Cendawan endofit berperanan penting dalam pengendalian penyakit Fusarium sp. dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji cendawan endofit asal tumbuhan rambusa sebagai agens pengendali hayati penyakit Fusarium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, pada bulan April sampai Juni 2021. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu cendawan endofit asal daun dan batang yang diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 10 unit percobaan. Data hasil pengamatan ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang dan daun mampu menghambat cendawan Fusarium sp. Hal ini menunjukkan bahwa cendawan endofit yang diisolasi memberikan hasil yang sama dalam mengendalikan penyakit Fusarium sp. Hasil penelitian daya hambat tertinggi diperoleh pada isolat yang diisolasi dari daun yaitu sebesar 55,27% pada pengujian hari ketujuh, bila dibandingkan dengan isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang yaitu sebesar 52,64%. Berdasarkan hal kemampuan daya hambat tersebut maka isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang dan daun berpotensi digunakan sebagai agens pengendali hayati Fusarium sp.
Pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy ditentukan oleh ketersediaan unsur hara. Selain unsur hara, zat pengatur tumbuh (ZPT) juga diperlukan untuk memacu pembelahan sel yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk jaringan meristem dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan POC campuran lidah buaya dan air kelapa untuk meningkatkan produksi tanaman sayuran pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Ruruhi Lorong Sompu Andounohu Kota Kendari Sulawesi Tenggara, pada bulan Agustus sampai bulan November 2020. Sejumlah 96 polybag bibit tanaman pakcoy dipelihara di dalam 16 petakan ukuran 1x1x1 m3 dengan 1 petakan terdapat 6 polybag selama 45 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan pada setiap percobaan. Perlakuan pupuk cair limbah lidah buaya adalah P0 (POC konsentrasi 0 ml/L), P1 (POC konsentrasi 150 ml/L), P2 (POC konsentrasi 200 ml/L), dan P3 (POC konsentrasi 250 ml/L). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan berat segar tanaman pakcoy. Data hasil pengamatan terhadap masing-masing variabel yang diamati dianalisis berdasarkan sidik ragam. Apabila dalam analisis ragam terdapat pengaruh nyata maka dilakukan dengan uji berganda Duncan (UJBD) pada taraf nyata α = 0,05. Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan POC dari campuran lidah buaya dan air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar tanaman pakcoy, tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman yang baik.
Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Penggunaan agens hayati merupakan trend perkembangan pertanian saat ini, diantaranya endo-rhizobakteri. Endo-rhizobakteri mampu menghasilkan hormon tumbuh, melarutkan fosfat dan memfiksasi nitrogen, yang berperan dalam perkecambahan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan vigor benih padi gogo lokal yang diaplikasi konsorsium endo-rhizobakteri. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari pada bulan April 2018. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, dengan 5 perlakuan yaitu: kontrol, isolat Be02 + PKLK, isolat Be02 + Bacillus sp. CKD061, isolat PKLK5 + Bacillus sp. CKD061 dan isolat Be02 + PKLK5 + Bacillus sp. CKD061. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, indeks vigor, keserempakkan tumbuh, kecepatan tumbuh relatif, T50 dan panjang akar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRTα=0,05. Hasil penelitian konsorsium endo-rhizobakteri mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi gogo lokal. Perlakuan konsorsium endo-rhizobakteri isolat Be02 + PKLK5 + Bacillus sp. CKD061 efektif meningkatkan daya berkecambah (25,49%) dan potensi tumbuh maksimum (26,32%) bila dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan konsorsium endo-rhizobakteri isolat Be02 + Bacillus sp. CKD061 efektif meningkatkan indeks vigor (36,58%), keserempakkan tumbuh (18,75%), T50 (20,06%) dan panjang akar (42,76%) bila dibandingkan dengan kontrol
Teknologi budidaya tanaman secara hidroponik sangat maju perkembangnya, namun ada beberapa faktor yang harus selalu diperhatikan dalam budidaya secara hidroponik yaitu suhu nutrisi hidroponik. Sinar matahari yang selalu mengenai zona perakaran tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik mengakibatkan suhu di daerah perakaran semakin meningkat sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penurunan suhu air terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai yang dibudidayakan secara hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada bulan Juni sampai Oktober 2021. Penelitian ini terdiri dari pembuatan hidroponik dengan sistem dutch bucket, budidaya cabai habanero secara hidroponik, pembuatan sensor monitoring suhu air XH-W3001 dan pemasangan Resun CL-280 sebagai pengatur (menurunkan) suhu air di bak penampungan. Variabel yang diamati meliputi; pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun yang terbentuk, umur berbunga, jumlah buah pertama, dan berat buah. Data Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok, terdiri dari 2 perlakuan yaitu penanaman cabai di dutch bucket tanpa pengaturan suhu (P0) dan penanaman cabai di dutch bucket dengan pengaturan suhu (P1). Setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan data yang berpengaruh nyata diuji dengan uji BNTα=0,05. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa penurunan suhu air nutrisi tanaman hidroponik mempengaruhi pertambahan tinggi tanaman umur 30, 60 hst, pertambahan jumlah daun umur 30, 60 hst, umur berbunga, jumlah buah pertama, berat buah tanaman cabai harbanero.cabai habanero, hidroponik, Resun CL-280, suhu air, XH-W3001
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.