The purpose of this study is to measure, measure, and measure corporate values based on companies Bursa Efek Indonesia (BEI), sampling technique with purposive sampling method based on sample selection criteria obtained by 31 companies. The observation period was conducted for 5 years (2010-2014) with a level of significance of alpha (α) 5% and analysis technique using multiple regression. The result of the experiment shows that the positive spider to value, size to value, financial related factors, size and risk factor to value. This means that liquidity, size, and policy can increase firm value.

Abstrak Financial technology/Fintech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja. Penggunaan aplikasi dalam kegiatan bisnis digunakan untuk memaksimalkan waktu dan biaya guna menghasilkan keuntungan yang dinginkan. Dengan adanya kebutuhan tersebut, maka saat ini banyak pengembang aplikasi yang menawarkan hasil buatannya guna mendukung kegiatan bisnis. Kegiatan Jual beli, pinjaman dana, bahkan mengirimkan uang lewat aplikasi online memudahkan semuanya sehingga masyarakat tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Tujuan Penelitian (1) untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat tentang penggunaan Fintech dalam mendukung Inovasi dan Teknologi Bisnis (2) Untuk mengetahui minat masyarakat dalam penggunaan fintech untuk mendukung inovasi dan teknologi bisnis. Metode Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survey secara online. Sampel penelitian adalah Mahasiswa, Pengusaha kecil dan menengah, dan Karyawan negeri dan swasta. Sampel dipilih secara random dengan total 200 responden. Kata Kunci: Fintech, Inovasi, Teknologi, Aplikasi.

Information technology is a technology for obtaining, processing, storing and distributing various types of information files by utilizing computers and telecommunications born of strong drives to create new innovations and creativity that can overcome all laziness and slowness of human performance. The recent phenomenon of several large companies listed on the Indonesia Stock Exchange shows that there is an improper management of the company, especially in supervision, thereby reducing the value of the company. The result is proven that developed companies, especially in developed countries, use supervision not only as a leader but also technology that can automatically detect fraud and is useful as a step to prevent fraud in companies. Corporate governance is still lacking in Indonesia and other developing countries, making the level of supervision at the company does not run optimally so that the potential for fraud is still quite large. This research contributes to fill the void level of supervision in companies in Indonesia that are still experiencing fraud, so the solution in supervision is to maximize the role of information technology in companies in Indonesia.

PT Bank Tabungan Negara sebagai lembaga keuangan memiliki fungsi intermediasi keuangan. Salah satu fungsi intermediasi keuangan adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat. Berbagai masalah yang dihadapi bank berkaitan dengan penyaluran kredit, sehingga bank dituntut untuk memiliki perencanaan dan strategi penyaluran kredit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap penyaluran jumlah kredit pada PT Bank Tabungan Negara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan hasil pengamatan langsung pada divisi kredit terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan data yang diperoleh dari perusahaan berupa laporan tahunan. Analisis menggunakan regresi linear berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS. 16. Dari penelitian ini didapatkan DPK berkorelasi positif dengan penyaluran jumlah kredit sebesar 89,8%, CAR berkorelasi positif dengan penyaluran jumlah kredit sebesar 84,9%, dan NPL berkorelasi negatif dengan penyaluran jumlah kredit sebesar-9,6%. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap penelitian ini diketahui secara simultan menunjukkan bahwa variabelvariabel independen yaitu DPK, CAR dan NPL berpengaruh secara signifikan terhadap Penyaluran Jumlah Kredit dengan tingkat signifiknsi sebesar 89,8%.

Financial knowledge is one of the important aspects in life today. This study aims to determine the level of financial literacy in motorbike workshop SMEs in Kec.Siak Hulu Kab. Kampar and analyze whether demographic factors consisting of education level, income level, duration of business and age affect the level of financial literacy among workshop entrepreneurs. The number of samples in this study are 50 workshop entrepreneurs with the research method used is the survey method by obtaining data through questionnaires. While the analysis used in this test is binary logistic regression analysis. The results showed that the level of financial literacy for business people was in the low category with a percentage of 48%. The variables that influence the level of financial literacy are income level variables and besides these variables which consist of education level, duration of business and age does not affect the level of financial literacy for business actors. keywords: Financial Literacy, Education Level, Income Level, Duration, Age