Salah satu tujuan dari pendidikan nasional yaitu menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang bertanggung jawab . Setiap mata pelajaran memiliki peranan yang unik dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Geografi memiliki kontribusi dalam menumbuhkan cinta tanah air pada peserta didik dikarenakan hakikat dari ilmu geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia dengan objek kajian berupa tanah (litosfer), udara (atmosfer), biosfer (makhluk hidup) antroposfer (penduduk) dan hidrosfer (air). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Pendidikan Geografi dalam meningkatkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara secara langsung (Instructional Effect) dan juga dalam secara tidak langsung (Nurturant Effect). Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi literatur. Hasil penelitian menunjukan mata pelajaran Geografi berkontribusi dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara langsung (Instructional Effect) dan secara tidak langsung (Nurturant Effect). Nasionalisme berkaitan dengan tujuan mata pelajaran geografi yaitu memperkenalkan wilayah Indonesia beserta potensi yang terkandung di dalamnya sehingga menumbuhkan prilaku peserta didik agar cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan NKRI
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode Project Based Learning berbantuan media video animasi; (2) Aktivitas guru dan peserta didik dalam penerapan metode Project Based Learning berbantuan media video animasi; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dalam penerapan metode Project Based Learning berbantuan media video animasi; dan (4) Respon peserta didik setelah proses pembelajaran dengan metode Project Based Learning berbantuan media video animasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada peserta didik kelas XI IS 1 SMA Negeri 2 Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terjadi peningkatan ketuntasan individual peserta didik, dari 80% meningkat menjadi 90% pada siklus 2. Sedangkan kekuntasan klasikal dari 70%, meningkat menjadi 90%; (2) Aktifitas guru dan peserta didik pada siklus I sebanyak 5 aktifitas sesuai dari 11 kegiatan yang dimuat dan pada siklus II semua kegiatan sesuai dengan rencana; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran terjadi peningkatan, pada siklus I skor yang didapat sebesar 2,21 dan pada siklus II skor 3,63 dengan kategori sangat baik; dan (4) Respon peserta didik terhadap pembelajaran umumnya adalah positif. Berdasarkan temuan penelitian disarankan kepada tenaga pendidik untuk dapat menerapkan metode Project Based Learning berbantuan media Animasi pada materi yang dianggap sesuai.
Bus Trans Koetaradja merupakan angkutan massal jenis Bus Rapid Transit (BRT) yang beroperasi sejak tahun 2016 di Kota Banda Aceh. Keberadaan bus Trans Koetaradja di Banda Aceh bertujuan untuk memudahkan mobilisasi masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya dengan mengukur menggunakan elemen elemen kualitas pelayanan angkutan umum yang meliputi: keselamatan, kenyamanan, kemudahan, keandalan, perbandingan harga dan efisiensi serta melakukan observasi menggunakan indikator pelayanan angkutan kota yang meliputi: waktu tempuh, jarak jalan kaki ke shelter, jumlah moda pergantian, waktu perjalanan bus, kecepatan perjalanan bus dan biaya perjalanan. Tujuan penelitian 1) Untuk mengetahui persepsi pengguna jasa bus Trans Koetaradja terhadap kualitas pelayanan angkutan umum di Banda Aceh; 2) Untuk mengetahui kualitas pelayanan bus Trans Koetaradja sesuai dengan standar pelayanan angkutan kota. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah pengguna jasa dari keenam koridor rute Trans Koetaradja di Banda Aceh berjumlah 50 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan teknik pengolahan data menggunakan rumus statistik. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan melihat jawaban terbanyak responden menyatakan sangat setuju 48% (24 orang), setuju 42% (21 orang), tidak setuju 8% (4 orang) dan sangat tidak setuju 2% (1 orang) dan berdasarkan dari hasil observasi menyatakan bus Trans Koetaradja sudah memenuhi standar pelayanan angkutan umum, walaupun ada dua kriteria yang masih belum maksimal, yakni kriteria waktu menunggu dan kriteria kecepatan bus. Kedua kriteria ini masih kurang efisien karena waktu tempuh perjalanan bus Trans Koetaradja mengalami keterlambatan akibat tidak memiliki jalur khusus
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.