Background: Some edible plants are promising to control blood sugar level. These plants contained phenolic substances that suggested to be able to inhibit dipeptidyl peptidase 4 (DPP IV). Objective: The objective of this study was to investigate the inhibitory effect of several selected Indonesia plants on inhibiting of DPP IV activity and to determine the total phenolic content of the most active extract. Methods: Twelve Indonesia edible plants were macerated using 80% ethanol at room temperature. DPP IV activity was evaluated by using glycyl-prolyl-7-amino-4-methyl coumarin (Gly-Pro-AMC) substrate and the inhibitory effect of extracts were determined based on the level of free AMC group by measuring its fluorescence on excitation wavelength 350-360 nm and an emission wavelength 450-465 nm using a microplate reader. Total phenolic contents of the active extracts were determined with Folin-Ciocalteu 1:4 on 765 nm using microplate reader. Total anthocyanins from extract were determined using the pH differential method. Results: Among the tested samples, the extract of Ipomoea batatas roots at a concentration of 10 µg/mL showed the highest inhibition, followed by Cajanus cajan leaves and Gnetum gnemon rind, with percentage inhibition of 28.8, 24.9 and 24.1, respectively. I. batatas extract have an IC 50 value of 65.53 µg/mL, while the IC 50 value of the positive control Sitagliptin 9.37 µg/mL. Total phenolic content from the extracts of I. batatas, C. cajan and G. gnemon rind extract were 279.3; 152.8; and 141.3 mg GAE/gram, respectively. Total anthocyanin from I. batatas extract was 462.14 mg cyanidin-3-glucoside/L. Conclusion: The extract of I. batatas showed the highest inhibition on DPP IV among other plants investigated and showed high content of phenolic compound and anthocyanin that correlated with activity as inhibitor DPP IV.

Pendahuluan: Luka bakar merupakan peristiwa hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas. Penggunaan bahan alam sebagai pengobatan luka bakar menggantikan penggunaan obat dengan bahan sintetis yang dapat memberikan efek samping. Bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai pengobatan luka bakar salah satunya adalah daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Tujuan: Penelitian ini berfokus pada penggunaan fraksi etil asetat dari ektrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai alternatif dalam pengobatan luka bakar. Metode: Ekstraksi senyawa dalam daun ubi jalar menggunakan etanol 70% dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat. Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) diidentifikasi untuk melihat senyawa metabolit sekunder. Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) diformulasi dalam bentuk gel dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Uji luka bakar menggunakan hewan uji tikus galur wistar jantan yang telah diberikan perlakuan luka bakar derajat 2. Pembuatan luka bakar menggunakan logam berdiameter 2 cm yang dipanaskan pada api bunsen. Pengamatan luka bakar dilakukan setiap 3 hari sekali dengan mengukur diameter luka bakar. Penurunan luka bakar diolah menggunakan Uji One Way Anova dan dibuat grafik penurunan luka bakar. Hasil: Hasil analisa statistik dengan menggunakan Uji One Way Anova menunjukkan nilai p > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan signifikan secara statistik. Namun, secara kualitatif menunjukkan trend penurunan luka bakar, grafik tertinggi diperoleh pada pemberian F2 dengan konsentrasi fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) 2%. Kesimpulan: Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) memberikan aktivitas pengobatan luka bakar.

Permasalahan yang sering dihadapi aparatur pemerintahan desa dalam rangka mewujudkan  smart  village adalah minimnya ketrampilan dalam pengelolaan arsip sehingga pelayanan publik tidak optimal. Upaya yang dilakukan adalah membangun sistem informasi dalam bentuk media komunikasi website dan sistem Informasi desa agar bisa membantu dan meningkatkan kinerja aparat desa. Pelaksanaan pengabdian berupa kegiatan rancang bangun website SID dan berhasil dikembangkan di desa Pulorejo Kecamatan Tembelang kabupaten Jombang dengan alur dan rancangan antar muka yang sederhana. Hasil kegiatan pengabdian ini telah berhasil merancang website SID dan telah dilakukan sosialisasi yang secara umum masyarakat desa sangat antusias serta sangat membantu kinerja aparatur desa. Web ini bisa memberikan informasi pada masyarakat serta membantu aparat desa dalam pelayanan public dan mudah diakses.  Hasil seminasi Web SID menunjukkan bahwa 87% masyarakat puas terhadap keberadaan web desa dan mampu meningkatkan kinerja aparat desa sebesar 88%.

The Process Of Making Organic Fertilizer requires a certain temperature and humidity to keep the microorganisms used to be able to stay alive and can decompose perfectly, for that it is necessary to monitor temperature and humidity. Along with the development of this technology, it can be done by remote automation using a microcontroller on the ESP8266 nodemcu based on IoT (Internet Of Things), which is combined with the DS18B20 sensor for temperature measurement and soil moisture sensor, as a humidity meter with a temperature unit of °C. The humidity meter is an analog signal, the larger the value, the more humid of organic fertilizer. Acquired measurement data is sent to the Smartphone using an internet-connected ESP8266 monitoring temperature and humidity, which can be viewed via the Blynk App.