Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2 Rumah Sakit Islam Gondanglegi MalangABSTRAK masih ada kejadian linen hilang sebanyak 3,4% yang menunjukkan pentingnya pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian (wasdal) linen. Kajian dilakukan untuk mengembangkan sistem wasdal linen dan mengevaluasi implementasinya. Pengembangan sistem dilakukan melalui workshop yang didahului dengan kajian pustaka dan mengikuti pelatihan. Sistem wasdal disusun dalam bentuk alur sistem dan dokumen, yang kemudian disosialisasikan dan diuji coba dalam jangka waktu dua minggu. penelitian menunjukkan adanya penurunan linen hilang sebesar 2,6% sebelum dan sesudah implementasi sistim wasdal linen hilang. Sistim wasdal yang diterapkan terdiri dari lima standar prosedur operasional dan delapan dokumen pendukung. Kata Kunci: Linen hilang, rumah sakit, sistim pengawasan dan pengendalian ABSTRACT Results of preliminary studies at Islamic Hospital
ABSTRAKKejadian Nyaris Cedera (KNC) yang disebabkan oleh dispensing error pada instalasi farmasi RS di tempat studi terjadi pada dua bulan berturut-turut pada Januari dan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akar masalah dispensing error tersebut sehingga terjadi KNC, identifikasi alternatif-alternatif solusi, pemilihan solusi dan implementasi solusi yang terpilih. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan menggunakan bauran metode yang melewati tahapan-tahapan diagnosa, recconnaissance, rencana tindakan, tindakan, dan evaluasi. Diagnosa masalah adalah KNC yang disebabkan oleh dispensing error. Tahap recconnaissance dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, diskusi kelompok terarah, pengamatan, dan telaah dokumen. Wawancara tidak terstruktur melibatkan 6 orang terdiri dari manajer, dokter, dan staf. Diskusi kelompok terarah melibatkan pimpinan rumah sakit, jajaran manajemen, dan kepala instalasi farmasi. Observasi dilakukan terhadap fasilitas fisik dan layanan resep. Hasil analisis data dituangkan dalam bentuk bagan tulang ikan. Faktor akar penyebab masalah terjadinya dispensing error adalah belum terformulasikannya kebijakan yang kemudian berdampak pada klaster masalah individu, tim, fasilitas, proses layanan, dan komunikasi. Jalan keluar utama dari berbagai penyebab akar permasalahan tersebut adalah formulasi kebijakan. Formulasi kebijakan menciptakan perbaikan pada prosedur layanan farmasi rawat jalan yang meliputi penerapan prinsip penyimpanan obat LASA, dan alur layanan farmasi rawat jalan yang berfokus pada pencegahan dispensing error meliputi perbaikan alur layanan mulai dari prosedur peresepan, penerimaan resep, penyiapan, etiketing, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) obat sampai dengan prosedur penyerahan obat. Prosedur tersebut dapat diterima oleh instalasi farmasi sebagai prosedur pencegahan KNC.Kata Kunci: Kejadian nyaris cedera, kesalahan penyiapan obat, penelitian tindakan ABSTRACT Near miss incident initiated by dispensing errors in hospital pharmacy unit occurred in two consecutive months, in January and February 2015. This study aims to identify the causal root problem of dispensing error into near miss incidence, identify alternative solutions, and select and implement the chosen solutions. The research method was action research using mixed methods starting from diagnosis, reconnaissance, action planning, action, and evaluation. Problem diagnose was near miss incident initiated by dispensing errors. Reconnaissance phase was done by collecting data through interviews, focus group discussion, observation, and document study. Unstructured interview was involving 6 people consisting of managers, physicians, and staffs. Focus group discussion was involving hospital manager, the management, and the head of pharmacy unit. Observations was made to physical facilities and prescription services. Results of data analysis were put into a fishbone chart. Root cause factor of problem on dispensing error was the absence of formulated policies tha...
