Pada tanggal 2 Januari 2020, sehari setelah bencana banjir meluas di wilayah Jakarta ini terjadi, media massa memberikan porsi khusus pada pemberitaan banjir Jakarta. Hal ini dapat diidentifikasi dari penggunaan peristiwa banjir Jakarta sebagai headline. Media massa selalu melakukan framing (membingkai) peristiwa yang diberitakan berdasarkan perspektif dan ketertarikan dari media yang bersangkutan. Jurnal ini akan membahas mengenai pembingkaian berita mengenai peristiwa banjir Jakarta Januari 2020 di Harian Kompas. com dan Jawapos.com. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemberitaan banjir Jakarta Januari 2020 di harian Kompas.com dan Jawapos.com. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Robert N. Entman, basis frame Urs Dahinden, dan pengelompokan framing dari Shanto Iyengar. Dari penelitian yang dilakukan, jurnal ini mendapatkan temuan dan diskusi mengenai perbedaan framing yang digunakan tiap media dalam mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020. Kompas.com yaitu menuntut, mempertanyakan, dan menggugat ketidakberdayaan pemerintah daerah dalam menangani banjir Jakarta Januari 2020 yang dibangun dengan menggunakan basis frame moral dan etika yang dominan dalam pemberitaan. Jawapos.com mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020 dengan frame untuk membangun citra baik pada kinerja pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan dengan penggunaan basis frame personalisasi dalam menonjolkan upaya pemerintah daerah dalam menangani bencana dan penggunaan perspektif narasumber tunggal yaitu Anies Baswedan dalam memberitakan dampak banjir yang menganggu kegiatan Ibu Kota.
Pariwisata pada saat ini, mengalami dampak yang cukup signifikan dengan ada pandemi Covid-19. Di mana para pelaku bisnis pariwisata, mulai dari pengelola tempat wisata, travel agent, tempat penginapan sampai dengan para pelaku usaha UMKM yang berada di lokasi wisata mengalami kerugian yang cukup besar. Berbanding terbalik ketika saat sebelum pandemi terjadi, di mana sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat startegis. Oleh karena itu, banyak para pelaku usaha di sektor pariwisata “gulung tikar” untuk menutup bisnis yang mereka lakukan. Oleh Karena hal itu, dibutuhkan kerjasama yang itensif dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah pusat, Pemerintah daerah, Pemerintah kabupaten sampai dengan para investor yang terlibat dalam hal ini, agar wisatawan lokal dan mancanegara tertarik berkunjung kembali untuk melihat dan menikmati objek wisata yang ada di Indonesia. Investor pemula merupakan salah satu ujung tombak bagi pengembangan pariwisata, mereka merupakan yang akan menjadi mitra pemerintah terkait yang berperan penting pengelolaan destinasi wisata. Oleh karena itu investor pemula dapat mengatur, bahkan memiliki obek wisata tersendiri, sehingga melahirkan pariwisata berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan yang disampaikan melalui metode ceramah dan diskusi dengan para investor pemula maupun para penggiat pariwisata. Alasan peserta ini dipilih karena pada umumnya para investor pemula dan penggiat wisata ini diproyeksikan sebagai sekelompok orang yang dapat memajukan kepariwisataan serta dapat meningkatkan kesejahteraan para masyarakat di sekitar objek pariwisata. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mendapatkan pengembangan pengetahuan, penanaman konsep di bidang pariwisata. Pelatihan ini dilakukan untuk mendapatkan pengembangan pengetahuan, penanaman konsep di bidang pariwisata. Dengan pemaparan materi terdiri dari Potensi Bisnis Wisata, Tantangan External, Tantangan Internal. Hasil dari kegiatan ini ialah pengembangan pengetahuan, penanaman konsep di bidang pariwisata terkait dengan potensi bisnis wisata, tantangan eksternal dan tantangan internal. Sehingga bisa dikembangkan secara maximal oleh para investor pemula ataupun penggiat wisata.
Konsumen menduduki posisi penting dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Perusahaan melakukan upaya untuk menarik perhatian konsumennya. Konsumen adalah raja. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan menggantungkan diri terhadap konsumen. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk menarik perhatian konsumen adalah bentuk penguasaan pengetahuan perusahaan terhadap apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen setiap waktunya. Dewasa ini persaingan antar kompetitor industri penyedia layanan jasa perjalanan wisata semakin ketat. Perkembangan industri jasa perjalanan wisata saat ini memegang peranan penting dan berkembang pesat dalam melayani masyarakat untuk berwisata ke tempat tujuan sesuai tempat wisata yang ditawarkan.Variasi jasa yang diunggulkan oleh industri penyedia layanan jasa perjalanan wisata itu tergantung pada kebutuhan masyarakat saat ini. Menurut Pakar Komunikasi Schnaars, pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan terbentuk suatu rXekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono 1997:24). Jasa perjalanan wisata (travel agen) atau biasa juga disebut dengan agen tour adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki peran dalam mengatur atau merencanakan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.