Kegiatan pelatihan interpretasi dan digitasi peta berbasis SIG juga akan mengalihkan perhatian taruna-taruni untuk lebih aktif lagi belajar dan mempraktekkan pemanfaaatan komputer berbasis SIG. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatiahan kepada taruna-taruni cara interpretasi dan digitasi ke software QGIS, mengetahui kemampuan peserta sebelum dan setelah pelatihan. Kegiatan ini menggunakan metode pembelajaran ceramah dan latihan. Kemampuan peserta pelatihan dilakukan dengan perhitungan uji t pada regresi berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Hasil pelatihan pembuatan peta menggunakan open source software QGIS adalah Taruna-taruni sudah mengetahui cara interpretasi dan digitasi ke software QGIS. Taruna-taruni sudah dapat mengoperasikan aplikasi sistem informasi geografis (global information system) dengan menggunakan software QGIS. Berdasarkan uji t berpasangan kuesioner diketahui nilai Sig untuk pengaruh pasca pelatihan terhadap pretasi yang diperoleh (nilai) adalah sebesar 0,009 < 0,05 dan nilai t hitung 3,101 > t tabel 2,179, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasca pelatihan diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadapat prestasi (nilai).
Opal tergolong permata yang keterdapatanya tersebar di beberapa tempat di belahan dunia dan khusus di Indonesia terdapan di derah Banten, Provinsi Jawa Barat dan di daerah Limbong, Provinsi Sulawesi Selatan. Opal yang terdapat di daerah Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan belum pernah dilaksanakannya penelitian, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi mineraloid opal, host rock dan mengetahui paragenesa mineraloid opal pada daerah Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang dilakukan pengambilan sampel di lapangan. Analisis laboratorium menggunakan analisis Petrografi dan analisis XRD. Hasil analisis di laboratorium kemudian diolah untuk menjawab tujuan penelitian.Hasil penelitian diperoleh batuan pembawa mineraloid opal adalah batuan andesit dengan komposisi mineral terdiri dari plagioklas, kfeldspar, biotit, muskovit dan kuarsa. Tektur yang nampak secara mikroskopis adalah euhedral, myrmekite, radiated, colloform dan banded. Berdasarkan data XRD menunjukan bahwa peak utamanya terdapat pada 2 Ø: 21,62 dengan harga d: 4,0626; peak yang kedua pada 2 Ø: 25,16 dengan nilai d: 3,5147. Peak lain dengan intensitas rendah dan bias pada 2 Ø: 65,08; dengan nilai d:1,4247 sehingga dikalsifikasikan sebagai opal-C.
Estimasi sumberdaya nikel sangat penting diketahui agar dapat menjadi dasar dalam perencanaan tambang. Inverse Distance Weight (IDW) memiliki prinsip yaitu dengan dilakukan pembobotan titik data yang didasarkan pada penyebaran kualitas, blok yang akan ditaksir dari bobot penaksir, dan hubungan ruang letak terhadap bobot sampel. Tujuan penelitian ini agar mengetahui arah sebaran, jumlah sumberdaya nikel menggunakan IDW dan klasifikasi sumberdaya pada zona Cut Off Grade (COG) 1,3%. Pemilihan metode estimasi didasari analisis statistik dan geostatistik, jika koefisien variasi dibawah 1,5 dan selisih sill terhadap nugget diatas 50% maka penggunaan IDW baik digunakan. Metodologi penelitian ini menggunakan metode IDW yang didasari statistik dan geostatistik, berawal dari analisis statistik univarian, statistik spasial, statistik bivarian dan estimasi sumberdaya serta pengklasifikasian menggunakan standar Relative Kriging Standard Deviation (RKSD). Zona saprolit memiliki kualitas kadar diatas COG 1,3% dengan koefisien variasi 0,185 dan selisih sill dan nugget 72%, hubungan antar data aktual dan data spasial yaitu cukup baik karena koefisien korelasi bernilai 0,53 dan RMSE 0,28 yang artinya tingkat kesalahan data terbilang rendah. Arah sebaran nikel pada Blok Mawar PT. Aang and Fang Brothres ialah dari barat daya ke timur laut dengan jumlah sumberdaya menggunakan metode IDW didapatkan volume 239.882,81 m3, tonase 377.276,05 ton dan kadar rata-rata nikel 1,58 % dan zona saprolit merupakan sumberdaya terukur berdasarkan RKSD.
Proses penambangan sumber daya nikel di PT Mandiri Mineral Perkasa terdapat permasalahan berupa terjadi selisih kandungan nikel antara data bor dengan data hasil penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan nilai kadar nikel hasil pengeboran dan hasil penambangan dalam rangka mencari upaya pencegahannya. Penelitian dilakukan dengan menghitung rata-rata kandungan nikel hasil data bor dengan hasil penambangan untuk mengetahui perbedaan selisih yang diperoleh dan melakukan survey tahapan proses penambangan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan kadar nikel. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai kadar rata-rata nikel hasil pengeboran sebesar 1,74%, sedangkan hasil dari aktivitas penambangan diperoleh nilai kadar rata-rata sebesar 1,60% atau terjadi selisih kadar Ni 0,14%. Berdasarkan hasil pengamatan faktor-faktor penyebab dari perubahan kadar nikel diduga berasal dari aktivitas pengerukan lantai stockpile yang kurang baik, adanya genangan air pada stockpile, kondisi bucket pada excavator yang kurang bersih, kondisi karung sampel yang kurang bersih dan kesalahan aktivitas pada saat sampling dan kesalahan pada aktivitas preparasi sampel.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.