Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposits Ratio, Return on Assets terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia baik secara parsial maupun simultan. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah BOPO, CAR, FDRdanROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2012-2016. Data yang digunakan. dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan tahunan Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2012-2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling,. terdapat 8 Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokrelasi), Pengujian Model terdiri dari Uji Chow, Uji Hausman, Uji Lagrange Multiplier. Uji Hipotesis terdiri dari Analisis Regresi Data Panel, Uji t (Parsial) dan Uji F (Simultan). Hasil penelitian menyimpulkan, (1) BOPO secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun Periode 2012-2016, (2) CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun Periode 2012-2016, (3) FDR secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun Periode 2012-2016, (4) ROA secara parsial berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun Periode 2012- 2016, (5) BOPO, CAR, FDR, ROA secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun Periode 2012-2016.Kata Kunci: BOPO, CAR, FDR, ROA, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Adanya perbedaan produksi setiap musim tanam berpengaruh terhadap harga dan penerimaan petani, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis : (1) Biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi sawah pada musim hujan dan musim kemarau di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. (2) Risiko usahatani padi sawah pada musim hujan dan musim kemarau di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. (3) Perbedaan risiko usahatani padi sawah pada musim hujan dan musim kemarau di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey terhadap petani padi sawah di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, sebanyak 82 orang dengan tingkat kealahan 15% menggunakan rumus slovin yang diambil secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani dianalisis secara deskriftif, sementara risiko usahatani padi dianalisis menggunakan koefisien variasi (CV) dan perbedaan risiko usahatani dianalisis menggunakan uji t berpasangan (Paried t-test) Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata Biaya total yang dikeluarkan petani sebesar MK112.730.125,/ha, MK2 Rp 12.726.418,-/ha, musim hujan 2019 Rp 13.131.440,-/ha, musim hujan 2018 Rp 13.714.961,-/ha,. Rata-rata penerimaan usahatani MK1 Rp Rp 24.305.443,24,-/ha, MK2 Rp 26.656.927,03,-/ha, musim hujan 2019 Rp 19.054.762,16,-/ha, musim hujan 2018 Rp 15.260.121,62,-/ha. Rata-rata pendapatan petani MK1 Rp 14.369.400,-/ha, MK2 Rp 16.720.886,-/ha, MH 2019 Rp 8.983.300,-/ha, MH 2018 Rp 5.095.312,-/ha. (2) Risiko usahatani menunjukan bahwa usahatani padi sawah musim kemarau lebih rendah dibandingkan dengan risiko usahatani padi sawah musim hujan. Baik untuk risiko produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan.(3) Hasil analisi uji-t berpasangan (Paired t-test) menunjukan bahwa risiko produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan pada usahatani padi sawah berbeda secara signifikan (nyata).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C agroindustri tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. (2) Besarnya nilai tambah agroindustri tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode suatu kasus. Responden diambil secara sengaja (purposive sampling) pada seorang pengusaha agroindustri Tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besar biaya agroindustri tepung tapioka per satu kali proses produksi adalah Rp 3.007.536,22 penerimaan Rp 4.200.000 ,pendapatan Rp 1.192.463,78 dan besarnya R/C agroindustri tepung tapioka adalah 1,39 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan perusahaan memperoleh penerimaan Rp 1,39 dan pendapatan Rp 0,39 dengan demikian usaha agroindustri tepung tapioka menguntungkan. (2) Besarnya nilai tambah agroindustri tepung tapioka adalah Rp 662, nilai tersebut adalah nilai tambah dari hasil pengolahan satu kilogram ubi kayu.
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Kata kunci : usahatani jagung PENDAHULUANIndonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian merupakan penopang perekonomian di Indonesia karena pertanian membentuk proporsi yang sangat besar memberikan sumbangan untuk kas pemerintah. Hal ini kemudian menjadikan sektor pertanian sebagai pasar yang potensial bagi produk-produk dalam negeri baik untuk barang produksi maupun untuk barang konsumsi, terutama produk yang dihasilkan oleh sub sektor tanaman pangan (Siswi Yulianik, 2006 dalam Rodo Berliana 2010.Salah satu komoditas pangan yang memiliki arti penting baik bagi masyarakat maupun pemerintah Indonesia adalah jagung (Zea Mays L). Keunggulan jagung dibanding komoditas pangan lain adalah kandungan gizinya yang hampir sama dengan beras sehingga memadai untuk dijadikan makanan pokok sebagai pengganti beras atau di campurkan dengan beras.Jagung merupakan salah satu bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat penting kedua setelah beras di Indonesia. Jagung cukup memadai untuk dijadikan pangan pengganti beras atau dicampur dengan beras. Sumber daya Indonesia juga sangat mendukung untuk pembudidayaannya, harganya relatif murah dan tersedianya teknologi budidaya hingga pengolahan (Mukhlis, 2007).Menurut BPS (2013), produksi jagung Provinsi Jawa Barat sebesar 1.028.653 ton pada tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2011 produksi jagung di Provinsi Jawa Barat sebesar 937.720 ton. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 8,84 persen dibandingkan dengan tahun 2011, peningkatan produksi ini disebabkan karena adanya kenaikan produktivitas dan penambahan luas panen.Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu daerah yang mengembangkan jagung di Jawa Barat memiliki luas panen yang cukup tinggi yang tersebar di berbagai kecamatan. Kecamatan Pancatengah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai potensi cukup besar untuk penanaman tanaman jagung.Desa Pancawangi merupakan salah satu desa di Kecamatan Pancatengah yang memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan tanaman jagung dengan luas panen 110 Ha, Produktivitas 6,16 ton/ha dan produksi sebesar
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) saluran pemasaran padi dari petani sampai ke pengecer di Desa Selasari, 2) besarnya marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasran pada proses pendistribusian padi sawah di Desa Selasari, 3) besarnya keuntungan pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran pada proses pendistribusian padi di Desa Selasari,4) persentase harga yang diterima petani (farmer’s share) dalam pendistribusian padi di Desa Selasari. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan mengambil kasus di Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Teknik penarikan sampel untuk Lembaga Pemasaran menggunakan simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 25 petani dari jumlah populasi sebanyak 204 orang dengan metode acak sederhana(simple random sampling), 20 petani responden, 1 pedagang pengumpul,1 pedagang besar, dan 3 pedagang pengecer. Sedangkan untuk pedagang perantara pengambilan sampelnya menggunakan snowball sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriftif Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Saluran Pemasaran: Petani produsen - Pedagang pengumpul - Pedagang besar - Pedagang pengecer – konsumen. Biaya pemasaran padi sawah yang dikeluarkan ditingkat pedagang pengumpul Rp 400 per kilogram, pedagang besar Rp 890 per kilogram, dan pedagang pengecer Rp 150 per kilogram, sehingga biaya keseluruhan sebesar Rp 1.440 per kilogram. Sedangkan keuntungan pemasaran padi sawah ditingkat pedagang pengumpul yaitu Rp 600 per kilogram, pedagang besar Rp 2.610 per kilogram, dan di pedagang pengecer Rp 1.350 per kilogram, sehingga keuntungan keseluruhan sebesar Rp 4.650 per kilogram. Marjin pemasaran padi sawah ditingkat pedagang pengumpul sebesar RP 1000 per kilogram, pedagang besar Rp 3.500 per kilogram, dan di pedagang pengecer Rp 1.500 per kilogram, sehingga marjin total sebesar Rp 6.000 per kilogram. Farmer’s share atau bagian harga yang diterima petani adalah 40 persen dari harga yang dibayarkan konsumen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.