The machine is a facility that is necessary for the company in production. The machine can reduce the failure rate of the product and reach the target time according to the customer's request. Therefore the machine needs to be cared for and maintained. Maintenance and care is a way to prevent the machine from being damaged. This study aims to determine and analyze the effect of preventive maintenance and breakdown maintenance on production achievement. The research was conducted in the Food Seasoning Industry. The research population is maintenance employees and production employees. The sample used was 25 respondents based on employees who are experts in their fields. The analytical method used in this research is the descriptive analysis method with a quantitative approach with linear regression analysis. Data processing using the help of IBM Statistics 21.00 software. The results showed that preventive maintenance partially had a significant effect on production achievement. Breakdown maintenance partially has no significant effect on the achievement of production. Simultaneously preventive maintenance and breakdown maintenance have a significant effect on the achievement of production. Linear regression analysis resulted in the model formula Y= 9.004 + 0.561 (X1) + 0.042 (X2)
Tyre Manufactuing merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi ban kendaraan. Industri ini mempunyai nilai ekspor ke pasar Global. Berdasarkan data selama tahun 2021 di Tyre Manufacturing didapatkan kontribusi loss production. Hal ini terjadi karena material shortage sebesar 35% atau sebanyak 700 produk perhari pada proses curing. Hal ini merupakan kendala yang harus diatasi guna memenuhi permintaan dari pasar. Curing adalah proses vulkanisasi dengan suhu dan tekanan tinggi untuk menyatukan polimer (rubber) dengan karbon hitam dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan kimia. Proses ini untuk mendapat karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan terjadinya material shortage sebesar 50%. Metode yang digunakan adalah Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Hasil menunjukkan bahwa pada tahap Measure didapat potensial penyebab utama material shortage adalah keterlambatan suplai material sehingga menyebabkan kondisi shortage. Perbaikan yang dilakukan dengan membuat sistem yang mampu menjaga komunikasi antar pihak terkait perihal kondisi stok material. Dampak signifikan dialami perusahaan setelah perbaikan yaitu penurunan material shortage sebesar 48.4%.
Authorized Service Center (ASC) merupakan bagian jenis usaha kerjasama pelayanan teknis berupa jasa yang meliputi pelayanan perbaikan, perawatan, penjualan suku cadang dan pemasangan produk khususnya untuk pemanas air terhadap konsumen. Terdapat penurunan tingkat persentase Out SLA pada tahun 2017 dan tahun 2018, hal ini dikarenakan perubahan kerjasama ASC dari yang semula dikelola oleh distributor tunggal menjadi banyak pihak ASC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot kriteria dalam pemilihan ASC. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarcy Process (AHP) memiliki beberapa item kategori yaitu Biaya, Fasilitas, Kinerja, Administrasi dan Pelayanan. Penelitian dilakukan dengan melibatkan para expert. Hasil penelitian menunjukkan biaya adalah kriteria yang dominan besar dengan nilai 1.880 poin dalam menentukan ASC yang tepat untuk ditunjuk sebagai kerjasama dalam melakukan pelayanan teknis ke para konsumen pemanas air. Biaya yang dimaksud dalam hal ini adalah modal yang berkaitan dengan kesanggupan perihal rutinitas kegiatan operasional ASC seperti, pengadaan alat, tempat, pekerja teknis dan yang terpenting adalah untuk melakukan repeat order suku cadang.
Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia saat ini memiliki peluang bisnis yang baik, dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat akan air mineral terus mengalami peningkatan. PT. Abutama merupakan produsen air minum telah mulai diproduksi sejak tahun 2019. Penjualan produk AMDK “Aisy” yang dilakukan selama tahun 2019 belum mencapai target penjualan. Target penjualan yang masih belum tercapai disebabkan karena perusahaan masih melakukan tahap pengenalan produk dan jumlah agen penjual yang masih sedikit. Tujuan penelitian ini untuk membuat perencanaan strategi bagi perusahaan AMDK dalam mengembangkan usahanya sehingga dapat bersaing di pasar global. Metode yang digunakan adalah analisis Strenght, Weakness, Opportunity, Threatment (SWOT) dan Business Model Canvas. Hasil penelitian menunjukkan PT. Abutama berada dalam posisi bertahan. Perusahaan memiliki sisi kelemahan dan ancaman yang banyak. Perusahaan harus melakukan strategi perbaikan pada bagian internal dengan meminimalkan permasalahan yang ada dan situasi di eksernal dengan melakukan beberapa perbaikan agar bisa mendapatkan peluang yang lebih baik. Hasil analisis dengan Business Model Canvas yaitu value proposition menciptakan produk yang berkualitas, variasi produk, harga terjangkau dan menjalin komunikasi dengan beberapa perusahaan. Komunikasi dengan pelanggan melalui telepon, website, revenue stream dengan peningkatan penjualan produk dan key resources dengan memperbaiki fasilitas produksi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.