Productive Waqf for VIP room (Very Important Person)
Fenomena unik terkait kontrak informal yang terjadi di Sentra industri brem yaitu produsen besar yang telah menguasai pasar dapat menentukan arah pasar sesuai keinginan. Akibatnya banyak produsen kecil gulung tikar karena adanya persaingan tidak sehat dengan harga yang berlaku. Disisi lain, produsen besar dapat melebarkan sayap dengan melakukan kontrak informal bersama distributor dan agen. Dalam kontrak, distributor memiliki peran yang besar dalam memasarkan produk brem sehingga dapat menerima hasil produksi brem hingga beberapa produsen dengan harga ditetapkan. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengetahui proses terbentuknya struktur pasar dalam hubungan kontrak informal antar pelaku usaha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil telusur terdapat praktik oligopoli dan oligopsoni dalam proses pemasaran brem tersebut sehingga mengakibatkan inefisiensi bagi pelaku usaha yang terlibat dalam kontrak. Saran yang dapat penulis berikan untuk menciptakan kondisi pasar yang baik yaitu pemerintah perlu membentuk kartel dan istana brem di lingkungan sentra industri.
Kajian ini dimaksudkan untuk menentukan pengaruh variabel kesesuaian syariah dan manfaat ekonomis terhadap investor dalam membeli sukuk negara dan untuk menentukan mana diantara kedua variabel tersebut yang paling berpengaruh terhadap keputusan investor dalam membeli sukuk negara.Kajian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode deskriptif sedangkan estimasi datanya dilakukan dengan regresi time-series model OLS. Hasilnya menunjukkan bahwa kesesuaian syariah dan manfaat ekonomi mempengaruhi keputusan investor membeli sukuk negara secara signifikan meskipun variabel paling berpengaruh adalah suku bunga. Temuan ini juga menunjukkan bahwa tingginya pembelian sukuk negara lebih banyak dipengaruhi oleh variabel spekulatif. Dengan demikian sukuk negara perlu diperbaiki dan disempurnakan agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan pasar keuangan syariah.
In Islam, money is viewed as a means to measure value and a tool for transactions. This study explains other dimensions of money while also examining its use in the interconnected social and religious phases of human life. Since money is perceived differently across cultures, we conducted a literature review to identify dimensions other than the one considered by Western culture. For this purpose, we used scientific articles, book chapters, and books as the primary sources, which allowed us to obtain a complete and coherent description of the phenomenon under study. According to the results, money not only has a transactional dimension that seeks to maximize profit (as it is mainly conceived by Western culture) but also a social and religious dimension. Giving money can be more satisfying than giving in-kind. In Islam, the money collected is freely spent based on individual needs. In addition, money (dinar and dirham) serves to measure pious deeds when employed as a unit of account in zakat and qurban, as well as in inheritances. In Islam, a proper management of monetary assets can help to link the social and religious dimensions in a coherent manner.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.