Ruang operasi merupakan tempat yang memiliki peranan yang sangat krusial di Rumah Sakit dan harus dikelola sebaik-baiknya, karena kegiatan operasi membutuhkan biaya perawatan, biaya operasi, dan biaya sumber daya yang tinggi. Ruang operasi menghabiskan biaya 9% dari anggaran tahunan rumah sakit. Pengeluaran terbesar di rumah sakit adalah untuk aktifitas ruang operasi, yaitu sekitar 40% dari 70% pengeluaran rumah sakit. Besarnya biaya operasi terjadi akibat banyaknya sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan operasi meliputi staf, peralatan, obat-obatan, dan fasilitas. Maka rumah sakit harus melakukan efisiensi biaya agar dapat melakukan perbaikan terus menerus untuk bertahan. Perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi di Instalasi Kamar Operasi RSI G untuk memenuhi kebutuhan operasional belum dilakukan secara terstruktur, sehingga stok obat masih terkadang kekurangan. Masalah lain yang muncul adalah tidak terlayaninya beberapa obat yang diminta ke Instalasi Farmasi. Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan studi kasus untuk menganalisa faktor penyebab dan alternatif solusi masalah tersebut.Prioritas akar masalah diitentukan menggunakan fishbone diagram dengan melakukan Focus Group Discussion dengan instalasi terkait. Alternatif solusi dipilih berdasarkan hasil prioritas akar masalah dan penyusunan melalui studi literatur, data rumah sakit, serta diskusi dengan unit terkait. Prioritas akar masalah hasil analisa adalah belum adanya panduan perbekalan farmasi di Instansi Kamar Operasi (IKO). Alternatif solusinya adalah penyusunan panduan dan alur pelayanan.Maka butuh adanya sebuah Panduan Perbekalan Farmasi di Instalasi Kamar Operasi RSI G.
One of the main problems encountered in hospital X is the timing of inpatient billing information that has not been ≤ 2 hours. The focus of the study was to begin when the DPJP said the patient was allowed to go home until the patient received inpatient billing information. This study aims to explore the root of the problem has not reached the standard speed of inpatient billing information. Method: This research method is qualitative research. The study was conducted at hospital X from September to October 2017. Data were collected using literature study method, document review, unit observation, in-depth interview, focus group discussion (FGD). Result: Delay of billing information due to slow recording and recording differences. Differences in recording arise due to duplicate work of nurses who have other activities. Duties nurses not only provide patient care but have the administrative task. Conclusion: The speed of inpatient billing information information has not been standardized ≤ 2 hours due to duplicate of work of nurse having other activity. The solution to the problem is the need for revised policies and SOPs that regulate the duties, authority and responsibilities of each staff in more detail.Salah satu masalah utama yang ditemui di hospital X adalah kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap yang belum sesuai standar ≤ 2 jam. Fokus penelitian adalah dimulai ketika DPJP menyatakan pasien diperbolehkan pulang sampai pasien menerima informasi tagihan rawat inap. Penelitian ini bertujuan mengekplorasi akar masalah belum tercapainya standar kecepatan pemberian informasi tagihan rawat inap. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di hospital X sejak September sampai Oktober 2017. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi literatur, telaah dokumen, observasi unit, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD). Hasil penelitian: Keterlambatan pemberian informasi tagihan disebabkan pencatatan yang lambat dan timbulnya perbedaan pencatatan. Perbedaan pencatatan timbul akibat rangkap pekerjaan perawat yang memiliki aktivitas lain. Tugas perawat tidak hanya memberikan asuhan pasien tetapi mempunyai tugas. Kesimpulan: Kecepatan pemberian informasi tagihan rawat inap belum sesuai standar ≤ 2 jam karena adanya rangkap pekerjaan perawat yang memiliki aktifitas lain. Solusi masalah adalah perlu dilakukannya revisi kebijakan dan SOP yang mengatur tugas, wewenang serta tanggungjawab setiap staf secara lebih detail.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.