Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar menggunakan metode pembelajaran diskusi tipe buzz group pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis peneitian true eksperimental dengan desain berfokus pada posttest-only control design yang mana pada desain ini terdapat dua kelompok. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode diskusi buzz group dan VIII5 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode diskusi dengan jumlah siswanya masing-masing 20 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi sebelum penelitian, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan hasi penelitian diperoleh nilai dengan kriteria uji thitung > ttabel atau 5,425 > 2,024 pada taraf signifikansi (a) 5% maka H0 ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikansi metode pembelajaran diskusi dengan tipe buzz group terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung Meriah
Salah satu tujuan dari pendidikan nasional yaitu menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang bertanggung jawab . Setiap mata pelajaran memiliki peranan yang unik dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Geografi memiliki kontribusi dalam menumbuhkan cinta tanah air pada peserta didik dikarenakan hakikat dari ilmu geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia dengan objek kajian berupa tanah (litosfer), udara (atmosfer), biosfer (makhluk hidup) antroposfer (penduduk) dan hidrosfer (air). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Pendidikan Geografi dalam meningkatkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara secara langsung (Instructional Effect) dan juga dalam secara tidak langsung (Nurturant Effect). Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi literatur. Hasil penelitian menunjukan mata pelajaran Geografi berkontribusi dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara langsung (Instructional Effect) dan secara tidak langsung (Nurturant Effect). Nasionalisme berkaitan dengan tujuan mata pelajaran geografi yaitu memperkenalkan wilayah Indonesia beserta potensi yang terkandung di dalamnya sehingga menumbuhkan prilaku peserta didik agar cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan NKRI
Hamparan benua Amerika yang begitu luas pada masa awalnya telah dihuni oleh suku Indian yang merupakan penduduk asli benua tersebut. Amerika Kuno khususnya di Amerika Tengah menurut para ahli arkeologi, suku-suku Indian merupakan masyarakat urban (pendatang) dari Asia rumpun Mongoloid. Proses perpindahan rumpun Mongoloid tersebut dari Asia ke Amerika berlangsung sejak 20.000 hingga 25.000 tahun yang lalu melalui rute barat laut Siberia menyeberangi selat Bering yang menuju Alaska dan kemudian menyebar ke selatan. Proses perpindahan yang dilakukan secara bergelombang dalam kelompok-kelompok kemudian menyebar pada wilayah yang sangat luas, dipercaya menyebabkan terbentuk beragam suku bangsa dan kultur. Kultur kebudayaan suku-suku tersebut berkembang sendiri-sendiri dan terjadi pertukaran atau kontak sosial dengan suku-suku yang terdekat. Aspek budaya yang berkembang antara lain sistem bercocok tanam seperti jagung, kentang, ubi, coklat dan tembakau, sistem perdagangan yang teratur, arsitektur dan juga peradaban yang sudah tertata pada setiap masa dan kejayaan setiap suku yang berkembang di benua Amerika ini. Buku ini mengajak pembaca untuk mengenai asal usul, hasil kebudayaan, serta perkembangan dari (1) Suku Bangsa Indian; (2) Suku Bangsa Inca; (3) Suku Maya; (4) Suku Aztec; dan (5) Suku Toltec.
Artikel ini berjudul pengaruh media flashcard terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X IPS SMAN 1 Muara Batu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya nilai hasil belajar sejarah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh media flashcard terhadap hasil belajar sejarah siswa X IPS SMA Negeri 1 Muara Batu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental designs dengan bentuk design one group pretest postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 45 siswa. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 yang berjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Pada teknik analisis data menggunakan analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji paired sampel test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai thitung = 7.817 dan nilai ttabel pada taraf α = 0,05 dengan df = 22 adalah 2,074 berarti thitung ttabel atau 7.8172,074 pada taraf signifikansi (a) 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat pengaruh yang nyata (signifikan). Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X IPS 2 SMAN 1 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara.
The feud between the Dutch and Indonesia again peaked after Indonesiaproclaimed independence on August 17, 1945. War broke out in almost everyregion in Indonesia, Aceh was one of them. The basis of the hatred of the Acehnesetowards the Dutch which grew under the spirit of jihad fisabilillah [war in the wayof Allah] made the Veranda of Mecca was never negligent in opposing the Dutchcompany. Uniquely, the prolonged war that erupted in Aceh did not affect theDutch heritage buildings in Banda Aceh as the epicenter of the resistance. Thisstudy examines the function of the infrastructure of the Dutch colonial remains inBanda Aceh during the Indonesian Independence Revolution. The historicalresearch method is emphasized on utilizing primary sources in the form essayscompiled by historical actors and witnesses who lived during the independencerevolution, as well as Dutch documents in the form of photographs and maps.According to the result, the Dutch heritage infrastructure in Banda Aceh duringthe independence revolution did not find any damage caused by war and wasused for various revolutionary purposes. These buildings are generally used asthe initial function and some of them are used according to the revolutionary war.However, the practice of vandalism in the form of crossing out and pastinginformation dissemination stickers often took place in the buildings at that time.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.