitan.<strong></strong></p>
AbstrakModel pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) berperan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Statistika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ketuntasan hasil belajar siswa (2) Aktivitas guru mengelola pembelajaran (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan "One Shot Case Study". Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas XI-IPS-3 SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi untuk memperoleh data pengelolaan pembelajaran dan aktivitas siswa serta metode tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa melebihi nilai KKM yaitu ≥ 73, aktivitas guru dalam mengelola kelas dapat dikategorikan sangat baik, aktivitas siswa yang aktif lebih besar daripada aktivitas siswa yang pasif.Kata Kunci: ARIAS, aktivitas, statistika.Abstract ARIAS learning models (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) play a role in increasing student motivation and learning outcomes in Statistics material. The purpose of this study was to find out: (1) Completeness of student learning outcomes (2) Teacher's activity in managing learning (3) Student activities during learning. This type of research is descriptive research with a qualitative approach with the design of "One Shot Case Study". The research subjects were all students of class XI-IPS-3 Hang Tuah 1 High School in Surabaya. Data collection methods used are observation methods to obtain data on student learning and activity management as well as test methods to determine student learning outcomes. The results of this study are the completeness of student learning outcomes exceeding the KKM value of ≥ 73, the teacher's activity in managing the class can be categorized very well, active student activity is greater than passive student activity
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.