ABSTRAKPada tahun ajaran 2008/ 2009, UIN Sunan Kalijaga membuka 2 (dua) Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru, yaitu Jalur Reguler yang meliputi Tes Tulis dan Seleksi (seleksi khusus dan mahasiswa berprestasi), serta Jalur SNMPTN. Selama ini, penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tes tulis hanya berdasarkan pilihan saat mendaftar dan hasil ujian tulis tanpa mempertimbangkan variabel lain seperti nilai UAN/ UAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja (nilai tes tulis dan nilai UAN/UAS) yang mampu membedakan karakteristik mahasiswa program studi yang satu dengan yang lainnya, sehingga memungkinkan untuk mengetahui besar tingkat misklasifikasi yang terjadi pada program studi cluster Sains Fakultas SAINTEK. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Pada tingkat kepercayaan 90% diperoleh bahwa dari 7 (tujuh) variabel independen yang digunakan, terdapat 5 (lima) variabel yang mampu membedakan karakteristik mahasiswa baru program studi yang satu dengan yang lainnya, yaitu nilai tes numerik (NT_Numerik), nilai tes spasial (NT_Spasial), nilai UAN Matematika (UANMAT), nilai UAS Fisika (UANFIS), dan nilai UAS Kimia (UASKIM), sedangkan 2 (dua) variabel lainnya yaitu: nilai tes verbal (NT_Verbal) dan nilai UAS Biologi (UASBIO) tidak signifikan. Misklasifikasi mahasiswa baru jalur tes cukup tinggi, yaitu mancapai 35,1%. Misklasifikasi dari yang paling rendah berturut-turut adalah program studi Matematika 17,7%, program studi Kimia 33,3%, program studi Biologi 47,7%, dan yang paling tinggi program studi Fisika mencapai 50%. Sehingga proses penerimaan mahasiswa baru pada keempat program studi pada umumnya perlu mempertimbahkan nilai UAN/ UAS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jalur penerimaan mahasiswa dan asal sekolah terhadap prestasi belajar mahasiswa di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto dengan desain faktorial 3 x 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) jalur penerimaan berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa, dimana prestasi mahasiswa yang diterima melalui jalur eksternal lebih baik dari jalur internal, (2) asal sekolah berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa dimana prestasi mahasiswa yang berasal dari SMU/K lebih baik dari MA/P, dan (3) tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut dalam mempengaruhi prestasi mahasiswa.
The portfolio is a combination or aggregation of two or more individual stock and concern for investors is to form the optimum portfolio and one of the ways that can be used are Multi-Index Models (MIM). This Model is a development of the Single Index Models (SIM), if on a SIM only consider one factor that affects the value of the stock, then return at MIM considers more than one factor. This study discusses the optimal portfolio analysis using Multi-Index Models with a case study on the stock of the Sharia Jakarta Islamic Index (JII) period 4 January 2010 – 1 July 2013 by using composite stock price index (IHSG), index Dow Jones Industrial Average (DJIA) and index the Hang Seng Index as a factor in MIM. The results of this research were obtained that the optimum portfolio is a portfolio that was created based on the stocks that had the highest positive return value, i.e. UNVR 41,40%, SMGR 40.66%, KLBF 11.01, and LPKR 6,93% with a value of expected return portfolio amounted to 2.55% and risk of a portfolio of 0,29%.
Since the late 1960s, one of the stock performance analysis tools commonly used is Sharpe Ratio. The Sharpe Ratio consists of three components, namely stock return, risk-free returns, and stock risk. Many studies approach risk-free returns with interest rates, including when measuring the performance of Islamic stocks, while interest rates are prohibited in the concept of Islamic finance. Moreover, the stock risk is measured by a standard deviation which assumes returns are normally distributed, while many stock returns are non-normally distributed. This paper intends to measure the performance of Islamic stocks listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) for the period of January 2011 to July 2018 using a modified Sharpe Ratio. The ratio is modified by replacing the interest rate with four approaches: eliminating the interest rate, changing with zakah rates, changing with inflation, changing with the nominal gross domestic product, and replacing the risk measurement from Standard Deviation to Value at Risk (VaR). The findings provide almost the same results as the original measurement and thus, show very high suitability for using these models in other circumstances. Therefore, on the concept of Islamic finance, risk-free returns can be measured using these four approaches, especially inflation and GDP. This study also recommends inflation and GDP to measure risk-free returns in the Sharia's Compliant Asset Pricing Model (SCAPM) or Islamic Capital Asset Pricing Model (ICAPM).====================================================================================================ABSTRAK – Pengukuran Kinerja Saham Syariah di Indonesia menggunakan Sharpe Ratio Modifikasi. Sejak akhir 1960-an, salah satu alat mengukur kinerja saham yang biasa digunakan adalah Sharpe Ratio. Model Sharpe Ratio terdiri atas tiga komponen, yaitu return saham, return bebas risiko, dan risiko saham. Return bebas risiko diukur mengunakan variabel suku bunga yang digolongkan riba dan dilarang dalam konsep keuangan islam. Sedangkan risiko saham diukur dengan standar deviasi yang mengasumsikan data berdistribusi normal. Paper ini bertujuan untuk mengukur kinerja saham syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode Januari 2011 sampai Juli 2018 dengan menggunakan Sharpe Ratio modifikasi. Kajian akan memodifikasi model Sharpe Ratio dengan mencari variabel alternatif penganti suku bunga dengan empat pendekatan, yaitu: menghilangkan variabel suku bunga tersebut, mengganti dengan zakat rate, mengganti dengan inflasi, dan mengganti dengan produk domestik bruto, serta mengganti standar deviasi dengan Value at Risk (VaR) sebagai pengukur risiko saham yang selanjutnya diimplementasikan pada pasar modal syariah di Indonesia periode Januari 2011 - Juli 2018. Hasil kajian menunjukkan kesesuaian yang sangat tinggi untuk hasil pengukuran kelima model tersebut. Dilihat dari kedekatan hasil pengukuran kinerja, kelima model tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu model dengan tingkat suku bunga, inflasi, dan PDB sebagai kelompok pertama, sedangkan model tanpa suku bunga dan tingkat zakat sebagai kelompok kedua
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.