This article wants to explain that the Coronavirus Disease or COVID-19 pandemic disrupts the structure of family life. Since the government suppressed physical distancing, it indirectly allowed almost 24 hours to be at home. The COVID-19 pandemic greatly tested family resilience. Positively, the impact of independent quarantine gives time to get to know each other deeply among family members. On the other hand, the more often family members meet increases boredom, which then causes friction to occur. This paper writes how the family communication management strategy when Pandemic COVID-19 to create a harmonious and prosperous family, conduct interpersonal communication, responsibility for the environment and family, intensity and direction of communication with a harmonious atmosphere, healthy parenting even in a physical atmosphere distancing or guarding the distance according to government recommendations. Keywords: family communication management, COVID-19 pandemic, family resilience AbstrakArtikel ini ingin menjelaskan bahwa pandemik Coronavirus Disease atau COVID-19 mendistrupsi tatanan kehidupan keluarga. Sejak pemerintah menekannya physical distancing atau penjagaan jarak secara tidak langsung memberikan waktu nyaris 24 jam berada di rumah. Pandemi COVID-19 sangat menguji ketahanan keluarga. Secara positif, dampak karantina mandiri memberi waktu untuk saling mengenal secara mendalam antar anggota keluarga. Disisi lain, semakin sering anggota keluarga bertemu meningkatkan rasa jenuh yang kemudian menimbulkan gesekan terjadi. Tulisan ini menulis bagaimana strategi manajemen komunikasi keluarga saat Pandemi COVID-19 sehingga tercipta keluarga yang harmonis dan sejahtera, melakukan komunikasi antar pribadi, tanggung jawab pada lingkungan dan keluarga, intensitas dan arah komunikasi dengan atmosfir yang harmonis, pola asuh hidup sehat walaupun dalam suasana physical distancing atau penjagaan jarak sesuai anjuran pemerintah. Kata kunci: manajemen komunikasi keluarga, pandemik COVID-19, ketahanan keluarga
This paper aims to explain how fake news impacts democracy. This phenomenon is called the post-truth era. The development of information and communication technology is increasing the spread of information so that difficult to distinguish between true and false information. The research method uses normative juridical method, using secondary data obtained through literature study and qualitative analysis. The result and discussion of this research are serious threat from fake news for democracy, because it can cause social cohesion in the community. Some examples of how its impact on the world include the U.S. presidential election 2016, the Brexit referendum in the United Kingdom in 2016 and the 2017 French presidential election.Keywords: Fake News, Democracy, US Presidential Election, Brexit AbstrakMakalah ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana berita palsu berdampak pada demokrasi. Fenomena ini disebut era pasca-kebenaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi meningkatkan penyebaran informasi sehingga sulit untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah. Metode penelitian menggunakan metode yuridis normatif, menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur dan dianalisis secara kualitatif. Hasil dan diskusi penelitian ini merupakan ancaman serius dari berita palsu untuk demokrasi karena dapat menyebabkan kohesi sosial di masyarakat. Beberapa contoh bagaimana dampaknya terhadap dunia termasuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2016, referendum Brexit di Inggris pada tahun 2016 dan pemilihan presiden Prancis 2017.Kata kunci: Berita Palsu, Demokrasi, Pemilihan Presiden AS, Brexit АннотацияЦель этой статьи - объяснить, как ложные новости влияют на демократию. Это явление называется эрой пост-правды. Развитие информационных и коммуникационных технологий увеличивает распространение информации, поэтому трудно различить правдивую и ложную информацию. Данное исследование использует нормативно-юридический метод и вторичные данные, полученные в результате изучения литературы и проанализируемые качественным методом. Результаты и обсуждение этого исследования показывают, что ложные новости представляют серьезную угрозу для демократии, потому что они могут вызвать социальную сплоченность в обществе. Некоторые примеры того, какое влияние на мир оказывают президентские выборы 2016 года в США, Референдум Брексит в Великобритании в 2016 году и президентские выборы во Франции 2017 года.Ключевые слова: поддельные новости, демократия, президентские выборы США, Брексит
Di tengah keprihatinan dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja (Ciptaker) pada Rapat paripurna sidang penutupan masa persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 pada 5 Oktober 2020. 2 dari 9 fraksi Partai menolak pengesahan yakni Fraksi Partai Kedilan Sejahtera (PKS), Fraksi Partai Demokrat (PD). Sejak di sahkan DPR, saat ini, bola panas ada di Presiden. Presiden punya waktu selama 30 hari untuk menekan atau tidak menekan sesuai Pasal 73 UU No 12 Tahun 2011 tentang pembentukan perundang-undangan. Tentunya publik harap-harap cemas menunggu pilihan Presiden.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.