Pemerintah Republik Indonesia telah menyatakan bahwa akan melakukan pemindahan pusat pemerintahan. Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara ditetapkan sebagai calon ibu kota Negara yang baru. Penetapan ini dilakukan atas dasar hasil berbagai kajian bahwa beban DKI Jakarta tidak mungkin lagi didesain ulang untuk menjalankan beberapa fungsi sekaligus. Pemindahan Ibu Kota dilakukan dengan tujuan peningkatan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kebijakan ini penting untuk dianalisis karena ini dapat menjadi pertimbangan menciptakan strategi yang dapat meminimalisasi dampak negatif yang akan muncul dan mengoptimalkan pencapaian tujuannya. Hal ini mengingat pemindahan Ibu kota akan memicu pertumbuhan penduduk di wilayah baru. Analisis ini dilakukan dengan studi literatur dari perspesktif psikologi dengan mempertimbangkan pengalaman pemindahan Ibu kota di beberapa negara seperti Malaysia, Kazakhtan, Brazil, Nigeria dan Korea Selatan. Hasil dari kajian ini meliputi identifikasi persamaan dan perbedaan Indonesia dan beberapa negara lain yang telah memindahkan Ibu Kota serta kemungkinan efektifnya kebijakan ini dalam mencapai tujuannya. Diakhir tulisan ini terdapat kesimpulan berupa rekomendasi alternatif kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah.
Batako beton dibuat dengan cara manual dan mekanis. Batako beton yang dibuat dengan menggunakan mesin cetak bertenaga dinamo volt (listrik) disebut batako mekanis. Sistem mekanis yang diterapkan pada mesin cetak batako antara lain, tuas, energi potensial, dan gaya sentrifugal. Di Kota Kendari potensi pasir tersedia, sehingga bahan bangunan berbasis pasir mudah dibuat oleh masyarakat. Produk batako yang dihasilkan dengan mesin cetak batako lebih berkualitas, efisien, presisi, daya serap rendah, kuat tekan tinggi, tidak mudah retak, dan ekonomis. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan mengkaji pembuatan batako beton mekanis terhadap alat-alat kerja, bahan-bahan kerja, dan cara pembuatan di Kota Kendari. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Data didapat dengan cara observasi dan diskusi mendalam terhadap pekerja dan pemilik pabrik batako. Teknik analisis deskriptif naratif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini disimpulkan bahwa lori, sekop, sapu lidi, ember, kaus tangan, balon karet, mesin cetak batako, pengalas batako, kantong semen, alat penggosok mesin cetakan, sapu ijuk, oli tidak terpakai, kuas, pecahan pipa paralon, pemukul sekop, dan timba digunakan sebagai alat-alat kerja untuk membuat batako mekanis. Pasir, semen, dan air digunakan sebagai bahan-bahan pembuat batako beton mekanis. Batako beton mekanis dibuat dengan tahap pengadukan adonan kering, pengadukan adonan lembab, percetakan, pengeringan pertama, penyiraman, dan pengeringan kedua. Kata kunci: Batako, Beton mekanis, Kendari, Sulawesi Tenggara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.