Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kerusakan tanah di Kampung Jawa Dusun Kabo Jaya Kecamatan Sangatta Utara. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dari bulan Juli sampai September 2016. Penelitian ini berdasarkan metode survei tanah, pengambilan sampel tanah dan pengamatan lapangan. Kemudian penetapan status kerusakan tanah mengacu pada peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. Kedua lokasi penelitian merupakan lahan budidaya, pertama adalah lahan tanaman Jati yang berumur 15 tahun, kedua adalah lahan semak bekas kebun. Kedua lahan tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama, terutama topografi. Tanah di kedua lokasi merupakan jenis tanah masam. Dari 10 parameter yang digunakan untuk menilai status kerusakan tanah, terdapat 2 parameter yang melebihi ambang kritis, yaitu pH dan DHL, sehingga kedua lokasi merupakan lahan yang telah mengalami penurunan kualitas, terutama dalam produksi biomassa. Oleh karena itu perlu ada upaya konservasi atau perbaikan lahan terutama untuk mengurangi tingkat keasaman tanah.
The research had been conducted for 3 months from February to April 2016. The research was located in the nursery of PT Surya Hutani Jaya, Puan Cepak Village, Muara Kaman Sub-district, Kutai Kartanegara Regency. The aims of this research were to determine the influence of planting media on seeds germination and seedlings growth of Eucalyptus pellita L. Muell. and to determine the best composition of planting media for the growth of E. pellita seedlings. The research was designed using nonfactorial in Completely Randomized Design (RAL) with 5 levels of fern root and charcoal husk as planting media, each of which was repeated 4 times. The treatments were M0 = 100% fern root, M1 = 90% fern root + 10% charcoal husk, M2 = fern root 80% + 20% charcoal husk, M3 = 70% fern root + 30% charcoal husk, and M4 = fern root 60 % + 40% charcoal husk. Results of the research showed that the treatments had no significant effect on E. pellita seed germination, seedlings height, leaf number, stem diameter, compactness of roots, and pest and disease attack. Then all the given treatments were same good for seed germination and growth of E. pellita seedlings. ABSTRAKPenelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Febuari sampai April 2016. Penelitian ini berlokasi di persemaian PT Surya Hutani Jaya, Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit Eucalyptus pellita L. Muell. dan mengetahui komposisi media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan bibit E. pellita. Penelitian disusun menggunakan pola nonfaktorial di dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan media tanam akar pakis dan arang sekam yang masing-masing diulang 4 kali. Perlakuan yang diberikan adalah M0 = akar pakis 100%, M1 = akar pakis 90%+arang sekam 10%, M2 = akar pakis 80%+arang sekam 20%, M3 = akar pakis 70%+arang sekam 30%, dan M4 = akar pakis 60%+arang sekam 40%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan berpengaruh tidak signifikan terhadap perkecambahan benih E. pellita, tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang, kekompakan akar serta serangan hama dan penyakit. Jadi perlakuan yang diberikan sama baiknya untuk perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit E. pellita.
Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya hutan akan meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap lingkungan kawasan hutan. Dalam hal ini, masyarakat tidak dipandang sebagai objek yang perlu dibina, tetapi juga merupakan pihak yang dapat diajak bekerja sama untuk perlindungan yang lestari dari suatu kawasan. Atau dengan perkataan lain juga sebagai “pelaku pelestarian kawasan hutan”. Karena itu diperlukan peran masyarakat lokal baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, maupun evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi partisipasi dan intensitas partisipasi unsur masyarakat lokal dalam menjaga dan melestarikan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan bagi STIPER Kutai Timur dalam pembuatan kebijakan dalam program pengelolaan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER dan bagi masyarakat; sebagai sumber informasi yang dapat melahirkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam program pelestarian Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangan Hilir dengan memilih beberapa responden secara stratified sampling yang terdiri dari pemuda, wanita, kepala keluarga, kelompok tani, tokoh masyarakat dan para stakeholder yang terkait kepentingannya dengan kebun dan hutan pendidikan STIPER. Pengolahan dan analisis data menggunakan empowerment index. Dari hasil penelitian dengan menggunakan empowerment index menunjukkan angka yang berkisar antara 1-25 yang artinya bahwa partisipasi masyarakat sekitar kawasan kebun dan hutan pendidikan STIPER masuk dalam kategori sangat tidak aktif. Hal tersebut disebabkan pengelolaan kebun dan hutan pendidikan STIPER sepenuhnya ditangani langsung oleh STIPER. Melihat partisipasi masyarakat lokal yang masih sangat kurang maka diharapkan ke depan pengelolaan kebun dan hutan pendidikan STIPER dapat melibatkan peran serta masyarakat lokal sehingga kepedulian dan tanggungjawab masyarakat untuk turut melestarikan kebun dan hutan STIPER semakin meningkat.
Degradasi tanah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta menghasilkan barang dan jasa telah menjadi perhatian global. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan terkait potensi, status dan baku mutu kerusakan tanah untuk produksi biomassa. Dalam rangka mendukung program pemerintah dan upaya perbaikan lahan maka peran dan kerjasama peneliti bersama pemerintah daerah harus ditingkatkan untuk menggali informasi terkait potensi dan status kerusakan tanah yang dapat digunakan sebagai data pendukung untuk perencanaan pembangunan di suatu daerah. Potensi dan status kerusakan tanah di wilayah Kabupaten Kutai Timur masih tergolong rendah. Tetapi memiliki potensi tinggi terhadap kerusakan tanah, karena semakin meningkatnya pemanfaatan lahan untuk berbagai kepentingan dan kondisi alami tanah Kalimantan Timur yang merupakan tanah tua, yiatu podsolik merah kuning atau ultisols yang mudah terdegredasi apabila didayagunakan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip konservasi. Khusus untuk lahan di Rantau Pulung terdapat satu parameter dengan status melebihi baku mutu, yaitu permeabilitas tanah, kemudian di Batu Ampar ditemukan empat parameter, yaitu permeabilitas, komposisi fraksi tanah, kerapatan lindak dan pH tanah, selanjutnya di Long Mesangat ditemukan dua parameter, yaitu kerapatan lindak dan permeabilitas. Semakin banyak faktor pembatas tersebut, maka dalam pemanfaatan lahan seharusnya juga menerapkan dan menuntut perlakuan konservasi yang tinggi untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas lahan atau tanah.
The Covid-19 pandemic has resulted in several government-related activities being carried out online. One of them was a public consultation on the development of the Taman Botani Kutai Timur. This activity aimed to find out the recent conditions and potential developments that can be reached from Taman Botani as a green open area. The activity was carried out through focus group discussions, presenting researchers and practitioners from parties representing the central government, provincial governments, district governments, relevant government institutions, academics, community institutions, and other interested communities. The meetings held revealed that Taman Botani has potential to be developed for the better. One of the suggestions that emerged was to develop it into a regional botanical garden. Otherwise, its successful development requires a strong commitment from the local government regarding policy formulation and funding allocation. In addition, the development of Taman Botani requires monitoring from the community in the form of policy advocacy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.