Latar belakang dan tujuan: Kualitas hidup yang baik pada penduduk lanjut usia (lansia) dapat mengurangi beban pada kelompok usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas hidup lansia dengan aktivitas sosial, interaksi sosial dan fungsi keluarga. Metode: Survei cross-sectional dilakukan pada 144 orang lanjut usia di Kota Denpasar yang dipilih secara cluster sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur pada responden lanjut usia di Kota Denpasar. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat. Analisis multivariat dilakukan dengan regresi logistik. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa 64,58% lansia di Kota Denpasar mempunyai kualitas hidup yang kurang. Kualitas hidup yang kurang lebih banyak dijumpai pada lansia yang berumur lebih tua, perempuan, berpendidikan rendah, tidak bekerja, berpenghasilan rendah dan berstatus janda atau duda. Analisis multivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas hidup lansia dengan jenis kelamin (AOR=6,42; 95%CI: 1,79-23,0), pekerjaan (AOR=9,81; 95%CI: 2,45-39,1), status kesehatan (AOR=8,65; 95%CI: 2,57-29,02), aktivitas sosial (AOR=3,85; 95%CI: 1,22-12,1), interaksi sosial (AOR=5,59; 95%CI: 2,01-15,5) dan fungsi keluarga (AOR=21,7; 95%CI: 6,09-77,7).Simpulan: Kualitas hidup lansia dijumpai berhubungan dengan jenis kelamin, pekerjaan, status kesehatan, aktivitas sosial, interaksi sosial dan fungsi keluarga.
Latar belakang: Lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Banyaknya penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada lanjut usia, menuntut lansia dapat menyesuaikan diri dengan penurunan tersebut. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri dengan penurunan fungsi kognitif tersebut yakni diantaranya adanya masalah dalam hal ekonomi, masalah sosial budaya, masalah dalam hal kesehatan, serta bagaimana masalah psikologis yang terjadi pada lansia. Pengaruh peningkatan jumlah lansia akan menimbulkan peningkatan ketergantungan lansia. Diharapkan lansia dapat mempunyai kualitas hidup yang baik serta dapat hidup secara mandiri sehingga dapat mengurangi tingginya angka ketergantungan. Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kemandirian lanjut usia dengan kualitas hidup lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Metode: Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah cross-sectional analysis (analitik potong lintang). Adapun pendekatan yang dipakai yakni survei kuantitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yakni lansia yang usianya 60 – 74 tahun yaitu sebanyak 32 orang yang dipilih secara purposive sampling. Hasil: Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna dari tingkat kemandirian dengan kualitas hidup (p<0,05). Kesimpulan: Tingkat kemandirian mempunyai hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup lanjut usia yang ditunjukkan dari nilai p=0,000, sehingga perawatan lanjut usia melalui kegiatan posyandu lansia yang menjangkau seluruh lansia perlu terus ditingkatkan
Latar belakang: Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan melindungi bayi dari penyakit diperlukan pemberian ASI Eksklusif. Bayi berusia 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif tahun 2019 di Puskesmas Kelapa sebanyak 37,9%, menurun dari tahun 2018 yakni 48,8%. Angka stunting yaitu 441 dari 2755 balita (16%). Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi 0-6 bulan. Metode: Penelitian cross-sectional analitik dengan pendekatan survei kuantitatif. Subjek pada penelitian yaitu 33 orang ibu yang menyusui bayi 0-6 bulan, dipilih secara purposive sampling. Penelitian memakai uji chi-square, Confidence Interval (CI) 95%. Hasil: 17 orang (94,4%) dari 18 ibu menyusui, perilaku pemberian ASI dan status gizi bayinya baik. 14 orang (93,3%) dari 15 ibu menyusui, perilaku pemberian ASI dan status gizi bayinya kurang. Ibu yang perilaku menyusuinya baik, bayinya memiliki status gizi yang baik. Kesimpulan: Perilaku pemberian ASI Eksklusif berhubungan dengan status gizi bayi 0-6 bulan, nilai p=0,000. Ibu yang perilaku menyusuinya baik, bayinya berstatus gizi baik. Dampak dari penelitian adalah diketahui bayi yang status gizinya kurang disebabkan perilaku menyusui ibu yang kurang. Ibu direkomendasikan untuk memperbaiki perilaku menyusuinya. Kata kunci: ASI Eksklusif; Bayi; Status Gizi
Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kesiapanibu dalam memberikan ASI. Tingginya pernikahan dini di Indonesia berdampak padapeningkatan risiko secara fisik dan psikologis yang dapat mengganggu proses menyusui.Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah dengan meningkatkan rasa percaya diriibu dalam memberikan ASI yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunyateknik relaksasi dengan metode autogenic training yang dapat menurunkan rasa cemasdan meningkatkan rasa nyaman ibu. Teknik ini dapat dilatih pada ibu yang baru melahirkandengan metode yang sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaanbreastfeeding self efficacy sebelum dan setelah diberikan teknik autogenic training diKabupaten Bangka Barat.Adapun manfaatnya dapat digunakan sebagai data dasar dalampengambilan kebijakan terkait peningkatan cakupan ASI eksklusif di Provinsi BangkaBelitung. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengadakan pelatihan teknikrelaksasi bagi pasangan muda agar memiliki breastfeeding self efficacy. Penelitian iniadalah penelitian rancangan one group pre-post test design. Pengumpulan data dilakukanbulan Agustus – Oktober 2019 pada 30 orang ibu hamil trimester 3 yang tinggal di wilayahKabupaten Bangka Barat, mengikuti pelatihan autogenic training dan hamil normal. Datahasil penelitian dianalisis menggunakan Paired T-Test. Berdasarkan hasil prates terdapat31 responden (77,5%) dengan breastfeeding self efficacy kategori cukup, sedangkan padahasil pascates terdapat 40 responden (100%) dengan breastfeeding self efficacy kategoribaik. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan breastfeeding selfefficacy sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi autogenik training.
Background and purpose: Good quality of life among elderly will reduce social and economic burden among the productive age people. This study aims to determine association between social function and quality of life among elderly in Denpasar.Methods: A cross-sectional survey was conducted among 144 elderly in Denpasar who were selected by cluster sampling and data were collected by a structured interview. Data were analyzed using logistic regression to determine the relationship between quality of life of the elderly with social activities, social interactions and family functions.Results: The study showed that the proportion of lower quality of life of the elderly in Denpasar was 64.58%. Proportion of elderly with lower quality of life was found among elderly of older age, female, low education, not working, low-income and widow/widower. Multivariate analysed showed that there was an association between quality of life of elderly with gender (AOR=6.42; 95%CI: 1.79-23.0), employment (AOR=9.81; 95%CI: 2.45-39.1), health status (AOR=8.65; 95%CI: 2.57-29.02), social activities (AOR=3.85; 95%CI: 1.22-12.1), social interactions (AOR=5.59; 95%CI: 2.01-15.5) and family functions (AOR=21.7; 95%CI: 6.09-77.7)Conclusion: Good quality of life of elderly was found associated with gender, employment, health status, social activities, social interactions and family functions.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.