The purpose of this paper is to provide an overview of the differences in the strength of social capital that is bonding and bridging two community groups, namely land-dwellers and Sama Bajo boat-dwellers in three islands in Wakatobi Marine National Park. This study used a post-positivistic research paradigm, and the primary data were collected by using a questionnaire to 240 respondents who represented the group of land-dwellers and Sama Bajo boat-dwellers on the islands of Wangi-wangi, Kaledupa, and Tomia. This research was also supported by qualitative data through in-depth interviews from several informants and desk studies. The results showed that bridging social capital relations tend to be weak in the two forms of interactions between the Sama Bajo and the land-dwellers on Wangi-wangi Island and Kaledupa Island, while bridging social capital tend to be secured in Tomia Island. We found that the social context through the historical links in the past and identity played a role in the relationship of bridging social capital and bonding social capital in the three communities as an analytical unit of this research.
Pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan merupakan salah satu alternatif mengatasi dampak krisis ekonomi nasional di Indonesia. Penggunaan alat tangkap ikan yang menerapkan prinsip-prinsip Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) yang sudah diterapkan secara luas dapat menjadi cara mempertahankan populasi sumberdaya perikanan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alat tangkap ikan sero dan bagan perahu yang dipakai nelayan sesuai kriteria CCRF di perairan Tondonggeu. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018. Data yang dikumpulkan meliputi jenis ikan, ukuran panjang ikan, daerah penangkapan ikan, metode pengoperasian alat tangkap, riwayat cidera yang pernah diderita nelayan dalam pengoperasian alat tangkap, kualitas hasil tangkapan, kondisi fisik ikan, kualitas ikan hasil tangkapan sampingan, sumberdaya terjaga kelangsungannya, jenis ikan yang dilindungi terjaga, dan tanggapan masyarakat terhadap alat tangkap sero dan bagan perahu. Data tersebut dianalisis menurut presentasi tingkat keramahan lingkungan setiap alat tangkap yang digunakan, yaitu: > 80% (sangat ramah lingkungan), 50 – 80% (ramah lingkungan), 25 – 50% (kurang ramah lingkungan), dan < 25% (tidak ramah lingkungan). Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua alat tangkap sero dan bagan perahu yang digunakan nelayan termasuk alat tangkap ramah lingkungan. Walaupun demikian, bagan perahu menunjukan lebih ramah dengan skor masing-masing 73,33% dan 88,33%.
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran umum terkait dengan pengelolaan sumber daya yang tidak berkelanjutan dari perusahaan penambangan pasir lokal di Selat Tiworo. Secara khusus, kami mengidentifikasi beberapa aktor penting melalui identifikasi interaksi sosial yang dinamis antara penghuni perahu Sama Bajo dan penghuni darat Bagai Tondasi. Penelitian dilakukan di Desa Tondasi dan Santiri pada bulan September 2020 dengan mengumpulkan data sebanyak 26 responden yang dipilih dengan teknik purposive. Selain itu, kami melakukan wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci dan melakukan studi pustaka. Untuk menganalisis data, kami menggunakan UCINET 6.0 terutama untuk mengidentifikasi beberapa sosiogram dan aktor kunci dari pemetaan interaksi sosial. Kami menyimpulkan dari analisis sosiogram bahwa hubungan sosial ekonomi antara dua kelompok etnis di lembaga ini dikelola oleh sistem pembagian kerja, nilai dan norma, dan sistem bagi hasil yang khas. Menariknya, kami menemukan bahwa lima orang Sama Bajo telah menjadi aktor penting, sebagai bintang dan jembatan, dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam ini terutama pada kerjasama kolektif dan jejaring sosial swadaya. Penelitian ini merupakan batu loncatan untuk meneliti transformasi stereotip Sama Bajo bahwa masyarakat bukanlah suku yang terpinggirkan karena kekuatan modal sosial mereka saat ini di Selat Tiworo. Kata kunci: Jejaring Sosial, Kelembagaan Ekonomi, Hubungan Sama-Bagai, dan Penambangan Pasir.
<p> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-size: 10pt;" lang="sv" xml:lang="sv">Studi ini mengidentifikasi parameter ikan kerapu yang terdiri dari hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad yang tertangkap dengan pancing hekaulu, bubu dan panah. Penelitian ini bertujuan </span><span style="font-size: 10pt;" lang="in" xml:lang="in">menganalisis karakteristik </span><span style="font-size: 10pt;" lang="sv" xml:lang="sv">parameter </span><span style="font-size: 10pt;" lang="in" xml:lang="in">biologi ikan kerapu berdasarkan pendekatan beberapa parameter populasi ikan</span><span style="font-size: 10pt;">. </span><span style="font-size: 10pt;" lang="it" xml:lang="it">Penelitian ini dilaksanakan di perairan Taman Nasional Wakatobi dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2010. Pengambilan data biologi ikan kerapu ini dilaksanakan di perairan P. Wangi-wangi, P. Kaledupa dan P. Tomia.<span> </span>Pengambilan data pata panjang dan berat ikan langsung dilakukan di lapangan sedangkan data TKG dan <em>IKG</em> dilaksanakan pada lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan metodologi. Hasil penelitian menunjukkan </span><span style="font-size: 10pt;" lang="fi" xml:lang="fi">pertumbuhan ikan kerapu dengan panjang infinity (L<sub>∞</sub>) sebesar, 59,43 cm, koefisien pertumbuhan<span> </span>(K) sebesar 0,460 dan umur teoritis (t<sub>0</sub>) sebesar 0,2540.</span><span style="font-size: 10pt;" lang="it" xml:lang="it"> Pola pertumbuhan ikan kerapu yang tertangkap pada <em>fishing ground</em> pancing hekaulu dan bubu bersifat <em>allometrik negatif</em><span> </span>sedangkan yang tertangkap dengan panah bersifat<span> </span><em>isometrik</em>. Pada <em>fishing ground</em> alat tangkap bubu menangkap ikan kerapu dalam kondisi tidak matang gonad sebesar 62,5% dengan nilai indeks gonad berkisar 0,3680-0,8996 dan hanya 37,5% saja yang dalam kondisi matang gonad dengan nilai indeks gonad berkisar 1,0059–1,1058.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><br /><span style="font-size: 10pt;" lang="it" xml:lang="it"><strong>Kata kunci: </strong>parameter biologi, kerapu, pancing hekaulu, bubu, panah, Taman Nasional Wakatobi <br /></span></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.