Literasi numerasi sebagai prasyarat kecakapan abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan perencanaan pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler pada Sekolah Dasar, (2) Mendeskripsikan pelaksanaan pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler pada Sekolah Dasar, dan (3) Mendeskripsikan pengendalian pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler pada Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan melalui langkah 1) mengidentifikasi permasalahan pembudayaan literasi numerasi, 2) menentukan fokus permasalahan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler pada Sekolah Dasar, 3) menentukan subyek penelitian, 4) mengumpulkan data, 5) menganalisis data penelitian, dan 6) menyusun simpulan. Subjek penelitian ini yaitu guru, kepala sekolah, dan siswa kelas V dari SD Muhammadiyah di Surakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi serta observasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan member check. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif model alir interaktif. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) perencanaan pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler dilakukan dengan menyusun RPP, menyusun bahan belajar, menyusun soal HOTS, dan merancang media belajar. 2) pelaksanaan pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler melalui kegiatan pembelajaran sinkronus, asinkronus, dan home visit. 3) pengendalian pembudayaan literasi numerasi dalam kegiatan kurikuler dilakukan dengan monitoring perencanaan, monitoring pelaksanaan, dan monitoring hasil belajar siswa
The purpose of this article is to analyse the effect of the School‐Based Child Sexual Abuse Prevention Programme (Program Prevensi Pelecehan Seksual Berbasis Sekolah (P3SBS)) on first‐grade primary school students' ability to protect themselves from sexual abuse. The study was conducted in two primary schools in Surakarta, Indonesia. Fifty‐five students participated in the P3SBS and 55 participants were in the control group. The pre‐test and post‐test of the control group were designed to test the effectiveness of the P3SBS. In total, 110 first‐grade primary school students who participated in the P3SBS and the control group were tested using the ‘What If’ Situation Test. Measurement of children's self‐protection from sexual abuse was undertaken. The results show that there is a significant difference between the P3SBS and the control group regarding children's ability to self‐protect themselves from sexual abuse. These results suggest that the P3SBS is effective in enhancing children's ability to protect themselves from sexual abuse. Suggestions for expanding sex education for older children are related to puberty. Key Practitioner Messages Child sexual abuse prevention should be school based to be effective. Child sexual abuse prevention programmes should be designed in accordance with children's characteristics. Parent–teacher collaboration is very important for the successful implementation of a sexual abuse prevention programme.
Kasus kriminal pelecehan seksual pada anak merupakan kasus yang cukup sering terjadi akhir-akhir ini. Pelecehan seksual anak adalah interaksi antara anak dan orang dewasa, setelah itu anak dipergunakan untuk menstimulasi rangsangan seksual pelaku atau orang lain yang memiliki kendali atas korban (Kelrey, 2015). UNICEF melaporkan bahwa satu dari sepuluh anak perempuan di dunia mengalami pelecehan seksual (liputan6.com, 2014). Data dari 190 negara, UNICEF mencatat bahwa anakanak di seluruh dunia secara terus menerus dilecehkan secara fisik maupun emosional mulai dari pembunuhan, tindakan seksual, bullying, dan penegakan disiplin yang terlalu
Kemampuan matematika atau kemampuan berhitung adalah kemampuan mendasar dan fundamental sebagai landasan untuk mempelajari bidang ilmu yang lebih luas. Indonesia memiliki kualitas pendidikan matematika yang tertinggal dari Negara lain dan berada pada posisi terbawah menurut PISA. Hal ini disebabkan oleh perpsepsi siswa dan masyarakat umum yang menganggap bahwa matematika merupakan ilmu yang sulit untuk dipahami. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan belajar dan menjadi tidak paham dengan materi matematika. Untuk mengatasinya diperlukan adanya terobosan baru dalam proses pembelajaran agar kemampuan dan minat siswa semakin berkembang. Guru sebagai penggerak utama dalam pembelajaran harus dapat mengatasi permasalah ini dengan berbagai upaya. Media pembelajaran adalah salah satu alternative untuk meningkatkan minat siswa. Penelitian dan perancangan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah seumber data sekunder melalui studi literature. MABETA (Mangent berhitung matematika) adalah media pembelajaran yang berbasis aktivitas yang menggabungkan antara permainan dan materi berhitung atau operasi matematika dasar. MABETA dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa dan meningkatkan minat berhitung siswa. Mabeta memiliki beberapa keunggulan dimana sangat fleksibel, mudah dijumpai, dan dapat menghidupkan suasana belajar karena memerlukan aktivitas dan interaksi langsung dari siswa. Dengan MABETA, diharapkan pembelajaran matematika menjadi tidak sulit lagi, dan pemahaman serta minat siswa menjadi meningkat. Pada akhirnya, kualitas pendidikan di Indonesia bias mulai mengejar ketertinggalan yang ada dari system pendidikan global.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.