The aim of this study is to investigate how an augmented reality mobile math trails program can provide opportunities for students to engage in meaningful mathematical modelling activities. An explorative research design was conducted involving two mathematics teachers and 30 eight grades in Semarang, Indonesia. An Augmented Reality Mobile Math Trails App was created, and several math trail tasks were designed, then students run the activity. Data were gathered by means of participatory observation, interviews, questionnaires, tests, and worksheets. Data analysis began with the organisation, annotation, description of the data and statistic tests. The findings indicate that an educational program was successfully designed, which offered students a meaningful mathematical experience. A mobile app was also developed to support this program. The mobile app with augmented reality features is helpful for students as a tool that bridges the gap between realworld situations and mathematical concepts in problem-solving following the mathematical modelling cycle. The program thus contributes to a higher ability in mathematical modelling. The study identified a link between instrumented techniques in programs and mathematical modelling, as built during the instrumentation process. Further studies are essential for project development and implementation in other cities with different situations and aspects of study. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana program Augmented Reality Mobile Math Trails dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pemodelan matematika yang bermakna. Sebuah penelitian dengan desain penelitian eksploratif dilakukan dengan melibatkan dua guru matematika dan 30 siswa SMP di Kota Semarang, Indonesia. Sebuah aplikasi Augmented Reality Mobile Math Trails telah diciptakan, beberapa tugas math trails telah didesain, kemudian siswa menjalankan kegiatan. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, pemberian angket, tes, dan lembar kerja. Analisis data dimulai dengan pengorganisasian, anotasi, deskripsi data, dan uji statistik. Temuan menunjukkan bahwa program pendidikan ini berhasil dirancang untuk menawarkan pengalaman matematika yang bermakna kepada siswa. Aplikasi perangkat seluler juga dikembangkan untuk mendukung program ini. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur augmented reality yang bermanfaat bagi siswa sebagai alat yang menjembatani kesenjangan antara situasi dunia nyata dan konsep matematika dalam pemecahan masalah mengikuti siklus pemodelan matematika. Dengan demikian, program ini berkontribusi positif pada kemampuan siswa dalam pemodelan matematika. Studi ini mengidentifikasi hubungan antara teknik instrumen dalam program dan pemodelan matematika, yang dibangun selama proses instrumentasi. Studi lebih lanjut sangat penting untuk pengembangan dan implementasi proyek di kota-kota lain dengan berbagai situasi dan aspek studi.
The art of creative thinking needs to develop and taught to students because by thinking creativity, students are able to solve the problem they have, the students become more independent, creating reliable and talented human resources, and skillful in the future. The purpose of this research is to find out the creative thinking ability in the mathematic aspect of Elementary School Mardi Rahayu 02 Ungaran students. The data collection was done by giving four questions of students' creative thinking ability on KPK and FPB materials along with with interview the students. The research was done to 31 students of class IVC. The method used is qualitative descriptive method. Creative thinking ability is important in Era 4.0 where the development of knowledge becomes really fast. The average achievement of every creative thinking indicator is fluency 45,8% and flexibility 58,3%, whereas originality and elaboration indicator reaches 33,3%. The conclusion from this research is that the creative thinking ability of Elementary School Mardi Rahayu 02 Ungaran students need to improve
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses dan hasil pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas Dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan dan diuji cobakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran Telaah kurikulum matematika 1 mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek.. Adapun model pengembangan perangkat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Plomp (1997). Perangkat yang dikembangkan kemudian divalidasi ahli dan diujicobakan. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Subjek penelitian ini mahasiswa Telaah Kurikulum Matematika 1 sebanyak 45 orang.Pengembangan perangkat pembelajaran telaah kurikulum matematika 1 mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek mengacu pada teori pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp dengan fase-fase (1) investigasi awal, (2) Design, (3) Realisasi, dan (4) Tes, evaluasi, dan revisi. Perangkat yang dikembangkan meliputi penggalan silabus, (2) satuan acara perkuliahan, (3) kontrak perkuliahan, (4) instrumen penilaian kreativitas, (5) angket penilaian diri karakter cerdas, (6) instrumen penilaian pelaksanaan peer teaching, (7) lembar pengamatan kreativitas mahasiswa, (8) asesmen proyek (9) Tes matematika yang sesuai dengan dengan pembelajaran kooperatif dengan integrasi kreativitas dan karakter cerdas pada telaah kurikulum matematika 1 yang mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek. Hasil pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek diperoleh perangkat yang valid. Implementasi pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek menunjukkan praktis dan efektif.
Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f -I n o v a t i f AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik pengembangan karakter dan konservasi pada pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan konteks konservasi dan karakter. Penelitian ini merupakan Penelitian Tidakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2014/2015. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) sekurang-kurangnya 72,22% pada siklus pertama, dan 83,33 % pada siklus kedua kinerja mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik karakter dengan kategori baik dan sangat baik, (2) sekurang-kurangnya 33,33% dan 72,22% pada siklus kedua kinerja mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian pendidikan matematika dengan topik konservasi dengan kategori baik dan sangat baik, dan (3) kesulitan mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian dengan topik konservasi antara lain terbatasnya literatur yang mengaitkan matematika dengan konservasi. Abstract The purpose of this study was to describe the increase in students' ability to develop a mathematics education research proposal with character development and conservation topics on learning approach Realistic Mathematics Education (RME) with a conservation context and character. This research is a Classroom Action Research (CAR). The subjects were students of mathematics education are taking courses Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika on Academic Year PENDAHULUANPeningkatan kualitas perkuliahan seyogyanya secara kontinu diupayakan. Kekontinuan dalam memperbaiki kualitas perkuliahan diperlukan karena proses perkuliahan sesungguhnya tidak ada yang sempurna. Ketidaksempurnaan dalam perkuliahan bisa berasal dari dosen, mahasiswa, sarana prasarana atau lingkungan belajar. Menurut Sukirman (2011), salah satu indikator ketidaksempurnaan dalam kuliah antara lain ditunjukkan dengan adanya mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu tetapi mahasiswa tidak memahami apakah mata kuliah ini berguna bagi kehidupannya. Hal ini bermakna bahwa pengetahuan yang dipelajari mahasiswa pada mata kuliah yang dipelajarinya masih belum menyentuh pada esensi diberikannya mata kuliah tersebut. Berdasar pengalaman peneliti pada saat membelajarkan mahasiswa pada mata kuliah Dasar-dasar Penelitian Pendidikan Matematika diketahui bahwa mahasiswa masih belum memahami manfaat secara luas atau
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.